Thu. Sep 19th, 2024

Akhirnya, Indonesia Masuk Daftar Proses Calon Anggota OECD

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta – Indonesia masuk dalam daftar keanggotaan Organization for Economic Co-operation and Development (OECD) sebagai negara yang sedang dalam proses keanggotaan tetap.

Hal itu disampaikan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto usai rapat internal mengenai aksesi Indonesia menjadi negara anggota OECD di Kompleks Istana Kepresidenan, dilansir Antara, Kamis (16/5/2024).

Airlangga mengatakan, permohonan Indonesia untuk menjadi anggota tetap OECD telah diterima dalam Pertemuan Dewan Menteri dalam rangka memperingati 10 tahun OECD Southeast Asia Regional Program (SEARP) yang diselenggarakan di Paris dua pekan lalu.

Dalam agenda SEARP, dengan Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida sebagai ketua OECD, Airlangga mengumumkan kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) bahwa permintaan Indonesia dan Argentina untuk bergabung dengan OECD disetujui dan Airlangga dari Argentina menjadi anggota tetap OECD. . OECD.

“Sampai pertemuan kemarin, Argentina sudah melakukan proses selama 5 tahun. Sedangkan Indonesia sudah melakukan proses selama 7 bulan sejak surat dikirimkan OECD.”

Saat ini negara yang berstatus sama dengan Indonesia antara lain Argentina, Brazil, Bulgaria, Kroasia, Peru, dan Rumania. Rata-rata proses pendaftaran negara memakan waktu lebih dari 2 tahun, bahkan Brazil memakan waktu sekitar 5 tahun, kata Menko Airlangga. “Indonesia baru masuk daftarnya,” ujarnya.

Airlangga mengatakan untuk menyelesaikan target masa aksesi selama 7 bulan, Indonesia akan belajar dari pengalaman Chile sebagai negara yang paling cepat menyelesaikan aksesi dalam waktu 3 tahun.

Airlangga mengatakan: “Praktik beberapa negara yang sudah menjadi anggota adalah Kosta Rika 6 tahun, Kolombia 7 tahun, Chile 3 tahun. Oleh karena itu, kita harus belajar dari Chile bagaimana menjadi anggota dalam waktu yang lebih cepat.”

Setelah bergabung, Indonesia akan membuat memorandum yang mencakup 26 sektor dalam steering komite OECD, mulai dari keuangan, ekonomi, antikorupsi, persaingan sehat, kebijakan konsumen, ekonomi digital, hingga kebijakan teknologi.

“Arahan Presiden kita adalah membentuk Project Management Office di Kantor Kementerian Koordinator, yang akan mencakup seluruh kementerian untuk mengawal proses transisi ke negara-negara yang tergabung dalam OECD,” ujarnya.

Untuk melanjutkan agenda tersebut, Sekretaris Jenderal OECD Mathias Cormann dijadwalkan bertemu dengan Presiden Jokowi di Indonesia pada 28-29 Mei 2024.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengumumkan berbagai manfaat Indonesia sebagai anggota Organisasi Kerjasama Ekonomi dan Pembangunan (OECD). Salah satunya adalah mendisiplinkan Indonesia menjadi negara maju.

Jokowi mengatakan, pemerintah mengapresiasi Indonesia bisa menjadi anggota OECD. “OECD sangat penting, karena organisasi ini untuk negara-negara berkembang,” kata Presiden Jokowi melalui Antara, Selasa (14/5/2024).

Jokowi berharap jika Indonesia menjadi anggota OECD, Indonesia akan lebih mudah mengakses beberapa hal terkait investasi dan lembaga internasional.

Saya berharap dengan masuk ke sana, akses investasi menjadi mudah, akses terhadap lembaga internasional yang bermanfaat bagi masyarakat kita, kata Jokowi.

Jokowi juga mengatakan masuknya Indonesia ke dalam keanggotaan OECD akan memberikan manfaat yang signifikan, terutama jika Indonesia tidak terjerumus ke dalam jebakan negara berpendapatan menengah (middle income trap).

Dan kita bisa menjadi negara maju karena banyak aturan yang harus kita patuhi dan ini akan mendisiplinkan kita sehingga tujuan kita menjadi negara maju bisa tercapai, kata Jokowi.

Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, 38 negara anggota OECD telah menyetujui Indonesia menjadi anggota organisasi tersebut. Menko Airlangga juga mengatakan, pihaknya menerima rencana Indonesia bergabung dengan OECD dalam pertemuan pekan lalu di Paris dengan anggota OECD.

 

 

Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto membahas beberapa isu penting dengan Sekretaris Jenderal ASEAN Kao Kim Horn, antara lain progres proses keanggotaan Indonesia di OECD, review ASEAN-GCC FTA, dan perkembangan Digital Economy Framework Agreement (DEFA).

Hal tersebut dilaksanakan di sela-sela Pertemuan Tingkat Menteri OECD pada Kamis, 2 Mei 2024, di Paris, Perancis.

Sekretaris Jenderal ASEAN Kao Kim Horn menyampaikan pandangannya atas pencapaian Indonesia saat menerima Peta Jalan OECD untuk Inklusi.

Sekretaris Jenderal Kao mengatakan, “Saya berharap negara-negara ASEAN lainnya mengikuti langkah Indonesia untuk meningkatkan keterwakilan kepentingan negara-negara ASEAN di OECD.” dari Kementerian Koordinator Perekonomian, Jumat (3/5/2024).

Sekjen Kao juga menyampaikan harapannya atas dukungan Indonesia dalam kajian perundingan perdagangan bebas kawasan ASEAN-GCC. Perjanjian ini diyakini dapat mendorong pertumbuhan ekonomi dan memberikan manfaat bagi kedua kawasan. Menko Airlangga memberikan respons positif terhadap inisiatif tersebut.

“CEPA Indonesia-UEA dapat menjadi benchmark bagi ASEAN dalam melaksanakan FTA antar kawasan,” kata Menko Airlangga.

 

Pertemuan tersebut juga membahas pengembangan inisiatif digitalisasi regional, dimana ASEAN saat ini sedang merundingkan Perjanjian Kerangka Ekonomi Digital (DEFA) yang diharapkan dapat meningkatkan nilai ekonomi digital di kawasan ini hingga $2 triliun pada tahun 2030.

Memulai perundingan DEFA ASEAN pada tahun 2023 merupakan salah satu prioritas ekonomi yang dikembangkan Indonesia ketika menjadi presiden ASEAN tahun lalu dan ditargetkan selesai pada tahun 2025.

Menko Airlangga juga mendorong peningkatan kerja sama antara ASEAN dan OECD Southeast Asia Regional Program (SEARP), terutama sebagai platform untuk berbagi pengalaman dan praktik terbaik mengenai isu regulasi dan kebijakan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi di kawasan.

Turut hadir dalam kesempatan ini Wakil Menteri Perdagangan, Duta Besar RI di Paris, Asisten Koordinator Kerja Sama Ekonomi Internasional, Duta Besar RI untuk Perancis dan Wakil Menteri Bidang Kerja Sama Ekonomi Regional dan Regional. dengan Menteri Koordinator. Airlangga. .

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *