Sun. Sep 22nd, 2024

Arus Keluar ETF Bitcoin dan Makroekonomi AS Masih Jadi Sentimen Harga Bitcoin

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta – Pergerakan harga Bitcoin masih belum memuaskan investor dan pedagang. Pekan lalu, upaya pemulihan Bitcoin terhenti, menunjukkan bahwa level perdagangan masih tinggi.

Fyqieh Fachrur, trader Tokocrypto menjelaskan, semakin lama harganya mencapai setara USD 60.000 atau Rp 965,3 juta (dengan asumsi kurs Rp 16.092 per USD), maka besar kemungkinannya untuk turun.

Selama tujuh hari terakhir, harga Bitcoin telah turun 4,6%, dibandingkan dengan penurunan 4,2% di pasar kripto global. Volume perdagangan 24 jam pada Senin 13 Mei 2024 tercatat sebesar USD 12,67 miliar atau setara Rp 203,8 triliun, turun 37% dibandingkan hari sebelumnya. Penarikan Arus Keluar Dana Grayscale

Salah satu alasan utama turunnya harga BTC adalah aksi greyscale, yang diduga menarik masuknya dana lebih dari 100 juta dolar.

“Tindakan ini berdampak signifikan terhadap lambatnya kinerja harga Bitcoin selama sepekan. Grayscale Bitcoin Trust (GBTC) merupakan pemain dominan di ETF, yang menunjukkan pengaruh yang dapat menggerakkan harga Bitcoin di pasar,” kata Fyqieh dalam siaran pers, Selasa (14/5/2024) menyebutkan.

Fyqieh menambahkan bahwa komentar dovish dari pejabat Fed, bersama dengan arus pasar spot Bitcoin ETF pada hari Jumat, terus mempengaruhi permintaan pembeli untuk BTC.

 

 

Penafian: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual kripto. matthewgenovesesongstudies.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.

 

Data ekonomi yang akan datang, termasuk data CPI dan PPI AS, serta pernyataan dari pejabat Fed, akan menentukan arah pasar kripto di tengah volatilitas yang sedang berlangsung.

“Investor sangat menantikan data ekonomi penting ini untuk membantu mereka menavigasi pasar kripto yang bergejolak. Investor sangat menantikan data ekonomi penting untuk membantu mereka menavigasi pasar kripto yang bergejolak,” jelas Fikih.

Data penting seperti Indeks Harga Produsen (PPI) dan Indeks Harga Konsumen (CPI) AS akan segera dirilis masing-masing pada tanggal 14-15 Mei dan mungkin mempengaruhi dinamika pasar, terutama mengingat sentimen pasar yang suram saat ini.

Selain itu, menurut Fyqieh, komentar yang dibuat oleh pejabat Fed akan memberikan lebih banyak informasi tentang tindakan kebijakan, yang akan mempengaruhi prospek investor kripto. Kepercayaan konsumen telah menurun baru-baru ini, meningkatkan kekhawatiran terhadap perekonomian.

Data CPI dan PPI mendatang akan menjadi lebih penting karena meningkatnya kekhawatiran inflasi. Pada hari Selasa, 14 Mei, Indeks Harga Produsen (IHP) Amerika Serikat dan angka PPI Inti akan dirilis, memberikan informasi penting mengenai dinamika harga di berbagai industri.

Di tengah volatilitas pasar kripto, masalah makroekonomi masih menjadi pemain utama. Bukti lebih lanjut dari kekhawatiran investor dan ketidakpastian yang berkelanjutan adalah arus keluar modal dari ETF spot bitcoin AS.

“Selanjutnya, transaksi on-chain Bitcoin telah mencapai level terendah dalam beberapa tahun di tengah ketidakpastian dan ketakutan di pasar,” tutupnya.

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *