Sat. Sep 21st, 2024

Adaro Energy Kantongi Pendapatan USD 1,44 Miliar hingga Kuartal I 2024

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta – PT Adaro Zog Indonesia Tbk (ADRO) mencatatkan penurunan pendapatan dan laba hingga kuartal I 2024 akibat penurunan produksi.

Berdasarkan laporan keuangan yang disampaikan ke Bursa Efek Indonesia (BEI) yang ditulis Kamis (2/5/2024), pendapatan Adaro Energy Indonesia tercatat sebesar USD 1,44 miliar atau sekitar Rp 23,41 triliun (dengan asumsi nilai tukar dolar AS). ) terhadap rupiah sebesar 16.231) pada kuartal I 2024. Pendapatan turun 22 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu menjadi sekitar $1,83 miliar atau sekitar Rp29,84 triliun.

Produksi dan penjualan perseroan pada kuartal I 2024 tercatat masing-masing sebesar 18,07 juta ton dan 16,48 juta ton. Volume produksi dan penjualan diperkirakan meningkat masing-masing sebesar 15 persen dan 5 persen pada kuartal pertama tahun 2023.

Peningkatan efisiensi operasional menurunkan 24 persen harga jual rata-rata (ASP) karena biaya energi yang terus turun.

Pendapatan periode berjalan dari pemilik organisasi induk mengalami penurunan sebesar 18,27 persen. Pendapatan perseroan tercatat sebesar USD 374,34 juta atau sekitar Rp 6,07 triliun pada kuartal I 2024 dari periode yang sama tahun lalu sebesar USD 458,04 juta atau sekitar Rp 7,43 triliun.

Presiden dan CEO Adaro Energy Indonesia, Garibaldi Thohir mengatakan, di tengah ketidakpastian global dan lemahnya harga energi, perusahaan tetap menjaga komitmen penggunaan uang. Ia mengatakan neraca dan posisi keuangan secara keseluruhan tetap sehat mengingat adanya perubahan saat ini.

“Bisnis kami telah dimulai dengan baik tahun ini dan investasi yang kami perluas ke pasar baru sejalan dengan pedoman yang kami tetapkan,” ujarnya dalam keterangannya, Rabu, 1 Mei 2024.

Omsetnya turun 24 persen​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​bagian depan ​​​​​​​​​​frontal​​​​​​ utang bersih dari tahun sebelumnya karena pengurangan biaya ASP dan utilitas.

Biaya penambangan meningkat sebesar 10 persen​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​dalam peningkatan. Perseroan mencatatkan peningkatan penurunan kemacetan sebesar 17 persen menjadi 66,21 juta bcm, dan rasio sebesar 3,66x atau meningkat 2 persen pada kuartal I 2023.

Selain itu, total konsumsi bahan bakar meningkat sebesar 21 persen, sejalan dengan pertumbuhan volume. Harga tunai batubara per ton tidak termasuk biaya pada kuartal pertama tahun 2024 turun sebesar 22 persen secara tahunan.

Beban operasional pada kuartal pertama tahun 2024 turun 25 persen YoY menjadi USD 108 juta karena peningkatan penerimaan negara bukan pajak dari pemerintah pusat (PNBP) sebesar 39 persen yang dikurangi oleh pemerintah pusat (4 persen) dan pemerintah daerah (6 persen ).

Laba operasional turun 18 persen menjadi $514 juta pada kuartal pertama tahun 2024 dari $625 juta pada periode yang sama tahun lalu. Perseroan mencatat EBITDA operasional turun 17 persen YoY menjadi USD 604 juta dan laba inti turun 18 persen menjadi USD 440 juta pada kuartal I 2024 akibat penurunan harga jual rata-rata (ASP). .

Berdasarkan perkembangan tersebut, laba per saham yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk secara dilusian adalah sebesar USD 0,01247 pada kuartal I 2024 dari periode yang sama tahun lalu menjadi USD 0,01478.

PT Adaro Energy Indonesia Tbk mencatatkan total utang sebesar USD 2,67 miliar pada akhir kuartal I 2024, turun 4 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Total ekuitas tercatat sebesar USD 7,79 miliar pada akhir kuartal I 2024, menunjukkan peningkatan 11 tahun karena peningkatan laba ditahan. Aset perusahaan meningkat sebesar 7 persen menjadi $10,46 miliar pada akhir kuartal pertama tahun 2024 dari $9,82 miliar pada akhir kuartal pertama tahun 2023. Neraca perusahaan meningkat sebesar 5 persen menjadi $3,16 miliar pada akhir kuartal tersebut. . periode pertama. musim semi 2024.

Arus kas dari operasi pada kuartal keempat tahun 2024 mencapai $489 juta, atau meningkat dari tahun ke tahun karena penurunan pendapatan perusahaan kena pajak. Pendapatan dari pelanggan turun 21 persen​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​

Perseroan mengumumkan pendapatan yang digunakan dalam investasi sebesar USD 205 juta atau meningkat sebesar 78 persen​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​ sebesar 78 persen pada kuartal pertama tahun 2023, terutama disebabkan oleh peningkatan aset tetap sebesar 55 persen sebesar $201 juta karena perusahaan terus berinvestasi. persiapan.

PT Adaro Energy Indonesia Tbk mencatat kenaikan biaya operasional sebesar 56 persen menjadi USD 206 juta pada kuartal I 2024 dari USD 132 juta pada periode yang sama tahun lalu. Perseroan mengatakan belanja modal pada periode ini terutama digunakan untuk pembelian dan penggantian kapal kargo dan kargo berat, investasi pabrik peleburan aluminium dan fasilitas pendukungnya, serta investasi infrastruktur.

Sementara itu, penjualan batu bara metalurgi dari anak usahanya yakni PT Adaro Minerals Indonesia Tbk (ADMR) mengalami peningkatan sebesar 24 persen menjadi 1,05 juta ton pada kuartal I 2024. Perseroan terus mengembangkan pengakuan bisnis untuk produk-produk lingkungan dan produk-produk ini diterima dengan baik. dalam bisnis domestik dan domestik.

Penghilangan kemacetan mencapai 66,21 juta bcm pada triwulan I tahun 2024 atau meningkat sebesar 17 persen​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​dengan pada triwulan I tahun 2023. Nisbah kupas mencapai 3,66x atau meningkat sebesar 2 persen dari triwulan I tahun 2023.

Selain itu, PT Kalimantan Aluminium Industry (KAI) fokus pada penyelesaian remediasi lahan, penambangan dan operasional di kawasan pusat smelter aluminium. KAI telah menyelesaikan pengangkatan kargo berat dan pengerukan tahap pertama di area bandara. KAI juga telah melaksanakan pekerjaan dasar di bidang personalia.

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *