Mon. Sep 23rd, 2024

Amanah Bangkalan: Politisasi PBNU Langgar Qonun Asasi NU

By admin Sep23,2024 #Amanah Bangkalan #nu #PBNU #PKB

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta – Agresi Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), elite politik kekuasaan. Hal ini menimbulkan keresahan di kalangan Nadhlatul Ulama (Nahdliyin) di berbagai daerah. dari Indonesia Majelis Umum Alim Ulama (Mubes) NU juga menyerukan diadakannya pertemuan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (MLB) untuk memandu kajian tata cara PBNU hasil Kongres Lampung.

Gugatan MLB NU ini merupakan satu dari delapan Amanah Bangkalan yang muncul dari keputusan forum Mubes Alim Ulama NU yang digelar di Komplek Pondok Pesantren Al Kholilliyah An-Nuroniyah, Bangkalan, Madura, Minggu (18/8/2024) di antara para peserta Amanah Bangkalan. Pertemuan tersebut adalah kiai dan pengurus pesantren. Di antaranya Pengurus Pondok Pesantren Denanyar Jombang, KH Abdussalam Sohieb, Pengurus Pondok Pesantren Bima Cirebon, KH Imam Jazuli, Pengurus Gasek Malang, Pondok Pesantren KH Marzuki Mustamar.

Selain itu, hadir juga Pengurus Pondok Pesantren Al Falah Ploso, KH Fahim Royani, Pengurus Pondok Pesantren Krapyak, KH Haidar Muhaimin dan Pengurus Pondok Pesantren Mahadul Ilmi, Sarang, Rembang, KH Imam Baehaqi, selain KH Muhaimin, hadir juga KH Rosihin Roghibi. KH Sholahuddin Azmi, KH Dimyati, KH Nasirul Mahasin dan KH Aguk Irawan.

KH Abdussalam Shohieb, Juru Bicara Musyawarah Nasional Alim Ulama NU, menjelaskan elite PBNU yang merupakan produk Kongres Lampung berupaya keras membawa NU ke ranah politik praktis. Fenomena ini tampaknya terutama terjadi menjelang dan setelah pemilu 2024. dan membuka jalan bagi elite politik yang terlibat dalam kontestasi pemilu 2024.

Manuver elite PBNU hasil rapat DPRD Lampung. Itu pelanggaran berat terhadap kangun, AD/ART, Perkum serta etika dan moral organisasi,” ujarnya.

Gus Salam – alias KH Abdussalam Sohieb – mengatakan pasca pemilu 2024, implementasi strategi politik PBNU tidak akan tinggal diam. Dengan dalih ingin membenahi PKB, elite PBNU melancarkan front menyerang PKB secara institusional dan personal. Mereka pun menunjukkan aksi tegas bahkan barisan militer untuk menunjukkan intensitasnya dalam berkonflik dengan saudaranya sendiri.

Situasi ini menyedihkan kita semua. Hanya tujuan politik segelintir orang yang memanfaatkannya untuk mempolitisasi PBNU untuk menyerang rekan Nahdliyin, katanya.

 

Gus Salam mengatakan, aktivisme politik elite PBNU telah sangat merugikan Nahdliyya, agresi elite PBNU juga merusak reputasi NU sebagai organisasi keagamaan yang didirikan para ulama untuk membela bangsa.

“Dalam berbagai manuvernya, elite PBNU justru tampil sebagai broker politik ketimbang akademisi Islam yang seharusnya melindungi dan menjunjung tinggi kepentingan anak bangsa. Situasi ini tentu meresahkan dan menimbulkan kebingungan di kalangan akar rumput kelompok Nahdliyin, ujarnya.

Berdasarkan keprihatinan tersebut, kata Gus Salam, beberapa kiai NU memutuskan untuk membentuk Organisasi Bantuan Parlemen untuk NU (PPONU).

“Tugas utama pemerintah adalah berkoordinasi, menghubungkan dan bertemu dengan Amanah Bangkalan untuk pengurus pesantren, PWNU-PCNU se-Indonesia, PCINU sedunia, organisasi otonom dan lembaga NU,” ujarnya.

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *