Thu. Sep 19th, 2024

Amerika Serikat Desak Israel Menghindari Eskalasi Konflik di Timur Tengah

matthewgenovesesongstudies.com, Washington – Amerika Serikat mendesak Israel untuk menahan diri dan menghindari eskalasi konflik di Timur Tengah. Pasalnya, pemerintah Israel kini sedang mempertimbangkan bagaimana merespons serangan Iran yang pekan lalu menggunakan lebih dari 300 rudal dan drone.

Menteri Luar Negeri AS Anthony Blinken mengatakan pada pembukaan pertemuan dengan Wakil Perdana Menteri Irak Mohammad Ali Tamim, Senin (15/4/2024) bahwa Washington siap mendukung pertahanan Israel. Dia menambahkan, pihaknya terus mengoordinasikan tanggapan diplomatik dalam waktu 36 jam setelah serangan Iran.

“Saya telah menjaga komunikasi yang erat dengan pihak-pihak di kawasan dan akan terus melakukannya dalam beberapa jam dan hari mendatang. “Kami tidak akan melakukan eskalasi, namun kami akan terus mendukung pertahanan Israel dan melindungi rakyat kami di kawasan,” jelas Blinken.

Sumber pemerintah Israel mengatakan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu pada Senin mengadakan kabinet perang untuk kedua kalinya dalam waktu kurang dari 24 jam, mengutip pemungutan suara Indonesia pada Selasa (16/4/2024).

Kekhawatiran semakin meningkat bahwa serangan Iran dapat menyebabkan perang terbuka antara Israel dan Iran dan menyebar ke lebih banyak wilayah di Timur Tengah.

Presiden AS Joe Biden mengatakan kepada Netanyahu bahwa AS tidak akan berpartisipasi dalam serangan balasan Israel terhadap Iran.

Sejak pecahnya perang antara Israel dan Hamas pada 7 Oktober, telah terjadi beberapa konflik antara perwakilan Israel dan Iran di Lebanon, Suriah, Yaman, dan Irak.

Perwakilan tinggi UE untuk urusan luar negeri dan kebijakan keamanan, Josep Borrell, mengatakan kepada stasiun radio Spanyol Onda Cero: “Kita sekarang berada di ambang jurang maut dan kita harus menghindarinya.” Kami harus mengerem dan kembali.”

Presiden AS Joe Biden mengatakan kepada Perdana Menteri Benjamin Netanyahu bahwa AS tidak akan membantu Israel melakukan serangan balik terhadap Iran.

Joe Biden, dikutip laman Al Jazeera, menyampaikan hal tersebut kepada Perdana Menteri Israel melalui percakapan telepon.

Hal ini diumumkan oleh pejabat senior Gedung Putih yang tidak dikenal.

Joe Biden juga mengatakan kepada Benjamin Netanyahu bahwa tindakan pertahanan bersama yang dilakukan Israel, Amerika Serikat, dan negara-negara lain di kawasan akan mampu mencegah serangan Iran.

“Kamu telah mencapai kemenangan. Raihlah kemenangan ini,” kata Joe Biden kepada Netanyahu, menurut seorang pejabat Gedung Putih.

Pejabat itu juga mengatakan ketika Biden mengatakan AS tidak akan melancarkan operasi ofensif terhadap Iran, Netanyahu mengatakan dia memahaminya.

Sementara itu, pasca serangan Iran ke Israel pada Sabtu (13/4), Joe Biden dan tim keamanan nasionalnya langsung menggelar pertemuan untuk memantau situasi.

Biden mempersingkat kunjungan akhir pekannya di Pantai Delaware untuk bertemu dengan tim keamanan nasional di Gedung Putih.

Setelah itu, Biden kembali ke Washington beberapa saat sebelum otoritas Israel mengonfirmasi bahwa mereka telah mendeteksi pesawat tak berawak Iran yang menyerang wilayahnya, lapor AP pada Minggu (14/4).

Ini adalah pertama kalinya Iran mengambil tindakan militer langsung terhadap Israel, sehingga mengancam konflik regional yang lebih luas.

Selama berhari-hari, AS dan Israel telah mempersiapkan serangan yang menurut Iran sebagai pembalasan atas insiden di Suriah.

Sebelumnya, Israel menyerang gedung konsulat Iran di Suriah dan menewaskan puluhan orang.

Pentagon mengatakan Menteri Pertahanan Lloyd Austin berbicara dengan mitranya dari Israel untuk membahas ancaman regional yang mendesak dan memperjelas bahwa Israel dapat mengandalkan dukungan penuh AS untuk pertahanannya.

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *