Thu. Sep 19th, 2024

Aksi Pro-Palestina Marak di Kampus-kampus AS, Kemlu RI Imbau Mahasiswa Indonesia Berhati-hati

matthewgenovesesongstudies.com, JAKARTA – Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat (Kemlu RI) mengimbau mahasiswa Indonesia di Amerika berhati-hati dalam menyampaikan pandangannya terkait perang Gaza.

Dia mengatakan hal itu sebagai respons terhadap protes di seluruh dunia yang mengguncang beberapa kampus terkemuka dunia, seperti Harvard High School dan Columbia University.

“Kementerian Luar Negeri (Kemenlu RI) dan Perwakilan RI untuk Amerika terus memantau aksi protes di beberapa kampus pendukung Gaza,” kata Direktur Perlindungan WNI BHI. kata Menteri Luar Negeri Judha Nugraha di Jakarta, Jumat (26/4/2024).

“Tentu saja, ini adalah bentuk pekerjaan aspirasional yang akan dilakukan sesuai dengan hukum Amerika Serikat.”

“Namun, berhati-hatilah saat berbicara tentang kepatuhan terhadap undang-undang negara bagian setempat.

Di masa lalu, protes anti-perang di Gaza telah menyebar dari Universitas Columbia dan Universitas Yale hingga universitas-universitas lain di Amerika Serikat, di mana para pemangku kepentingan berupaya membalikkan keadaan.

Polisi antihuru-hara menggerebek unjuk rasa di Universitas New York (NYU) pada Jumat malam dan melakukan beberapa penangkapan. Kemarin, puluhan mahasiswa ditangkap di Universitas Yale.

Protes serupa terjadi di Universitas California; Hal ini terjadi di Massachusetts Institute of Technology (MIT) dan universitas Paman Sam lainnya di seluruh negeri.

Sejak dimulainya perang terakhir pada tanggal 7 Oktober, telah terjadi protes dan perdebatan sengit mengenai kebebasan berpendapat dan Perang Besar dengan Amerika Serikat. Mahasiswa dari kedua belah pihak mengatakan anti-Semitisme dan Islamofobia sedang meningkat. Selasa (23/4) menurut BBC.

Ditanya tentang protes atas perang di Gaza, Presiden Joe Biden mengatakan dia mengutuk protes anti-agama yang dilakukan oleh mereka yang tidak memahami apa yang terjadi di Palestina.

Protes pecah di kampus minggu lalu setelah polisi Kota New York dipanggil ke kampus Universitas Columbia dan menangkap puluhan pengunjuk rasa.

Dalam sebuah pernyataan pada hari Senin, Universitas Columbia mengumumkan bahwa hampir semua kelas akan diadakan, dan Presiden Universitas Columbia Minouche Shafik menyebut adanya “perilaku yang mengintimidasi dan melecehkan”.

Shafik mengatakan ketegangan di kampus dieksploitasi dan diperburuk oleh individu yang tidak terkait dengan Kolombia untuk melanjutkan agenda mereka.

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *