Fri. Sep 20th, 2024

Anak Buah Bahlil: Tarik Investasi ke Sektor Energi Baru Terbarukan Perlu Regulasi Jelas

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta – Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) yang diwakili Deputi Perencanaan Penanaman Modal Nurul Ichwan mengatakan, untuk mendukung pengembangan energi terbarukan di Indonesia, diperlukan regulasi investasi yang jelas. mendukung pengembangan energi terbarukan di Indonesia. menarik investasi di sektor ini.

Regulasi yang jelas dan suportif sangat penting untuk menarik investasi di sektor energi terbarukan. Pemerintah terus berupaya menciptakan iklim investasi yang mendukung untuk mencapai tujuan NZE (net zero emisi), kata Nurul pada 2nd Road To Investment Days Conference PLN . 2024 bertajuk “Percepatan Pengembangan Energi Terbarukan: Peluang dan Tantangan di Indonesia” di Jakarta, Selasa (4/6/2024).

Kegiatan ini merupakan rangkaian menjelang PLN Investment Days 2024 dan dihadiri oleh berbagai pemangku kepentingan di bidang energi, termasuk pemerintah, investor, dan produsen listrik swasta, untuk membahas peluang dan tantangan pengembangan energi terbarukan di Indonesia.

Pada kesempatan yang sama, Direktur ADB untuk Indonesia Jiro Tominaga membahas tantangan pendanaan pengembangan energi terbarukan.

“Kebijakan perbankan global sangat mempengaruhi keputusan pembiayaan proyek energi terbarukan. Faktor-faktor seperti risiko investasi dan peraturan pendukung menjadi kunci untuk menarik pendanaan,” kata Jiro.

Selain itu, Kepala Pusat Pengkajian dan Pengujian, Direktur Jenderal Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi Energi, Menteri ESDM – Harris memaparkan kebijakan pemerintah terkait energi baru dan terbarukan.

Evaluasi terhadap program pemerintah menunjukkan kemajuan, namun tantangan seperti infrastruktur dan peraturan perlu diatasi. Urgensi transisi energi sangat tinggi untuk mencapai NZE pada tahun 2060.

Selain itu, Ketua Umum Asosiasi Produsen Listrik Swasta Indonesia Arthur Simatupang juga menyampaikan potensi dan tantangan yang dihadapi produsen listrik swasta. Menurut dia, proyek energi terbarukan berpotensi besar menarik minat investor swasta.

Namun tantangan seperti regulasi dan pendanaan harus diatasi. Rekomendasi kami adalah memperkuat kerja sama antara pemerintah dan swasta, kata Arthur.

 

Sebelumnya, PT PLN (Persero) terus mendukung industri nikel berkelanjutan di Indonesia melalui layanan Sertifikat Energi Terbarukan (REC). Salah satunya dengan penandatanganan Perjanjian Pembelian Sertifikat Energi Terbarukan (REC) antara PLN dengan PT Ceria Metalindo Prima (Ceria Group), perusahaan pertambangan dan pemurnian nikel Indonesia yang beroperasi di Kabupaten Kolaka, Sulawesi Tenggara.

General Manager Unit Distribusi Utama (UID) PLN Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, dan Sulawesi Barat (Sulselrabar), Moch Andy Adchaminoerdin mengatakan, PLN dan Ceria Group juga menandatangani Perjanjian Pinjaman Tanah Central Transient Capacity (ITC).

“Kami sangat mengapresiasi kepercayaan PT Ceria Metalindo terhadap PT PLN (Persero) dan komitmen mereka dalam menggunakan energi bersih telah kami tunjukkan melalui Sertifikat Perjanjian Jual Beli (REC) Energi Terbarukan,” kata Andy, Selasa (21/5/2024). . 

Sertifikat Energi Terbarukan (REC) adalah sertifikat yang diterbitkan oleh PLN dengan pengakuan internasional melalui APX Inc yang berlokasi di Amerika Serikat, sebagai operator Tradeable Instrument for Global Renewable Energy (TIGRs), yang menetapkan bahwa listrik dan digunakan oleh Ceria Group berasal dari energi terbarukan. . sumber energi, dengan setiap unit 1 sertifikat REC mewakili 1 Megawatt-hour (MWh) penggunaan listrik.

Sementara itu, Direktur Ritel dan Perdagangan PT PLN (Persero) Edi Srimulyanti mengatakan layanan inovatif REC bagi pelaku industri nikel ini membuka peluang bagi pelanggan untuk berpartisipasi dalam penurunan emisi. Selain itu, memudahkan pelanggan mendapatkan pengakuan atas penggunaan energi terbarukan secara internasional.

Menurutnya, pemberian layanan PLN REC bagi Ceria Group tentu tidak mudah karena harus melalui berbagai tahapan evaluasi dan pengujian menyeluruh. Tidak hanya Ceria Group, seluruh calon pelanggan diklasifikasi dan dievaluasi komitmen dan keseriusannya dalam menghasilkan produk ramah lingkungan dan bebas karbon. 

Profil pelanggan sangat penting untuk mendapatkan REC. Setelah kami melihat keseriusan Ceria Group dalam memproduksi produk green nickel dan baterai kendaraan listrik (EV), kami yakin dan memutuskan untuk menyediakan layanan REC, jelas Edi. 

Sebagai Proyek Strategis Nasional (PSN), Grŵp Ceria yang merupakan PMDN telah menunjukkan komitmen hilirisasi nikel dengan mengembangkan Rotary Kiln Electric Furnace (RKEF) dan High Pressure Nickel Smelting Acid Leach (HPAL).

CEO Ceria Group Derian Sakmiwata mengatakan layanan REC dari PLN memberikan keamanan pasokan listrik bagi Ceria Group sebagai pelanggan utama PLN untuk menggunakan energi ramah lingkungan di seluruh rantai industrinya.

Hal ini sejalan dengan Roadmap Ceria Group untuk menjadi pemain global di industri hijau, khususnya produksi produk nikel ramah lingkungan dan baterai kendaraan listrik (EV) berbasis Environment, Social and Governance (ESG).  

“Target pasar Ceria Group tidak hanya di Asia, tapi akan menjangkau Amerika Serikat (USA) dan Eropa. Oleh karena itu, kami mengapresiasi layanan REC PLN, dimana Ceria Group akan menggunakan listrik 100 persen dari energi terbarukan. komitmen untuk menyediakan.” Produk nikel ramah lingkungan ini berkualitas tinggi, dan menunjukkan tidak ada jejak karbon dalam menghasilkan listrik dari batu bara sepanjang proses produksi smelter kami,” ujarnya. 

Derian menambahkan, penggunaan sertifikat REC oleh Ceria Group akan ditingkatkan secara bertahap dari sekitar 80.000 unit pada tahun 2024 menjadi 2,2 juta unit pada tahun 2030.

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *