matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta – Office of Narcotics and International Law Enforcement (INL), Kedutaan Besar Amerika Serikat di Jakarta bekerja sama dengan United Nations Office on Drugs and Crime (UNODC) mempersembahkan lima TruNarc Handheld Narcotics Analyzer. Badan (BNN) dan Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC).
Hibah ini ditandatangani oleh Kenneth Zurcher, Direktur INL Kedutaan Besar AS di Jakarta, bersama Agus Irianto, Wakil Direktur Hukum dan Kerja Sama BNN, dan M. Rizki Baidillah, Wakil Direktur DJBC pada 30 Juli 2024.
Berdasarkan siaran pers Kedutaan Besar AS di Jakarta, Jumat (2/8/2024), alat pendeteksi narkoba ini mampu melacak wadah plastik dan kaca serta mengidentifikasi lebih dari 530 zat terlarang.
Karena mengizinkan pengujian tanpa kontak langsung, mereka mengurangi kontaminasi, mengurangi paparan, dan melestarikan bukti.
DJBC berencana menggunakan dua alat deteksi narkoba di Kalimantan Barat, dan BNN akan menggunakan tiga alat deteksi di Papua, Sulawesi Utara, dan Kalimantan Barat.
Erik Van der Veen, Kepala Kantor Regional UNODC untuk Asia Selatan dan Pasifik, mengatakan: “Bagian penting dari pengendalian narkoba yang efektif adalah mendeteksi zat terlarang dengan cepat dan andal.”
“Lima alat pendeteksi narkotika ini akan membantu petugas garis depan di perbatasan dalam mengidentifikasi dan menganalisis obat-obatan dan bahan kimia prekursor.”
Pada acara serah terima tersebut, INL, UNODC dan BNN sepakat bahwa tanggal 31 Agustus 2024 akan menjadi akhir dari program pengelolaan perbatasan yang telah berjalan selama dua tahun.
Program ini menyasar kejahatan terorganisir internasional dan penyelundupan narkotika dan barang ilegal lainnya lintas batas negara dengan memperkuat kerja sama antarlembaga antar lembaga penegak hukum Indonesia.
Kemudian dalam upaya mendorong perluasan kantor penghubung perbatasan di sepanjang perbatasan darat Indonesia dan meningkatkan kapasitas petugas garis depan dalam mengidentifikasi dan menyelidiki kejahatan terkait.
Pelatihan program ini mencakup investigasi perbatasan, pelarangan, identifikasi narkoba, dan kesetaraan gender dalam kegiatan penegakan hukum.
Duta Besar AS untuk Indonesia Kamala Lakhdhir mengatakan: “Berinvestasi pada infrastruktur anti-perdagangan manusia di Indonesia membantu masyarakat berkembang. Kami berkomitmen untuk bekerja sama dengan Indonesia dan mitra kami untuk mencegah perdagangan narkoba lintas batas.”
“Pengiriman perangkat ini merupakan kesimpulan yang tepat dari kolaborasi kuat selama dua tahun dan merupakan titik awal untuk potensi kolaborasi di masa depan.”
BNN juga menyerahkan penghargaan kepada INL dan UNODC sebagai bentuk apresiasi atas kontribusi besar mereka dalam pencegahan dan pemberantasan penyalahgunaan narkoba dan perdagangan ilegal narkotika dan bahan kimia.
“Cara paling efektif untuk memberantas kejahatan apa pun adalah kerja sama,” kata Irianto kepada BNN.
“Tidak masalah dari mana kita berasal, yang penting kita punya tujuan yang sama.”