Tue. Oct 8th, 2024

Ajak Publik Internasional, Airlangga Usul 3 Strategi Kejar Target Nol Emisi Karbon

 

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengusulkan tiga strategi untuk mencapai nol emisi karbon (zero net emisi) di masa depan. Usulan tersebut disampaikan Airlangga Hartarto pada pertemuan tingkat menteri Asia Zero Emission Community (AZEC) ke-2 di St. Regis Hotel, Jakarta, pada Rabu (21/8/2024).

Pertama, Airlangga mengajak berbagai negara untuk mengintegrasikan sistem energi bersih. Indonesia dalam hal ini akan memperkuat koneksi jaringan listrik untuk meningkatkan fleksibilitas dan keamanan energi.

Pada saat yang sama, kami akan berinvestasi pada teknologi baru seperti hidrogen dan amonia, dengan memanfaatkan sumber daya terbarukan yang melimpah di wilayah kami,” kata Airlangga.

Selain itu, Indonesia juga melakukan transformasi sektor transportasi untuk mempromosikan kendaraan berbahan bakar ramah lingkungan. “Kami juga fokus pada pengembangan infrastruktur yang diperlukan dan kebijakan pendukung untuk memungkinkan transisi ini di seluruh wilayah perkotaan dan pedesaan,” tambah Airlangga. Mengurangi konsumsi energi

Terakhir, untuk mendorong efisiensi energi di semua sektor, pemerintah Indonesia akan mendorong pengurangan konsumsi energi secara signifikan dengan berfokus pada proses industri, konstruksi, dan produk konsumen.

“Inisiatif ini meliputi penerapan standar yang ambisius, pemberian insentif, dan pengembangan inovasi teknologi hemat energi,” tegas Airlangga.

 

Menurutnya, inisiatif ini menjadi landasan bagi pemerintah Indonesia untuk mencapai tujuan dekarbonisasi. Untuk mencapai ambisi tersebut, Airlangga menyarankan untuk fokus pada dua bidang utama.

“Pertama, kita perlu mengembangkan platform keuangan kooperatif untuk memenuhi tantangan transisi keuangan dan energi di Asia. Hal ini akan memobilisasi modal dalam negeri dan menarik investasi internasional untuk menciptakan instrumen keuangan inovatif yang beradaptasi dengan kebutuhan kawasan kita,” jelasnya.

Kedua, kita harus bekerja sama membangun mekanisme berbasis pasar yang efektif, seperti sistem harga karbon dan perdagangan emisi. Hal ini akan mempercepat transisi kita menuju ekonomi rendah karbon sekaligus menjaga daya saing, tutup Airlangga.

 

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *