Thu. Sep 19th, 2024

APTDI Dorong Pertumbuhan Talenta Digital di Indonesia Lewat Kolaborasi dengan Kominfo

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta – Asosiasi Pengembangan Talenta Digital Indonesia (APTDI) resmi mengumumkan kerja sama strategisnya dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) sebagai organisasi yang mengawasi perkembangan talenta digital di Indonesia. Kerja sama ini ditandai dengan penandatanganan perjanjian kerja sama antara APTDI dan Kominfo.

Kolaborasi tersebut bertujuan untuk mendukung dan mengembangkan talenta digital Indonesia untuk memenuhi kebutuhan industri saat ini dan masa depan guna meningkatkan perekonomian dan kualitas hidup talenta digital Indonesia. Menanggapi kerjasama ini, Sekretaris Jenderal APTDI Ronald Ishak mengatakan, “APTDI merupakan perkumpulan bootcamp, komunitas dan individu yang bergerak dalam pengembangan talenta digital Indonesia saat ini dan memiliki visi untuk menjadi mitra utama pemerintah dan menjadi pemerintah pembangunan. industri.”

“Kami berharap APTDI dapat membantu para pelaku pengembangan talenta digital Indonesia untuk saling berkolaborasi, menjadi sarana konsultasi, berkontribusi dalam transformasi digital dan menjadi penggerak kerja sama strategis dengan berbagai aktor lainnya.

Berdasarkan e-Conomy SEA Report 2023, perkembangan ekonomi digital Indonesia diperkirakan mencapai $110 miliar pada tahun 2025. Dengan kemajuan saat ini, terdapat kekurangan tenaga kerja digital sebesar 600.000 setiap tahunnya, hingga tahun 2030. Hal ini, terdapat kekurangan keterampilan digital. Terdapat juga permasalahan kesenjangan keterampilan dan keterampilan digital di Indonesia.

Nesar Patria, Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika menambahkan, “Kementerian Komunikasi dan Informatika tentunya menyambut positif kehadiran dan kerjasama dengan APTDI. Isu kebutuhan dan pengembangan keterampilan digital di Indonesia merupakan isu penting bagi kami. Kita harus menghadapi momen ini bersama-sama.

“Kami berharap hadirnya APTDI sebagai organisasi payung bagi para pelaku pengembangan kapasitas talenta digital Indonesia dapat menjadi angin segar yang membantu konsolidasi dan secara kolektif menumbuhkan kapasitas pengembangan talenta digital Indonesia.”

Ketua Tim Startup Digital, Soni Hendra Sudharyana, ST., M.M.T. “Sebagai salah satu industri dengan pertumbuhan tercepat, industri start-up telah memberikan kontribusi yang signifikan tidak hanya pada industri digital tetapi juga industri tradisional lainnya. Inovasi dan penggunaan teknologi yang ditawarkan oleh perusahaan start-up menjadi pendorong utama transformasi digital .

Oleh karena itu, diperlukan talenta digital unggulan yang berkualitas untuk memicu transformasi digital dan berkembangnya industri startup. Hal ini memberikan kebutuhan mendesak akan hadirnya APTDI sebagai motor penggerak peningkatan kualitas dan kuantitas talenta digital Indonesia. Kemajuan dan transformasi digital industri startup di Indonesia.

 

 

Oleh karena itu, diperlukan talenta digital unggulan yang berkualitas untuk memicu transformasi digital dan berkembangnya industri startup. Hal ini memberikan kebutuhan mendesak akan hadirnya APTDI sebagai motor penggerak peningkatan kualitas dan kuantitas talenta digital Indonesia. Kemajuan dan transformasi digital industri startup di Indonesia.

Direktur Eksekutif Indis Institute, Dr. Sofian Lusa menyampaikan bahwa “Indis Institute sebagai salah satu organisasi yang terlibat dalam pengembangan industri digital Indonesia tentu senang dengan hadirnya kolaborasi Kominfo dan APTDI. Indis Institute meyakini upaya pengembangan industri Indonesia memerlukan integrasi dan kerja sama yang kuat dengan seluruh industri. pemain.

Kehadiran APTDI sebagai asosiasi tuan rumah pengembang talenta digital Indonesia tentunya akan memudahkan kolaborasi, namun kami yakin dapat menjadi katalis bagi pengembangan talenta digital di industri Indonesia.

“Untuk itu Indis tentu bersemangat untuk berkolaborasi dengan APTDI dan memberikan dampak bagi pertumbuhan industri digital.”

Berbagai permasalahan tersebut kemudian menjadi kebutuhan mendesak untuk dibentuknya APTDI, menyelesaikan permasalahan tersebut dan menumbuhkan lingkungan yang mendukung pengembangan keterampilan digital di Indonesia. APTDI berfokus pada 4 bidang kerja, yaitu:

 

APTDI bertekad untuk berkontribusi terhadap transformasi digital dengan mengembangkan inisiatif yang disesuaikan untuk memenuhi kebutuhan industri.

2. Integrasi peserta: APTDI, sebagai asosiasi inklusif, menyambut baik seluruh pemangku kepentingan yang berkontribusi terhadap transformasi digital, termasuk pengembang keterampilan digital, politisi, komunitas, dan individu.

3. Politik dan Mediasi: APTDI bertujuan untuk menjadi suara perwakilan dalam diskusi politik dan jembatan untuk mengintegrasikan berbagai isu.

4. Kemitraan Strategis: APTDI menyadari pentingnya mengembangkan hubungan yang kuat dengan para pemangku kepentingan untuk menciptakan lingkungan yang optimal bagi transformasi digital.

 

Manajemen periode pertama APTDI saat ini dipimpin oleh para profesional industri yang berpengalaman:

Ketua Umum : Ronald Ishak

Wakil Ketua Umum 1 : Alamanda Santika Wakil Ketua Umum 2 : William Henddjaja

APTDI saat ini beranggotakan organisasi-organisasi terkemuka pengembangan talenta digital Indonesia seperti Hacktiv8, Binar Academy, Skilvul, Myskill, Purwadhika, Alterra Academy, RevoU, Rakamin, G2 Academy, dan Dibimbing.

Ke depan, APTDI tentu berharap dapat menarik lebih banyak lagi pelaku pengembangan talenta digital di Indonesia untuk meningkatkan standar pengembangan talenta digital.

 

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *