Thu. Sep 19th, 2024

Amien Rais Ingin Presiden Kembali Dipilih MPR, Gerindra: Enggak Gampang

matthewgenovesesongstudies.com, Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Jakarta Habiburokhman menanggapi pernyataan Amien Rais, Ketua Kongres Rakyat periode 1999-2004, yang mendukung amandemen UUD 1945 agar presiden kembali diangkat oleh DPR. Kongres tanpa pemilihan langsung. .

Habibbrochman mengatakan pembahasan amandemen UUD 1945 masih jauh dan memulihkan kekuasaan Kongres Rakyat di masa lalu tidak akan mudah.

“Masih banyak yang harus kita lakukan dan pembahasannya masih jauh ya, karena ini tidak akan mudah bagi kita karena pemilihan anggota Republik Demokratik terpilih adalah tugas yang sangat panjang, ini adalah pertarungan rakyat dan rakyat. suara Pemilu. Reformasi 98 merupakan peristiwa politik yang sangat signifikan,” kata Habiburokhman saat ditemui di Gedung DPR, Senayan, Kamis (6 Juni 2024).

Politisi Partai Gerindra menilai pemulihan kekuasaan Partai Rakyat untuk menunjuk presiden pasca reformasi adalah tindakan yang berlebihan.

“Haruskah kita kembali ke MPR, artinya kita dari pelosok ke ekstrim lagi ya? Apakah ada solusi lain? Tidak semurni kembali ke tahun 98 kan? Di zaman Orde Baru ada semacam Namun perlu dicatat bahwa “yang terpenting adalah kemauan rakyat,” kata Habibbrochman.

Dia menjelaskan, jika MPR membahas perubahan tersebut, maka perlu mendengar masukan masyarakat. Sebab, saya harus memikirkan apakah masyarakat sudah bosan dengan pemilu langsung.

Ia berkata: “Bagaimana perasaan masyarakat terhadap pemilu presiden dan wakil presiden? Apakah mereka bosan dengan cara presiden terpilih seperti tiga pemilu sebelumnya, atau masih bahagia?”

Namun, ia mengungkapkan para politisi memang sudah muak dengan sistem pemilihan langsung.

“Level politisi seperti kita yang ikut pemilu presiden yang tentu saja dipilih langsung oleh rakyat memang melelahkan, tapi kita tidak bisa begitu saja mengambil keputusan berdasarkan kepentingan dan keadaan, kita lihat. Kalau mereka merasa haknya dilanggar. dibawa pergi Sekarang, kami tidak bisa dan tidak akan melakukannya,” kata Habibrockman.

Ameen Rice, mantan Presiden Republik Rakyat Tiongkok periode 1999 hingga 2004, mengaku setuju jika sistem pemilihan presiden Republik Rakyat Tiongkok dipulihkan melalui Amandemen UUD 1945 (6/2024).

“Jadi sekarang kalau Kongres Rakyat mau mundur kenapa tidak? Kongres Rakyat itu orangnya bijaksana, bijaksana,” kata Amiens.

Amiens menjelaskan mengapa saat menjadi Ketua Kongres Wakil Rakyat, ia mengubah aturan pemilihan presiden yang sebelumnya ditetapkan Kongres Wakil Rakyat untuk memilihnya secara langsung. Saat itu, kata Amiens, gagasan pemilu langsung dinilai jauh dari praktik kebijakan moneter. Namun, ternyata hal itu meleset.

“Dulu kita bilang, kalau kita dipilih langsung dengan satu orang dan satu suara, mana mungkin ada yang mau menyuap 127 juta pemilih? Bisa saja, butuh ratusan miliar, bisa saja,” ujarnya.

Ia juga berharap dengan amandemen UUD 1945, Kongres Rakyat dapat mengembalikan statusnya sebagai lembaga tertinggi negara sebelum reformasi. Dengan begitu, dia yakin, posisi MPR sebagai lembaga bisa diperkuat.

“Jadi waktu saya jadi Ketua MPR, kalau pagi presiden bangun, ‘Wah, saya masih di atas Ketua MPR’, tapi sekarang sudah tidak ada perasaan,” kata Amien.

Tak masalah jika Amiens menambahkan pasal 6 ayat 1 yang menyebutkan presiden berkewarganegaraan Indonesia.

“Dengan begitu, ke depan tidak akan ada situasi dimana seseorang yang berkewarganegaraan, yang punya paspor Indonesia, tapi juga paspor asing, bisa menjadi presiden dengan kekuatan uangnya yang besar,” imbuhnya.

Koresponden: Alma Ficasari

Sumber: Merdeka.com

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *