Sat. Sep 21st, 2024

Apa Perbedaan GERD dan Tukak Lambung? Cek Definisi, Gejala, hingga Penanganannya

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta – Penyakit refluks gastroesofageal atau GERD dan sakit maag adalah dua penyakit yang berbeda.

Menurut Hasan Maulahela, dokter spesialis penyakit dalam, konsultan gastroenterologi-hepatologi RS Siloam Kebon Jeruk, GERD merupakan kondisi naiknya cairan lambung hingga ke kerongkongan. Hal ini menyebabkan rasa sakit dan nyeri di dada.

Kondisi ini disebabkan oleh rusaknya katup lambung sehingga menyebabkan asam lambung bocor keluar dan berdampak pada organ lain, misalnya kerongkongan, kata Hasan dalam siaran pers yang diperoleh Health matthewgenovesesongstudies.com, Selasa (11/6/). . 2018). /2024).

Sedangkan tukak lambung adalah kondisi terbentuknya tukak pada lapisan permukaan lambung atau duodenum. Kondisi ini disebabkan oleh terkikisnya selaput yang menutupi dinding lambung, dimana terdapat luka terbuka yang biasanya disebabkan oleh infeksi. Perbedaan gejala GERD dan tukak lambung

Berdasarkan gejalanya, GERD kerap menimbulkan nyeri ulu hati atau rasa terbakar di dada. Gejala GERD lainnya meliputi:

Sering bersendawa.

Benjolan di tenggorokan.

Kesulitan menelan.

Gangguan tidur karena gejala yang ada.

“GERD biasanya terjadi setelah makan atau berbaring dan dapat diperburuk oleh pencetusnya seperti makanan pedas, makanan berlemak, minum alkohol atau merokok,” jelas Hasan.

Sementara itu, sakit maag biasanya disebabkan oleh infeksi bakteri atau penggunaan obat-obatan seperti ibuprofen atau aspirin dalam jangka panjang. Gejala umum sakit maag meliputi: Sakit perut bagian atas yang terasa seperti kembung atau terbakar. Mual. muntah Kehilangan nafsu makan. Pendarahan dari saluran cerna yang mengakibatkan tinja berwarna hitam atau muntah darah.

Meski ada beberapa gejala umum yang mirip antara GERD dan sakit maag, ada beberapa perbedaan yang perlu diperhatikan. Perbedaan utamanya terletak pada lokasi dan penyebab keluhan. GERD biasanya menyebabkan nyeri dada dan disebabkan oleh meningkatnya isi lambung yang naik ke kerongkongan. Sedangkan sakit maag biasanya menimbulkan nyeri perut bagian atas akibat adanya luka pada lambung atau duodenum.

Pilihan pengobatan GERD dan sakit maag bisa berbeda-beda tergantung penyebab dan tingkat keparahan kondisi pasien.

Beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk mengurangi atau mengurangi GERD dan kambuhnya sakit maag antara lain: Sesuaikan pola makan: Makanlah dengan porsi lebih kecil lebih sering, hindari makanan pedas, berlemak, atau asam, dan jangan makan setidaknya tiga jam sebelum tidur. Hindari pemicunya: kurangi alkohol, kafein, dan merokok. Pengobatan: Meskipun GERD dapat diredakan untuk sementara dengan obat pereda nyeri, Anda tetap perlu memperhatikan pola minum Anda agar tetap sesuai dengan resep dan petunjuk dokter.

Untuk GERD, penderita biasanya dapat mengendalikan gejalanya dengan perubahan gaya hidup dan pengobatan. Namun, dalam beberapa kasus, GERD memerlukan pengobatan jangka panjang.

Hasan menambahkan, sakit maag bisa sembuh total dengan pengobatan sesuai anjuran dokter, terutama pada kasus yang disebabkan oleh infeksi Helicobacter pylori.

Namun, hasil pengobatan dapat bervariasi tergantung pada berbagai faktor, termasuk persetujuan pasien terhadap pengobatan dan penyebab yang mendasari sakit maag.

Ada beberapa pemeriksaan yang bisa dilakukan untuk mengevaluasi GERD dan sakit maag, yaitu: Endoskopi

Tes ini melibatkan penggunaan tabung fleksibel dengan kamera untuk melihat lapisan esofagus, lambung, atau duodenum.

Endoskopi memungkinkan dokter mendapatkan gambaran langsung mengenai peradangan, luka, atau bisul yang mungkin terjadi. Biopsi

Selama endoskopi, dokter mungkin juga mengambil sampel jaringan (biopsi) untuk dianalisis di laboratorium. Tujuannya untuk mendeteksi perubahan bakteri atau sel yang mengindikasikan kemungkinan kanker. Tes asam 24 jam

Tes ini bertujuan untuk mengukur jumlah asam lambung yang masuk ke kerongkongan selama periode 24 jam. Dalam tes ini, pasien menempatkan alat kecil di kerongkongan dan alat tersebut secara otomatis akan mencatat kadar asam lambung. Manometri esofagus

Tes ini bertujuan untuk mengukur kontraksi otot esofagus dan fungsi esofagus. Manometri esofagus dilakukan dengan memasukkan tabung tipis ke dalam esofagus dengan sensor yang merekam aktivitas otot saat pasien menelan. Tes nafas urea

Tes ini sering digunakan untuk mendeteksi keberadaan bakteri Helicobacter pylori. Pasien akan menghirup urea yang mengandung isotop tersebut, dan jika ditemukan bakteri Helicobacter pylori di perut, bakteri tersebut akan mengubah urea menjadi karbon dioksida, yang akan dihembuskan.

Selain pemeriksaan tersebut, dokter juga akan meninjau riwayat kesehatan pasien, melakukan wawancara gejala, dan memantau kondisi umum pasien. Hal ini membantu dalam menegakkan diagnosis secara akurat dan menentukan pengobatan yang tepat, apakah pasien menderita GERD atau sakit maag.

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *