Sat. Sep 21st, 2024

Alternatif Mudik Hemat dari Jakarta ke Padang Naik Bus hingga Kereta Cuma Rp500 Ribuan

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta – Tiket penerbangan domestik direkomendasikan untuk beberapa rombongan, terutama saat libur Idul Fitri. Jangan khawatir, karena ada moda transportasi lain seperti bus atau kereta api.

Sebuah perjalanan dengan akun @muhammadezrap di TikTok menunjukkan caranya. “Kemarin banyak yang bilang mudik ke Padang mahal, kata siapa?” Tulisnya pada caption video yang diunggah pada Selasa, 26 Maret 2024.

Pengalamannya, berwisata ke Padang, Sumbar seharga Rp 500 ribu sudah cukup untuk mendapatkan perjalanan yang anti mainstream dan menarik. Langkah pertama, Anda bisa naik bus Damri dari Kemayoran atau rumah Anda ke pelabuhan Merak dengan tarif Rp 50 ribu.

“Kami berangkat dari Pelabuhan Meraka menuju Bakaheuni dengan kapal feri ASDP, harga tiketnya 27 ribu (Rp) di kelas standar,” lanjutnya.

Perjalanan dilanjutkan dengan naik bus perantara dan kapal feri Damri dengan Bakauheni menuju stasiun Tanjung Karang dengan tiket 55 ribu. Rp. Kemudian perjalanan anda dilanjutkan dengan naik kereta api Rajabasa yang bisa dipesan melalui KAI Access, koneksi dari stasiun Tanjung Karang ke stasiun Kertapati di Palembang biaya Rp 32 ribu.

Setelah sampai di terminal ada pilihan bus pusat dan daerah dari Palembang menuju Terminal Padang dengan tiket Rp 300 ribu, Yoanda Prima salah satunya. Anda bisa memesan pilihan mobil ini menggunakan layanan platform booking digital seperti tiket.com atau traveloka.

Dari Terminal Padang menuju Stasiun Lubuk Buaya dan naik Pariaman Ekspres ke Stasiun Padang dengan tarif Rp 5 ribu. Waktu tempuh Jakarta menuju Padang dengan menggunakan berbagai jenis kendaraan sekitar 3 hari. 

Konten yang disukai lebih dari 3.860 pengguna TikTok hingga artikel ini ditulis mendapat banyak tanggapan dari netizen. Beberapa netizen berharap jalur KA Trans Sumatera bisa berfungsi dengan mengatakan operator akan segera mengoperasikan bus tersebut dengan tarif Rp 500 ribu.

Mobilnya kasihan banyak yang bawa, mobilnya lebih bagus, kata warganet.

“Aku mungkin akan mati jika pergi selama 3 hari,” sahut yang lain.

“Jalannya berat hahaha, langsung naik bus Jakarta-Padang, tidur saja, tidak perlu naik turun,” sahut yang lain.

“Duh iya, itu bertentangan dengan mainstream. Tapi itu menyebalkan dan menyusahkan,” sahut yang lain.

“Apakah lebih baik dari Stasiun Tanah Abang ke Merak?” kata yang lain.

“Kalau sesuatunya susah kenapa dipermudah,” canda salah satu warganet.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta masyarakat mudik pada Lebaran 2024 untuk menghindari kemacetan yang selalu terjadi menjelang Hari Raya. Jika tidak bisa segera berangkat, RI 1 menyarankan keluarga segera berangkat untuk menghindari kemacetan atau garam dalam perjalanan pulang. 

“Saya imbau masyarakat mudik. Kalau tidak, keluargalah yang mudik terlebih dahulu, sehingga siapa pun yang mudik tahun ini bisa tetap tinggal di sini,” kata Jokowi di Jakarta, Kamis, 28 Maret. Tahun 2024.

Jokowi juga mengingatkan akan banyak migrasi dalam negeri. Lebih dari 190 juta wisatawan diperkirakan akan pulang kampung selama Idul Fitri 2024, meningkat 56 persen dibandingkan tahun lalu. 

“Return tahun ini returnnya besar. Naik 56 persen dibandingkan tahun lalu. Total return tahun ini 190 juta orang, kurang lebih mungkin dari hasil pemeriksaan,” kata Presiden. .

Sebagai informasi, Kementerian Perhubungan melalui Badan Kebijakan Transportasi (BKT) memperkirakan pergerakan repatriasi bisa menjangkau 71,7 persen penduduk Indonesia atau 193,6 juta jiwa Kanada. Jumlah tersebut lebih tinggi dibandingkan perkiraan migrasi manusia pada Lebaran 2023 sebanyak 123,8 juta orang.

Menyadari situasi ini, kami melakukan persiapan, baik dalam pekerjaan maupun politik, untuk mengendalikan, mengatur, dan melaksanakan sepenuhnya transportasi, dengan perusahaan dan lembaga di pemerintah pusat, pemerintah kota setempat, sektor publik dan sektor swasta. Budi Karja mengatakan beberapa waktu lalu Sumadi. 

Hasil survei menunjukkan negara asal pemudik terbanyak adalah Jawa Timur – 16,2 persen (31,3 juta orang). Disusul Jabodetabek 14,7 persen (28,43 juta orang) dan Jawa Tengah 13,5 persen (26,11 juta orang).

Destinasi terbanyak adalah Jawa Tengah 31,8 persen (61,6 juta orang), Jawa Timur 19,4 persen (37,6 juta orang) dan Jawa Barat 16,6 persen (32,1 juta orang). Saat ini preferensi masyarakat yang menggunakan transportasi untuk menunggu Natal di rumah adalah kereta api sebesar 20,3 persen (39,32 juta), disusul mobil 19,4 persen (37,51 juta), mobil pribadi 18,3 persen (35,42 juta), dan bus 16,07 persen (31,12 juta). juta). ). ).

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *