Fri. Sep 20th, 2024

Ada Sentimen PMI Manufaktur, IPOT Rekomendasikan 3 Saham Ini

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan pekan terakhir ditutup menguat di level 7.670 atau naik 1,68%. Penguatan IHSG disusul aksi net buy atau pembelian saham dari investor asing senilai Rp 2,7 miliar.

Analis saham PT Indo Premier Sekuritas (IPOT) Imam Gunadi menjelaskan penguatan IHSG tidak lepas dari rilis AS. Data tersebut memperkuat AS dia. Perekonomian melampaui resesi.

Imam mengatakan penguatan IHSG pada pekan lalu juga ditopang oleh penguatan indeks IDX CYCLIC (+5,54%) dan IDX PROPERTY (+5,71%). Penguatan kedua sektor tersebut disebabkan oleh proyeksi penurunan suku bunga The Fed pada September 2024 sebesar 25 basis poin dan khusus sektor real estate.

Sementara untuk potensi pasar pada 2-6 September 2024, Imam memperkirakan pada awal pekan pelaku pasar akan fokus pada data PMI manufaktur Indonesia Agustus 2024.

“Data ini penting untuk diwaspadai karena pada periode sebelumnya yakni pada Juli 2024, PMI manufaktur Indonesia mengalami kontraksi di level 49,3. Selain itu, pelaku pasar juga akan mencermati data inflasi Agustus 2024 yang diperkirakan masih terkendali pada level tersebut. sebesar 2,12% (tahunan)”, kata Imam dalam keterangan resmi, dikutip Senin (09/02/2024).

Imam kemudian mengimbau pelaku pasar memperhatikan data-data penting yang akan dirilis AS pada pekan ini. untuk memperluas. Pada level 51,5 poin. 

PT Indo Premier Sekuritas merekomendasikan 3 saham untuk perdagangan pekan ini hingga Jumat 6 September 2024, optimisme penurunan suku bunga semakin kuat.

Pertama, beli TOBA (Support 420, Resistance 500). Imam menjelaskan, meski pada Juli 2024, PMI manufaktur berada pada level kontraksi, namun IPOT optimistis PMI Agustus 2024 akan kembali ke level ekspansif, sehingga permintaan di sektor energi juga meningkat. 

“Salah satu emiten yang diuntungkan adalah Toba. Secara teknikal, saham Toba baru saja keluar dari pola kelanjutan bullish (bull flag) yang disertai bullish ringan dan volume meningkat,” jelasnya.

Kedua, beli ITMG (support 26.950, resistance 28.500). Imam mengatakan potensi penurunan suku bunga FFR pada September 2024 diharapkan dapat menjadi angin segar bagi industri batubara karena akan membuat perekonomian semakin bergairah dan permintaan batubara juga meningkat. 

Menjelang akhir tahun, beberapa negara biasanya menambah stok batu bara sebagai persiapan menghadapi musim dingin dan salah satu penghasil emisi yang diuntungkan adalah ITMG. Selain itu, ITMG juga akan membagikan dividen interim tahun anggaran 2024 dengan DPR sebesar 69,76 persen dari laba bersih semester I 2024.

Terakhir, beli Inco (support 3.670, resistance 4.100). Menurut Imam, potensi penurunan suku bunga diharapkan dapat memberikan sentimen positif bagi industri manufaktur, seperti Inco sebagai produsen nikel. 

Sementara itu, INCO juga berencana menambah kepemilikan sahamnya di PT Kolaka Nickel Indonesia menjadi 30%. 

“Saat ini INCO memiliki kepemilikan saham di KNI sebesar 18,3 persen. Secara teknikal INCO berpotensi membentuk pola pembalikan (Hns) seiring dengan akumulasi, bullish ringan dan peningkatan volume,” tutupnya.

 

Penafian: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisa sebelum membeli dan menjual saham. matthewgenovesesongstudies.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian dari keputusan investasi.

Sebelumnya, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali menembus level 7.700 pada awal perdagangan Senin (02/09/2024). IHSG menguat di beberapa bursa Asia dan sebagian besar sektor saham menghijau.

Mengutip data RTI, IHSG dibuka menguat tipis di level 7.670,86 dari penutupan Jumat lalu di level 7.670,73. Pada pukul 09:29 WIB, IHSG melonjak 0,40 persen ke posisi 7.701. Indeks LQ45 bertambah 0,61% menjadi 950. Sebagian besar indeks saham acuan berubah menjadi hijau.

Pada awal perdagangan, IHSG berada di level tertinggi 7.712,13 dan terendah 7.669,92. Sebanyak 280 saham menguat, mengangkat IHSG. 180 saham melemah dan 176 saham bertahan. Total frekuensi perdagangan sebanyak 242.731 kali dengan volume perdagangan 3,1 miliar lembar saham. Nilai transaksi harian saham sebesar Rp 2,2 triliun. Posisi AS dia. Dolar terhadap rupee berada di kisaran 15.539.

Sebagian besar sektor saham menghijau, kecuali sektor saham dasar yang melemah 0,14 persen dan sektor saham real estate yang melemah 0,03 persen.

Sedangkan sektor saham energi menguat 1,3 persen, sektor saham industri naik 0,89 persen, sektor saham non-siklikal naik 0,30 persen, sektor saham siklis naik 0,30 persen. Sektor saham kesehatan naik 0,20 persen, sektor saham keuangan naik 0,54 persen, sektor saham properti naik 0,02 persen.

 

 

Sektor saham teknologi naik 0,69 persen, sektor saham infrastruktur naik 1,14 persen, dan sektor saham transportasi naik 0,43 persen. Sedangkan sektor saham dasar turun 0,03% dan sektor saham real estate turun 0,02%.

Pada awal perdagangan, saham POWR melonjak 0,74% ke Rp 680 per saham. Harga saham POWR flat di Rp 675 per saham. Harga saham POWR berada di level tertinggi Rp 680 dan level terendah Rp 670 per saham. Total frekuensi perdagangan sebanyak 117 kali dengan volume perdagangan 3.142 lembar saham. Nilai transaksi Rp 212,3 juta.

Saham DOSS naik 0,93 persen pada awal perdagangan. Saham DOSS cenderung fluktuatif. Melemah 1,87% ke Rp 210 per saham. Harga saham DOSS berada di level tertinggi Rp 222 dan level terendah Rp 210 per saham. Total frekuensi perdagangan sebanyak 378 kali dengan volume perdagangan sebanyak 30.051 lembar saham. Nilai transaksi Rp 649,1 juta. Kajian IHSG

Menurut Ashmore Asset Management Indonesia, IHSG ditutup menguat ke level tertinggi sepanjang masa di 7.670 pada 30 Agustus 2024, meski arus keluar diperkirakan mencapai $162 juta.

Saham TPIA menguat 6% mengangkat IHSG. Namun Agustus 2024 dinilai sebagai bulan dengan kinerja terbaik bagi IHSG. Selama bulan Agustus 2024, aliran masuk sumber daya dari investor asing mencapai $940 juta. Meski ada kemungkinan koreksi teknikal, namun data perdagangan menunjukkan pola positif.

Di sisi lain, Bank Syariah mencatat pertumbuhan laba sebesar 24 persen year-on-year pada kuartal II 2024, dengan pertumbuhan pendapatan sebesar 9 persen. Selanjutnya, PT Indo Tambangraya Megah Tbk mengumumkan rasio pembayaran dividen sebesar 70 persen, lebih tinggi dari asumsi tahun 2024 sebesar 65 persen, sehingga memberikan imbal hasil dividen sebesar 4,5 persen.

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *