Thu. Sep 19th, 2024

Arab Saudi Laporkan 3 Kasus MERS-CoV, Epidemiolog Ajak Jamaah Haji Indonesia Waspada

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) melaporkan penemuan tiga kasus virus corona sindrom pernapasan Timur Tengah (MERS-CoV) antara 10 hingga 17 April 2024.

Bahkan menurut Kementerian Kesehatan Kerajaan Arab Saudi (KSA), satu dari tiga kasus dinyatakan meninggal.

Ketiga kasus tersebut adalah laki-laki dari Riyadh berusia antara 56 dan 60 tahun dengan kondisi kesehatan komorbiditas dan bukan tenaga kesehatan profesional.

Ketiga kasus tersebut secara epidemiologis terkait dengan paparan di fasilitas kesehatan di Riyadh, meskipun penyelidikan masih dilakukan untuk memastikan hal tersebut dan memahami jalur penularannya, kata WHO, Kamis (9/5/2023).

Penemuan kasus ini menjadi perhatian khusus mengingat jemaah haji akan berangkat ke Tanah Suci dalam waktu dekat.

Terkait hal itu, ahli epidemiologi Dickey Budiman mengajak jemaah haji Indonesia yang ingin beribadah di Arab Saudi untuk mengenali ciri-cirinya.

“MERS pertama kali dilaporkan pada tahun 2012 dan Timur Tengah, khususnya Arab Saudi, merupakan negara endemis, termasuk Yordania dan Yaman. Meskipun beberapa kasus dilaporkan dari luar Timur Tengah, kasus tersebut merupakan kasus impor dari mereka yang sebelumnya pernah bepergian ke luar Timur Tengah. ke Timur Tengah,” kata Dickey kepada Health matthewgenovesesongstudies.com melalui pesan suara, Kamis (5/9/2024).

Dickey menambahkan, MERS merupakan penyakit yang biasanya menyebabkan infeksi saluran pernapasan ringan hingga sedang. Namun, ada juga beberapa kasus yang gejalanya parah.

Penyebabnya, virus corona, jadi SARS, MERS, dan COVID-19, semuanya disebabkan oleh virus yang disebut virus corona yang satu keluarga.

Sedangkan gejala MERS umumnya ringan atau bahkan tanpa gejala. Jika ada, gejala akan muncul dalam waktu satu hingga dua minggu setelah terinfeksi, atau biasanya lima hari setelah terpapar virus. Beberapa gejala yang mungkin terjadi adalah: Demam Demam Batuk Sakit tenggorokan Hidung meler Kesulitan bernapas Batuk berdarah (dalam kasus yang sangat jarang terjadi) Diare Mual Muntah.

Satu hal yang harus diketahui dan diwaspadai oleh jamaah haji adalah cara penularan MERS.

“Penularan terjadi ketika seseorang bersentuhan dengan hewan, khususnya unta di Arab Saudi.

Selain unta yang tertular, virus penyebab MERS juga bisa menular dari manusia yang tertular meski kasusnya jarang terjadi. Artinya, penularan MERS dari orang ke orang tidak semudah penularan COVID-19. Namun sejauh ini belum ditemukan vaksin atau obat khusus untuk MERS.

Oleh karena itu, Dickey meminta jemaah haji mewaspadai penularan. Tak hanya mewaspadai MERS, ia juga mengimbau jemaah haji mewaspadai meningitis, karena Arab Saudi juga endemis meningitis.

Dari segi pencegahan, Dickey menjelaskan MERS dan meningitis relatif sama.

“Pencegahan kedua penyakit ini relatif sama. Biasakan mencuci tangan, jangan biasakan menyentuh mata, hidung, atau mulut.”

Jika Anda pergi ke peternakan unta, usahakan untuk tidak memegang hewan atau bersentuhan dengan unta. Jemaat menonton dari jauh.

“Jangan minum susu unta yang tidak dipasteurisasi, engga, malah saya melarangnya saat ini. Kalau makan daging unta, harus masak banget kalau tidak yakin kalau banyak. “

Jika ada yang sakit, lanjut Dickey, hendaknya diisolasi atau dipisahkan dari jamaah yang sehat.

Termasuk juga menghindari berbagi alat makan, seperti piring, gelas, dengan orang lain. “Sakit atau tidak, sebaiknya jangan dilakukan,” jelas Dickey.

Beliau juga mengingatkan kita untuk tidak sembarangan menyentuh benda atau permukaan yang tidak bersih. Termasuk memastikan tangan dibersihkan kembali setelah memegang gagang pintu, railing tangga, dll.

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *