Mon. Sep 16th, 2024

Apa Itu Natrium Dehidroasetat? Pengawet yang Tidak Diizinkan BPOM Sebagai Bahan Tambahan Pangan

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta – Roti Aoka dan Roti Okko ramai diperbincangkan pekan lalu karena bahan pengawet yang dikandungnya dinilai berbahaya. Badan Pengawas Obat dan Makanan Indonesia (BPOM) pun merilis hasil pengujian yang dilakukan terhadap sampel dua buah roti.

Hasil uji laboratorium menunjukkan bukan roti Aoka melainkan roti Okko yang mengandung natrium dehidroasetat.

Hasil pengujian terhadap sampel roti Okko dari fasilitas produksi dan distribusi menunjukkan adanya natrium dehidroasetat (dalam bentuk asam dehidroasetat) yang tidak sesuai komposisi pada saat pendaftaran produk, kata BPOM dalam keterangan resmi, 23 Juli. 2024.

BPOM juga menyatakan natrium dehidroasetat tidak diperbolehkan sebagai bahan tambahan makanan (BTP) di Indonesia.

“(Sodium dehydroacetate) tidak termasuk BTP yang diperbolehkan berdasarkan Peraturan BPOM Nomor 11 Tahun 2019 tentang bahan tambahan pangan,” kata BPOM. Apa itu natrium dehidroasetat?

Guru Besar Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, Profesor Zullies Ikawati, menjelaskan natrium dehidroasetat dalam bahasa Inggris disebut sodium dehydroacetate.

Ia menjelaskan, natrium dehidroasetat merupakan garam natrium dari asam dehidroasetat, senyawa organik yang digunakan sebagai bahan pengawet dalam industri makanan dan kosmetik.

“(Sodium dehydroacetate) Menghambat pertumbuhan bakteri, jamur dan ragi sehingga memperpanjang umur simpan produk,” kata Zullies.

 

Namun Zullies juga mengatakan tidak semua negara mengizinkan natrium dehidroasetat sebagai pengawet makanan.

“Peraturan BPOM tidak memasukkan natrium dehidroasetat sebagai bahan tambahan pangan,” kata Zullies kepada Health matthewgenovesesongstudies.com melalui pesan singkat mengacu pada Peraturan BPOM Nomor 11 Tahun 2019 tentang bahan tambahan pangan.

Namun, beberapa negara mengizinkan natrium dehidroasetat sebagai bahan tambahan makanan. Di Amerika Serikat, misalnya, Food Drug Administration (FDA) mengizinkannya namun terbatas pada makanan tertentu.

“FDA mengizinkannya, tapi hanya untuk makanan tertentu,” kata Zullies.

Zullies menjelaskan, batas aman konsumsi natrium dehidroasetat pada manusia telah ditetapkan oleh beberapa badan pengawas kesehatan.

“Menurut Komite Ahli Gabungan FAO/WHO tentang Bahan Aditif Makanan (JECFA), batas asupan harian yang dapat diterima (ADI) adalah 0 hingga 0,6 mg per kg berat badan per hari,” kata Zullies.

 

Zullies mengingatkan, seperti bahan kimia lainnya, kandungan natrium dehidroasetat yang berlebihan dapat menyebabkan gangguan kesehatan.

“Pada dosis tinggi, natrium dehidroasetat dapat menyebabkan iritasi saluran cerna dan efek toksik pada hati dan ginjal. Penelitian pada hewan menunjukkan bahwa dosis yang sangat tinggi dapat menyebabkan keracunan,” ujarnya.

 

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *