Sat. Sep 28th, 2024

Apa Itu Sinkhole yang Muncul di Malaysia dan Korea Selatan?

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta – Fenomena sinkhole atau lubang runtuhan mencuat setelah beberapa kejadian baru-baru ini di Malaysia dan Korea Selatan. Seorang turis India bernama Vijayalakshmi tertangkap CCTV tiba-tiba pingsan saat berjalan di pinggir jalan pada 23 Agustus 2024 di Kuala Lumpur, Malaysia.

Lubang runtuhan kedua muncul kembali di lokasi yang sama pada 28 Agustus 2024, sekitar 50 meter dari hilangnya Vijayalakshmi. Tak lama setelah kejadian di Malaysia, Korea Selatan melaporkan kejadian serupa.

Pada tanggal 29 Agustus 2024, sebuah lubang pembuangan tiba-tiba muncul di jalanan Seoul dan menelan sebuah SUV. Menurut laman Survei Geologi Amerika Serikat (USGS), Senin (2/9/2024), lubang pembuangan adalah lubang pembuangan. Di lahan yang tidak memiliki sistem drainase alami.

Biasanya saat hujan, air tetap berada di dalam lubang dan biasanya mengalir ke bawah tanah. Ukuran lubang runtuhan dapat bervariasi, mulai dari beberapa kaki hingga ratusan hektar, dan kedalamannya kurang dari 1 hingga lebih dari 100 kaki.

Beberapa sumur berbentuk seperti mangkuk atau piring dangkal, sementara sumur lainnya memiliki dinding vertikal. Beberapa sumur menampung air dan membentuk reservoir alami.

 

Lubang runtuhan biasanya terjadi di kawasan yang disebut “zona karst”, yaitu kawasan di mana jenis batuan bawah tanah dapat larut secara alami oleh air yang mengalir. Saat air hujan jatuh ke tanah, batu jenis ini mulai larut.

Jika tanah di atasnya tidak kuat, bisa saja runtuh secara tiba-tiba. Biasanya lubang runtuhan terbentuk begitu cepat sehingga perubahannya tidak terlihat.

Namun, lubang runtuhan dapat terbentuk dengan cepat saat terjadi keruntuhan. Kejatuhan seperti ini dapat menimbulkan dampak yang dramatis jika terjadi di lingkungan perkotaan.

 

Menurut Kementerian Perlindungan Lingkungan Hidup, Senin (2/9/2024), penyebab terjadinya sinkhole atau lubang runtuhan biasanya terjadi karena batuan bawah tanah berupa batu gamping, batuan karbonat, lapisan garam atau batuan yang dapat terurai secara alami. Air tanah bersirkulasi melaluinya. Saat bebatuan ini mencair, ruangan dan gua akan berada di bawah tanah.

Selain jenis batuan bawah tanah, air bawah tanah yang melewatinya juga menjadi salah satu faktor utama terciptanya atau terjadinya sinkhole. Perubahan iklim akibat berkurangnya air bawah tanah, berkurangnya air bawah tanah, perubahan tinggi muka air bawah tanah dan perubahan pola penggunaan air bawah tanah dapat menyebabkan ketidakstabilan tanah dan mulai mengalami degradasi.

Tidak hanya faktor alam saja, dampak aktivitas manusia juga dapat menyebabkan terjadinya sinkhole atau lubang runtuhan di tempat yang tidak seharusnya terjadi secara alami. Aktivitas ini dapat menyebabkan terbentuknya lubang runtuhan dengan cepat atau lebih cepat dibandingkan kondisi alam.

Aktivitas umum yang dapat menyebabkan lubang runtuhan antara lain pemompaan air tanah, kebocoran saluran pembuangan, injeksi air, drainase air hujan, dan banyak lagi lainnya.

(Tiffany)

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *