Fri. Sep 20th, 2024

AKR Corporindo Tebar Dividen Interim 2024 Rp 50 per Saham

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta – PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) akan membagikan dividen interim tahun buku 2024 sebesar Rp 986,85 miliar.

Mengutip keterbukaan Informasi Bursa Efek Indonesia (BEI) yang ditulis Jumat (26/07/2024), PT AKR Corporindo Tbk akan membagikan dividen interim sebesar Rp50 per saham. Pembagian dividen interim sesuai dengan keputusan direksi yang disetujui dewan pengawas pada 24 Juli 2024.

Perseroan membagikan dividen interim tahun 2024 dengan memperhitungkan data keuangan per 30 Juni 2024, antara lain laba bersih yang dapat diatribusikan kepada entitas induk sebesar Rp1 triliun, saldo laba yang tidak dibatasi penggunaannya sebesar Rp9,41 triliun, dan jumlah ekuitas sebesar Rp14,21 triliun. Jadwal pembagian dividen

Berikut jadwal dividen sementara AKR Corporindo tahun 2024: Tanggal ex-dividen pasar normal dan kontrak tanggal 2 Agustus 2024 Tanggal ex-dividen pasar normal dan kontrak 5 Agustus 2024 Tanggal ex-dividen pasar tunai 6 Agustus 2024 Dividen pasar tunai tanggal Agustus 7 Agustus 2024 Tanggal pencatatan pemegang saham yang berhak atas dividen tunai 6 Agustus 2024 pukul 16.00 WIB Tanggal pembayaran dividen 15 Agustus 2024

Pada penutupan perdagangan Kamis pekan ini, saham AKRA menguat 0,33 persen ke Rp 1.510 per saham. Harga saham AKRE mulai stabil di Rp 1.505 per saham. Harga saham AKRA tertinggi Rp 1.520 dan terendah Rp 1.510 per saham. Total frekuensi perdagangan sebanyak 7.740 kali dengan volume perdagangan 306.717 lembar saham. Nilai transaksi Rp 46,3 miliar.

 

 

Sebelumnya, PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) mencatatkan pendapatan sebesar Rp 18,85 triliun pada semester I 2024, turun 6 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 19,85 triliun.

Mengutip keterangan resmi Perseroan, Kamis (25/07/2024), pendapatan berkurang karena beberapa faktor perlambatan ekonomi, antara lain normalisasi harga jual rata-rata dan kondisi cuaca yang mempengaruhi bisnis konsumen. Normalisasi harga juga terjadi pada segmen bahan kimia secara umum. Perseroan berharap situasi ini akan membaik pada semester II 2024.

“Perusahaan menjalankan model bisnis penetapan harga berbasis formula dengan MOPS sebagai acuan di mana perusahaan meneruskan harga produk kepada konsumen untuk mengelola risiko harga dan biaya,”

Segmen Kawasan Industri meraup pendapatan dari penjualan tanah sebesar Rp509 miliar atau meningkat 5,6 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Pendapatan utilitas meningkat menjadi Rp 75 miliar atau 92 persen dibandingkan tahun lalu seiring dengan peningkatan operasi penyewa JIIPE, sehingga mendorong permintaan utilitas, termasuk listrik, air, dan lainnya. Total pendapatan segmen kawasan industri meningkat 10 persen mencapai Rp 673 miliar.

Sedangkan pendapatan kawasan pelabuhan JIIPE tercatat sebesar Rp174 miliar dan memberikan kontribusi sebesar Rp31 miliar terhadap laba Perseroan.

Beban pokok penjualan dan pendapatan turun 5 persen menjadi Rp17,06 triliun pada semester I 2024 dari Rp18,04 triliun pada periode yang sama tahun lalu.

 

Laba kotor turun 12 persen menjadi Rp1,58 triliun pada semester I 2024 dari Rp1,81 triliun pada periode yang sama tahun lalu. Beban operasional turun 5 persen menjadi Rp435 miliar dari Rp456 miliar pada periode yang sama tahun lalu.

Oleh karena itu, laba usaha turun 15 persen menjadi Rp 1,14 triliun pada semester I 2024 dibandingkan semester I 2023 sebesar Rp 1,35 triliun.

Laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk turun 2,7 persen menjadi Rp1 triliun pada semester I-2024 dari Rp1,03 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya. Laba bersih tahun berjalan turun 3 persen dari Rp1,03 triliun pada semester I-2023 menjadi Rp1 triliun pada semester I-2024. Melihat kondisi tersebut, laba per saham turun 3 persen menjadi Rp50,82 dari periode yang sama. tahun sebelumnya sebesar Rp 52,23.

Total modal meningkat menjadi Rp 14,21 pada semester I 2024 dari Desember 2023 total Rp 14,04 triliun. Liabilitas Perseroan turun menjadi Rp14,28 triliun pada semester I 2024 dibandingkan Desember 2023 dari Rp16,21 triliun. Perseroan mencatatkan penurunan liabilitas giro sebesar 20 persen menjadi Rp 10 triliun per 31 Desember 2023.

 

Pada 7 Juli 2024, perseroan melakukan pelunasan obligasi Seri C Tahap I senilai Rp37 miliar. Perseroan tetap menjaga rasio utang terhadap total aset (DEA) sebesar 0,5x dengan rasio lancar yang sehat sebesar 1,7x. Perseroan mencatat ROE terjaga pada level 18% dengan rasio utang terhadap ekuitas (DER) sebesar 1,3 kali dan utang terhadap ekuitas sebesar 0,3 kali.

PT AKR Corporindo Tbk mencatatkan kas dan setara kas sebesar Rp4,82 triliun per 30 Juni 2024 dari 31 Desember 2023 sebesar Rp6,53 triliun.

Pada penutupan perdagangan Kamis pekan ini, saham AKRA menguat 0,33 persen ke Rp 1.510 per saham. Harga saham AKRE mulai stabil di Rp 1.505 per saham. Harga saham AKRA tertinggi Rp 1.520 dan terendah Rp 1.510 per saham. Total frekuensi perdagangan sebanyak 7.740 kali dengan volume perdagangan 306.717 lembar saham. Nilai transaksi Rp 46,3 miliar.

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *