Thu. Sep 19th, 2024

APEC 2024: Indonesia-Selandia Baru Bakal Perkuat Kerja Sama Perdagangan Sapi Hidup

 

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Perdagangan menggalakkan kerja sama impor sapi hidup untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri.

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan (Zulhas) mengatakan salah satu yang dilakukannya adalah meningkatkan hubungan dengan negara-negara penghasil sapi cantik yang mengikuti standar Indonesia, termasuk Selandia Baru. “Indonesia siap bekerja sama untuk mengimpor ternak ke Selandia Baru,” kata Zulhas usai pertemuan kedua dengan Menteri Pembangunan dan Konstruksi Selandia Baru, Chris Penk, di Forum APEC 2024 di Peru, Senin (20/5/2024). ). .

Mendag menambahkan, penguatan hubungan dagang dengan Selandia Baru yang merupakan salah satu produsen daging sapi dan susu terbesar merupakan hal yang sangat penting.

Zulhas juga menyampaikan bahwa Selandia Baru menyambut positif permintaan Indonesia pada konferensi internasional tersebut.

“Selandia Baru akan mengikuti permintaan Indonesia untuk memenuhi kebutuhan perumahan Indonesia,” ujarnya. Nilai saham APEC

Terkait APEC, Zulhas menegaskan organisasi tersebut ada. Berdasarkan data survei APEC tahun 2022, anggota APEC mencakup 38% populasi dunia (2,95 miliar orang), 48% perdagangan dunia (USD 28 triliun), dan 62% PDB global (USD 59 triliun).

Pada tahun 2023, total kontribusi keuangan Indonesia kepada anggota APEC mencapai $188,7 miliar, turun 11,2% dibandingkan periode sebelumnya (2022).

Zulhas menyimpulkan, “Total perdagangan Indonesia dengan anggota APEC pada tahun 2023 akan mencapai $358,6.”

 

Direktur Pengembangan Bisnis dan Manajemen ID FOOD, Dirgayuza Setiawan mengatakan, Indonesia perlu mengimpor sekitar 2 – 2,5 juta ekor sapi perah untuk mewujudkan program susu gratis Presiden dan Wakil Presiden Prabowo Subianto- yang diusung Gibran.

ID Food menyebutkan sapi perah di Indonesia saat ini hanya ada 400 ekor. Ini berarti dibutuhkan lebih banyak susu untuk menyelesaikan program ini.

“Saat ini kita punya 400 ribu sapi perah di Indonesia. Kalau kita ingin memenuhi kebutuhan negara kita, kita akan menambah jumlah penduduknya empat kali lipat menjadi 1,2 juta, itu belum memperhitungkan kebutuhan untuk meningkatkan sistem susu gratis. Kalau proteinnya seluruhnya dari susu, maka kita membutuhkan 2-2,5 juta ekor sapi perah,” kata Dirgayuza dalam acara CNBC Indonesia Economic Outlook 2024, Jumat (1/3/2024).

Secara historis, Indonesia 80 persen bergantung pada susu impor yang bernilai USD 1,4 miliar. Alhasil, perdagangan ini menjadi salah satu penyumbang utama ekspor, dengan banyak komoditas seperti susu.

Namun, ia mengaku belum yakin bagaimana Pemerintah akan menerapkan skema susu gratis tersebut. Namun, dia berharap pemerintahan baru tidak terus menerus melakukan impor barang, termasuk susu.

“Saya tidak tahu apa rencana presiden baru, tapi kami yakin beliau dan partainya tidak akan membiarkan kami terus melakukan impor.”

Sementara itu, Pak Dirgayuza mengatakan, sudah ada upaya yang dilakukan pemerintah untuk mencegah impor susu, salah satunya disetujui oleh Menteri BUMN Erick Thohir yang beberapa kali mengunjungi Baladna Food Industries, Qatar untuk meminta dukungan terhadap susu. perusahaan dalam bentuk investasi pada produksi, pengolahan dan pemasaran.

Ia mengatakan, Indonesia bisa belajar banyak dari Qatar dan India, karena kedua negara telah berhasil memenuhi kebutuhan susunya.

“Program susu gratis bukan hanya di India atau Brazil, tapi di Thailand berjalan, Filipina berjalan, Malaysia menjalankan kelompok lain. Jadi ini bukan program yang coba diberikan oleh Pak Prabowo-Gibran.

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *