Mon. Oct 7th, 2024

Akibat Dicap Kampung Narkoba, Masyarakat di Wilayah Ini Sulit Cari Kerja

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta Stigmatisasi banyak desa di Jakarta sebagai surga narkoba berdampak negatif terhadap pencari kerja yang tinggal di daerah tersebut.

Hal itu diungkapkan Manajer Binmas Poldy Jaya Metro dan Kompol Badya Wijaya. Ia mengaku banyak mendengar keluhan warga Kampung Ambon, Kampung Boncos, Kampung Bahari, dan Kampung Bali.

“Itu harus dilakukan secara bersamaan. Kita berjuang melawan narkoba karena bagi generasi kita sangat disayangkan jika distigmatisasi, label tersebut memalukan bagi daerah. Mereka mengajukan diri untuk pekerjaan ini karena ada keluhan dari masyarakat, Badya dari sana mengatakan dalam keterangannya, Kamis (1/8/2024): “Perusahaan itu masuk daftar hitam sebagai kampung narkoba. “Dia dibawa pergi, memalukan bagi orang-orang baik,” katanya.

Badya yakin, masih banyak masyarakat di wilayah tersebut yang mendukung upaya polisi memberantas narkoba.

Dan hanya segelintir orang yang menggunakan narkoba. “Itu hanya satu orang,” katanya.

Badya berharap media ikut memperbaiki citra buruk desa-desa tersebut. Kami berharap masyarakat juga berperan aktif dalam menjaga lingkungan dari bahaya narkoba.

“Tolong bantu media agar kita khususnya Jakarta setidaknya bisa membatasi Kampung Ambon, Kampung Boncos, Kampung Bahari, Kampung Bali dan memanfaatkannya untuk memberantas narkoba dari pedesaan,” ujarnya.

 

Di sisi lain, Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Karyoto juga sangat mementingkan permasalahan kecanduan narkoba.

Badya memberi isyarat, aparat Polda Metro Jaya akan melakukan operasi senyap terhadap para pengedar narkoba. Dia mengatakan, operasi tersebut akan dilakukan serentak di wilayah hukum Polda Metro Jaya.

“Perhatian Kompol Metro Jaya akan tertuju pada operasi serentak, tapi rahasianya akan bocor di mana. Jadi perhatian Kapolda Metro Jaya di salah satu wilayah akan dilakukan secara represif karena dia merasakannya,” ujarnya.

Sementara itu, Binmas telah memberikan peringatan serius terhadap bahaya narkoba, baik melalui berbagai saluran media sosial maupun tatap muka langsung dengan masyarakat.

“Kami juga melakukan pendekatan langsung kepada anak-anak sekolah, menggunakan tenaga ahli dari BNN, FGD dan sumber sejenis. Kami berharap ke depan tindakan represif bisa dilakukan bersamaan dengan TNI-Polri,” ujarnya.

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *