Sat. Sep 28th, 2024

Anak Ini Alami Radang Otak Parah Akibat Dicium Orang Asing di Bibir, Hidupnya Kini Hancur

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta – Seorang gadis berusia 8 tahun bernama Breelynn menderita radang otak parah setelah dicium bibirnya oleh orang asing saat ia berusia 2 hari.

Dalam sesi wawancara dengan Special Books by Special Kids, terungkap bahwa Breelynn terlahir sehat. Namun, dua minggu setelah ciuman itu, dia mulai mengalami kejang dan masalah kesehatan lainnya.

Pemeriksaan lebih lanjut mengungkapkan bahwa Breelynn mengalami radang otak akibat infeksi virus herpes simplex (HSV), yang ditularkan melalui ciuman dengan orang yang menderita luka dingin atau cold sore.

Infeksi HSV pada bayi yang daya tahan tubuhnya belum sempurna bisa berakibat fatal.

Menurut National Organization for Rare Diseases, herpes simplex encephalitis (EHS) merupakan penyakit yang menyerang otak dan sistem saraf. Penyakit ini disebabkan oleh virus herpes simplex (HSV), virus yang sama yang menyebabkan herpes mulut dan genital.

“Infeksinya masuk ke dalam cairan serebrospinal dan menyerang otaknya, terutama otak bagian kiri. Dan itu bermula, baru mulai berpindah ke bagian kanan ketika saya mengetahuinya. Tapi secara umum, ensefalitis, menurut saya, itu seperti makan.” .ke jaringan otaknya,” kata ibunya, Breelyn.

Konon pula, orang yang mencium Brylin saat itu ternyata menderita luka dingin, infeksi virus herpes simpleks di sekitar tepi area bibir.

Sistem kekebalan tubuh Brilinn belum sempurna saat ia masih bayi, sehingga membuatnya lebih mudah tertular virus herpes simpleks.

Dilansir National Library of Medicine, herpes simplex encephalitis (EHS) merupakan penyakit yang menyerang otak dan sistem saraf serta dapat menyebabkan komplikasi serius bahkan kematian.

Meskipun EHS jarang terjadi, penyakit ini dapat menyebabkan morbiditas dan mortalitas yang signifikan pada orang dewasa dan anak-anak, bahkan dengan pengobatan antiviral.

Angka kematian akibat EHS yang tidak diobati mencapai 70%, dan hanya sedikit orang yang sembuh total. Pada bayi baru lahir, EHS yang disebabkan oleh virus herpes simpleks tipe 2 (HSV-2) dapat menyerang seluruh otak, menyebabkan lebih banyak kerusakan saraf dan komplikasi jangka panjang.

Meskipun pengobatan antivirus seperti asiklovir dapat membantu mengendalikan virus, EHS tetap merupakan penyakit yang berbahaya. Gejala EHS bisa bermacam-macam, namun umumnya berupa demam tinggi, sakit kepala parah, kebingungan, kejang, dan kelemahan otot.

Saat Breelyn berusia 8 tahun, ibunya mengatakan otak kiri anaknya rusak 60 persen dan otak kanan 10 persen. Hal ini menyebabkan Breelynn kehilangan sebagian kemampuan otaknya dan menyebabkan perkembangannya menjadi kurang optimal.

“Jadi melihat ekspresi wajah atau kemampuan pengenalan apa pun darinya sungguh menakjubkan,” kata ibunya, Breelynn. 

Pada saat ini, bahkan Brilinn tidak dapat mengucapkan sepatah kata pun. Ia hanya bisa mengeluarkan suara rintihan dan menggunakan ekspresi wajah untuk berkomunikasi.

Perjalanan hidup Breelynn juga penuh rintangan dan ketidakpastian. Sejak awal, para dokter menuntut kelangsungan hidupnya. Seorang dokter bahkan meramalkan bahwa ia tidak akan bertahan lebih dari tiga bulan.

Namun, sang anak tetap menunjukkan tekadnya untuk melawan segala kesulitan.

Dokter lain juga meramalkan bahwa dia tidak akan pernah bisa mencapai sekolah menengah atas. Ketidakpastian masa depannya terus menghantui keluarga.

Kini, dengan penuh tekad dan optimisme, orang tua Breelynn bertekad memberikan kehidupan terbaik untuknya. Mereka fokus pada masa kini dan berusaha menciptakan momen indah bersama anaknya.

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *