Sun. Oct 6th, 2024

Apakah PP Nomor 28 Tahun 2024 Cukup untuk Mengatasi Masalah Rokok pada Anak dan Remaja di Indonesia?

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta – PP Nomor 28 Tahun 2024 tentang Kesehatan yang diterbitkan pada 26 Juli 2024 memuat ketentuan penting tentang perlindungan zat adiktif, termasuk rokok dan rokok elektronik.

Hal ini merupakan langkah penting dalam upaya pengendalian konsumsi produk tembakau di Indonesia. Namun, seberapa efektif undang-undang ini dalam mengatasi masalah rokok yang semakin meningkat? 1. Apa yang dimaksud dengan PP Nomor 28 Tahun 2024?

PP Nomor 28 Tahun 2024 merupakan undang-undang terbaru yang mengatur berbagai aspek terkait perlindungan zat adiktif dengan fokus pada rokok dan rokok elektronik. Undang-undang ini memuat berbagai ketentuan, antara lain peraturan mengenai distribusi, pemasaran, konsumsi dan pelabelan serta peringatan kesehatan.

Undang-undang ini diharapkan dapat memberikan perlindungan yang lebih baik kepada masyarakat, khususnya anak-anak dan remaja, yang rentan terhadap kecanduan nikotin. 2. Poin-poin dari Konstitusi

PP ini mencakup beberapa hal penting, antara lain: Undang-undang Rokok Elektrik: Undang-undang mengenai penggunaan dan penjualan rokok elektrik. Pembatasan Bahan Aditif: Pembatasan penggunaan bahan tambahan yang dapat meningkatkan keluhan atau risiko kesehatan. Aturan Pengemasan: Aturan tentang desain dan informasi yang harus dicantumkan pada kemasan. Peraturan Distribusi/Penjualan : Ketentuan mengenai peredaran dan penjualan hasil tembakau. Kawasan tanpa rokok: penunjukan kawasan dimana dilarang merokok. Undang-Undang Periklanan, Promosi dan Dukungan: Pembatasan iklan dan promosi produk tembakau untuk mengurangi daya tariknya bagi konsumen, terutama anak-anak dan remaja.

 

Ketua Komisi Nasional Pengendalian Tembakau Prof Hasbullah Thabrany mengatakan meski PP ini merupakan sebuah langkah maju, namun undang-undang ini masih kurang baik. Menurutnya, tantangan pengendalian produk tembakau tidak lepas dari kuatnya tekanan industri tembakau dan pendukungnya.

Meskipun undang-undang ini belum sempurna, kami berterima kasih kepada Presiden Jokowi yang telah menandatangani PP ini, kata Hasbullah. Ia mengingatkan pentingnya penerapan PP ini secara efektif dan mendukung proses kehumasan untuk memastikan masyarakat memahami haknya atas perlindungan kesehatan.

 

Untuk mengatasi permasalahan rokok di Indonesia, PP Nomor 28 Tahun 2024 diharapkan dapat memberikan dampak positif seperti: Mengurangi biaya merokok: Melalui undang-undang yang ketat diharapkan jumlah perokok khususnya di kalangan remaja dapat ditekan. berkurang. Meningkatnya kesadaran akan kesehatan: Peringatan kesehatan yang jelas dan undang-undang periklanan diharapkan dapat mengurangi daya tarik rokok. Mengurangi beban kesehatan: Dengan mengurangi jumlah perokok, diharapkan penyakit mematikan dan tidak menular seperti stroke dan kanker paru-paru dapat berkurang.

Namun, terdapat banyak tantangan yang harus diatasi, seperti: Implementasi yang konsisten: penting untuk memastikan bahwa standar-standar ini diterapkan secara konsisten di seluruh wilayah. Pengelolaan dan penegakan hukum: perlunya pengelolaan dan penegakan hukum yang kuat untuk mencegah kerusakan properti yang ada.

 

PP Nomor 28 Tahun 2024 merupakan sebuah langkah besar dalam upaya mengatasi masalah rokok di Indonesia. Meski belum sempurna, undang-undang ini mampu menurunkan prevalensi merokok dan dampak negatifnya terhadap kesehatan masyarakat. Namun efektivitasnya bergantung pada implementasi yang konsisten, pemantauan dan dukungan masyarakat.

Kedepannya, peran serta semua pihak – pemerintah, industri, dan masyarakat – sangat penting untuk memastikan PP ini dapat mencapai tujuannya dan membantu meningkatkan kesehatan seluruh masyarakat Indonesia.

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *