Sat. Sep 21st, 2024

Angka Backlog Perumahan Turun, Tapi Masih Banyak Keluarga Muda Tinggal di Rumah Mertua

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta – Pemerintah mengakui kesenjangan kebutuhan perumahan atau backlog perumahan di Indonesia semakin mengecil. Mengutip data Survei Sosial Ekonomi (SUSSENS) Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2023, angka backlog perumahan mengalami penurunan dari 10,51 juta unit pada tahun 2022 menjadi 9,9 juta unit pada tahun 2023.

Meski demikian, Martin Daniel Ciaranamual, Kepala Ekonom PT Sarana Multigriya Financial (SMF), mencatat backlog kepemilikan rumah masih besar. Namun pemerintah telah mengalokasikan Kredit Pemilikan Rumah (KPR) Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) untuk ribuan unit rumah bersubsidi.

“Backlognya sendiri masih besar. Berdasarkan perhitungan data setidaknya akan bertambah 120-170 ribu per tahun,” kata Martin dalam konferensi pers di kantor SMF, Jakarta, Kamis (4/4/2024).

Martin kemudian menghitung penyaluran pembiayaan FLPP yang dimulai pada 2010 tidak akan menghilangkan backlog kepemilikan rumah. Selain itu, kuota penerima bantuan subsidi perumahan pada tahun ini mengalami penurunan dibandingkan tahun 2023 yakni sebanyak 220 ribu unit.

“Sekarang (pembiayaan FLPP) turun menjadi 166 ribu pada 2024. Jawabannya jelas, tidak cukup (menurunkan angka backlog),” imbuhnya.

Pasalnya, kata dia, rumus BPS dalam menghitung angka backlog masih mengacu pada jumlah keluarga, bukan jumlah rumah tangga. Sebab, ia melihat masih banyak keluarga muda yang masih tinggal serumah bersama orang tua atau mertuanya.

Yang benar kebalikannya menggunakan pengertian keluarga. Keluarga adalah sekumpulan keluarga. Jadi kalau saya tinggal serumah dengan orang tua saya, sedangkan saya sudah menikah dan mempunyai istri dan anak, saya termasuk dalam perhitungan di backlog. Tidak,” katanya.

 

Artinya, jika satu rumah tangga bertambah banyak, otomatis tunggakannya berkurang. Tapi bertambahnya jumlah rumah itu belum tentu bertambah, katanya.

Dengan demikian, simpanan risiko meningkat, atau meningkat lagi, ketika banyak anak tidak lagi tinggal bersama orang tuanya, namun belum memiliki rumah.

Saat ini kita menggunakan data BPS. BPS menggunakan data rumah tangga. Perhitungan backlog berdasarkan data rumah tangga. Harusnya dilakukan secara dasar, ujarnya.

“Harap digarisbawahi, ini tidak ada hubungannya dengan kondisi makroekonomi Indonesia, kebijakannya, volumenya. Ini ada hubungannya dengan cara penghitungan backlog, dan itu pekerjaan rumah,” tegas Martin.

Sebelumnya Nixon LP, Direktur Utama Bank BTN. Nepitupulu mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya atas kontribusi luar biasa para mitra pengembang terpilih dalam mendukung program perumahan yang dicanangkan Bank BTN. Penghargaan ini diumumkan pada acara Penghargaan Prestasi 100 Miliar 2024.

Menurut Nixon, penghargaan tersebut merupakan pengakuan atas kerja keras dan dedikasinya dalam menyediakan solusi perumahan terjangkau bagi masyarakat Indonesia.

“Kami berharap kerja sama ini dapat terus mendukung realisasi kebutuhan perumahan yang lebih luas di masa depan,” ujarnya seperti dikutip, Minggu (17/3/2024).

Saat ini, berbagai program pembiayaan BTN dengan suku bunga rendah terbukti mampu mendorong pertumbuhan bisnis properti setiap tahunnya.

Realisasi 22 besar mitra pengembang nonsubsidi yang diundang sebesar Rp6,25 triliun atau 38,62 persen dari total realisasi nasional, kata Nixon. 

Penghargaan Prestasi 100 Miliar 2024 diberikan kepada 42 mitra pengembang yang berhasil mendukung visi Bank BTN untuk memudahkan kepemilikan rumah bagi masyarakat Indonesia. Pada dua kategori penghargaan tersebut, CSG menduduki peringkat kedua, mengungguli 40 pengembang terbaik lainnya.

 

 

Penghargaan Prestasi 100 Miliar 2024, pengembang Citra Swarna Group (CSG) meraih dua penghargaan sebagai Pengembang Terbaik dan Pengembang dengan distributor KPR terbanyak. 

Citra Swarna Group dan 41 pengembang properti terkemuka lainnya dinilai sebagai mitra terbaik dan membantu Bank BTN mencapai target penyaluran Kredit Pemilikan Rumah (KPR) pada tahun 2023.

Penghargaan Prestasi 100 Miliar 2024 diterima oleh Komisaris Citra Svarna Group Petrus Padmardjo dan Direktur Citra Svarna Group Irvan. 

Irwan mengatakan keberhasilan ini menunjukkan komitmen dan dedikasi perusahaan dalam mendukung pemerintah dalam menyediakan perumahan yang terjangkau dan berkualitas bagi masyarakat Indonesia. 

“Kami merasa sangat tersanjung dan sangat berterima kasih kepada Bank BTN atas penghargaan dan pengakuan ini. Prestasi ini merupakan hasil kerja keras dan komitmen tim kami dalam menyediakan hunian berkualitas namun terjangkau bagi masyarakat,” kata Irwan. 

Di sisi lain, Komisaris CSG Petrus Padmardjo menyatakan Citra Swarna Group akan terus berupaya menjadi mitra terbaik tanah air yang akan berkontribusi besar dalam membangun rumah berkualitas bagi seluruh lapisan masyarakat.  

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *