Fri. Sep 20th, 2024

Apple Diam-Diam Akui RAM 8GB di Mac Tak Memadai, Ini Alasannya!

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta – Apple diam-diam mengatakan bahwa komputer yang menjalankan sistem macOS dengan RAM 8 GB tidak cukup untuk digunakan.

Sebelumnya, di Worldwide Designers Conference (WWDC) 2024, Apple mengumumkan sejumlah inovasi, mulai dari Apple Intelligence hingga OS baru, salah satunya macOS Sequoia.

Namun Apple telah memperkenalkan fitur baru di Xcode 16 yang menimbulkan kekhawatiran di kalangan pengguna, yaitu Penyelesaian Kode Prediktif.

Sebagai referensi, Xcode merupakan software untuk membuat aplikasi Apple dan banyak digunakan oleh para developer.

Di WWDC 2024, Apple memperkenalkan fitur baru untuk Xcode 16, Penyelesaian Kode Prediktif.

Menurut laporan Gizchina, Selasa (25/6/2024), fitur tersebut menggunakan model pembelajaran mesin untuk memprediksi dan menyelesaikan kode secara otomatis, sehingga meningkatkan produktivitas pengembang.

Yang mungkin mengkhawatirkan sebagian pengguna adalah diperlukan minimal 16GB Single RAM untuk Menyelesaikan Kode Prediktif.

Jadi, meskipun Xcode 16 bisa berjalan di Mac dengan kapasitas kurang dari 16 GB, namun fitur ini tidak bisa digunakan.

Pasalnya, kebutuhan aplikasi dengan AI dan machine learning semakin kompleks sehingga membutuhkan memori lebih besar dan NPU yang lebih bertenaga agar fitur AI dapat berjalan dengan lancar.

Aturan tersebut menyatakan bahwa Mac dengan RAM 8 GB tidak cukup untuk mendapatkan fitur-fitur terbaru yang membutuhkan pekerjaan lebih berat.

Persyaratan ini berlaku untuk komputer Apple saat ini, termasuk Mac Mini, iMac, MacBook Air, dan MacBook Pro, yang masih menggunakan RAM Tunggal sebesar 8 GB.

Sementara itu, Apple dikabarkan sedang melakukan pembicaraan mendalam dengan Meta, perusahaan yang didirikan Mark Zuckerberg.

Apple dilaporkan ingin mengintegrasikan model AI generatif raksasa media sosial itu ke dalam platform Apple Intelligence-nya.

The Wall Street Journal melaporkan pada Senin (24/6/2024) bahwa kemitraan dengan Meta ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan AI pada perangkat Apple seperti iPhone dan Mac.

Perusahaan induk Facebook sedang dalam pembicaraan dengan Apple tentang cara mengintegrasikan AI generatifnya ke dalam ekosistem Apple Intelligence, menurut sumber yang tidak disebutkan namanya yang tidak mengetahui rahasia berita tersebut.

Selain Meta, perusahaan yang berbasis di Cupertino ini juga sedang melakukan pembicaraan mendalam dengan startup AI ternama seperti Anthropic dan Amaze.

Sayangnya, belum jelas sejauh mana perselisihan antara Apple dan Meta mengenai integrasi Apple Intelligence ini.

Apple dilaporkan bermitra dengan OpenAI untuk mengintegrasikan ChatGPT ke dalam platform Apple Intelligence.

Diumumkan pada Konferensi Pengembang Seluruh Dunia (WWDC) 2024, Apple Intelligence menjanjikan pengalaman AI terbaik di iOS 18, iPadOS 18, dan macOS Sequoia.

Platform Intelijen milik Apple menggabungkan kekuatan model generatif dan konteks yang dipersonalisasi.

Dengan kombinasi ini, Apple dapat menjadikan kecerdasan buatan berguna dan relevan bagi semua pengguna.

“Kami sangat bersemangat untuk memperkenalkan babak baru dalam inovasi Apple,” kata CEO Apple Tim Cook dalam sebuah pernyataan.

“Apple Intelligence akan mengubah apa yang dapat dilakukan pengguna terhadap produk kami dan apa yang dapat dilakukan produk kami bagi pengguna,” ujarnya.

Fitur Apple Intelligence ini mengakses data sensitif dan menjaga keamanan tetap aman untuk membantu pengguna melakukan hal yang paling penting.

“Ini adalah AI yang hanya bisa dihadirkan oleh Apple, dan kami tidak sabar untuk merasakan apa yang dapat dilakukan pengguna,” kata Tim Cook.

Di sisi lain, Apple menjadi perusahaan teknologi terkini yang memasuki segmen bisnis baru, kacamata AR (augmented reality).

Selain Apple, beberapa raksasa teknologi lain telah memperkenalkan lini produk kacamata AR dalam beberapa tahun terakhir.

Kabar rencana Apple memasuki bisnis kacamata AR terungkap dalam laporan Mark Gurman dari Bloomberg.

Berdasarkan laporan Bloomberg, Selasa (25/6/2024), Apple ingin “merombak” upayanya mengembangkan kacamata AR.

Menurut Mark Gurman, perangkat wearable baru Apple ini akan lebih ringan dibandingkan kacamata AR yang saat ini ada di pasaran.

Karena lebih ringan, kacamata AR Apple ini bisa dipakai sepanjang hari tanpa pengguna harus khawatir dengan bobotnya.

“Meskipun tanggal peluncurannya telah ditetapkan pada tahun 2027, tidak ada seorang pun di Apple yang percaya bahwa kacamata tersebut akan siap dalam beberapa tahun,” kata Mark.

Apalagi Apple sendiri masih kesulitan memasarkan headset Vision Pro.

Meskipun kacamata AR lebih ringan dan tipis dibandingkan headset Vision Pro, mengembangkan perangkat wearable ini akan menjadi tantangan teknis yang besar.

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *