Fri. Sep 20th, 2024

Angka Kelahiran Turun Drastis, Populasi Thailand Diprediksi Berkurang Setengah pada 2084

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta Thailand menjadi negara terkini yang mencatat penurunan angka kelahiran. Menurut para ahli, populasi negara ini akan berkurang dari 66 juta menjadi 33 juta dalam waktu 60 tahun.

Pengurangan ini akan mengurangi populasi usia kerja dari 46 juta menjadi 14 juta. Wakil Perdana Menteri Somsak Tepsutin memperingatkan bahwa pemotongan tersebut akan berdampak signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi dan keamanan nasional.

Selain di Thailand, penurunan angka kelahiran juga terjadi di negara tetangga. Hal ini disebabkan oleh keengganan generasi muda untuk memiliki anak. Beberapa faktor seperti inflasi yang merajalela menjadi kendala utama kehidupan keluarga tradisional generasi sekarang.

Akibatnya, negara-negara dengan tingkat kelahiran yang menurun akan mengalami penuaan populasi yang cepat. Hal ini akan berdampak pada perekonomian karena jumlah penduduk usia kerja akan menurun.

Menurut Dewan Pembangunan Ekonomi dan Sosial Nasional (NESDC) pada Senin (18/3/2024), angka kelahiran di Thailand turun dari 6,29 pada tahun 1970 menjadi 1,08 pada tahun 2023.

Menurut perkiraan NESDC, jumlah penduduk Thailand akan mencapai 67,19 juta pada tahun 2028, kemudian menurun menjadi 67 juta pada tahun 2033 dan 66,18 juta pada tahun 2037. Populasi usia kerja akan menurun dari 66,1 persen pada tahun 2017 menjadi 56,8 persen pada tahun 2037.

Somsak mendukung kampanye yang bertujuan untuk meningkatkan angka kelahiran di kalangan perempuan muda dan memastikan kelahiran di antara perempuan di atas 30 tahun, melalui teknologi medis dan kebijakan yang mendukung kondisi hidup dan kerja.

Kementerian Pembangunan Sosial dan Keamanan Manusia juga mengadakan diskusi tentang cara mengatasi dilema negara tersebut.

Hasil lokakarya ini akan dipresentasikan kepada Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada konferensi publik pada akhir April, dengan tujuan untuk merangsang kerja sama internasional untuk menyelesaikan masalah ini.

Selain Thailand, angka kelahiran menurun di beberapa negara Asia lainnya seperti Jepang, China, dan Korea Selatan yang terus mengalami penurunan setiap tahunnya.

Pemerintah Jepang telah memberikan peringatan selama bertahun-tahun ketika angka kelahiran di negara kepulauan itu anjlok menjadi 125 juta.

Angka kelahiran di Jepang telah menurun sejak tahun 1973, yaitu sekitar 2,1 juta kelahiran per tahun. Pada tahun 2040 jumlah kelahiran akan turun menjadi 740.000.

“Kecepatannya lebih lambat dibandingkan tahun lalu dan saya memahami bahwa ini adalah situasi kritis,” kata Matsuno. Berdasarkan tren saat ini, populasi Jepang diperkirakan akan menurun sekitar 40 juta dalam 40 tahun ke depan, dan para ahli memperkirakan jumlah tersebut akan turun hingga di bawah 90 juta pada tahun 2060.

Jepang memberikan subsidi pembayaran untuk kehamilan, persalinan dan perawatan anak, namun belum memotong dukungan untuk keluarga muda.

Negara-negara tetangga seperti Tiongkok dan Korea Selatan juga mengalami penurunan angka kelahiran yang tajam, dengan Korea Selatan yang mencatat angka kelahiran terendah di dunia.

Turunnya angka kelahiran juga menjadi masalah di Eropa, dengan negara-negara seperti Bulgaria (22,5 persen), Lituania (22,1 persen), Latvia (21,6 persen), Ukraina (19,5 persen) dan Serbia (18,9 persen). Kemunduran dunia.

Angka yang dikeluarkan pemerintah Korea Selatan menunjukkan jumlah kelahiran per perempuan turun menjadi 0,81 dari 0,84 tahun lalu.

“Secara global, penurunan populasi tergolong kecil dan terjadi pada tingkat yang menurun,” kata PBB dalam laporannya mengenai keadaan pertumbuhan populasi.

“Pada tahun 2019, lebih dari 40 persen populasi dunia tinggal di negara-negara dengan tingkat penggantian anak kurang dari 2,1 anak per perempuan; pada tahun 2021, persentasenya meningkat menjadi 60 persen.”

Perserikatan Bangsa-Bangsa juga menyatakan bahwa “meskipun status quo nyaman bagi banyak orang, kita harus menyadari bahwa gagasan tentang populasi yang stabil tidaklah realistis.”

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *