Fri. Sep 20th, 2024

Astemic, Jadi Cara Astra Agro Dorong Penggunaan Pupuk Non Kimia

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta PT Astra Agro Lestari Tbk terus menggalakkan penggunaan pupuk dari bahan organik. Langkah yang merupakan bagian dari komitmen perusahaan perkebunan kelapa sawit dalam menerapkan prinsip keberlanjutan ini memiliki banyak manfaat.

“Pemanfaatan Astemic juga merupakan wujud komitmen Astra Agro dalam menerapkan prinsip keberlanjutan,” kata CEO Astra Agro Santosa dalam perbincangan dengan CEO 2024 di Bandung (17/2/2024).

Sejak tahun 2023, Astra Agro mulai menggunakan pupuk Astemik. Ditemukan oleh tim Research and Development (R&D) Astra Agro, pupuk tersebut 100% berasal dari bahan organik yang banyak tersedia di Indonesia.

Selain bahan organik, Astemic juga berasal dari konsorsium mikroba biologis yang bersumber dari perkebunan Astra Agro serta endofit dari tanaman kelapa sawit.

Selain mengatasi kekurangan pupuk NPK, Astemic juga menghambat perkembangan Ganoderma, salah satu hama di perkebunan sawit.

Astemik muncul dari pemikiran bahwa aktivitas mikroorganisme di dalam tanah mempunyai pengaruh yang besar terhadap perbaikan unsur hara tanah. Dengan meningkatkan aktivitas mikroba tanah akan membantu tanaman menyerap unsur hara tanah secara optimal.

Pupuk hayati umumnya digunakan untuk tanaman hortikultura. Kemudian diadaptasi pada tanaman semusim seperti kelapa sawit.

Prosesnya dimulai dengan eksplorasi mikroba di area perkebunan Astra Agro, dilanjutkan dengan seleksi mikroba untuk mendapatkan mikroba yang potensial dan mudah dibudidayakan.

Perumusannya dilakukan hingga terbentuknya Asthemic Microbial Consortium. Uji mutu dan produktivitas pupuk astemik dilakukan pada tahap semai, TBM (tanaman belum menghasilkan), TM (tanaman dewasa) hingga tanaman tua (>20 tahun). Hasilnya adalah formula dan prosedur penerapan Asthemic yang mudah dan efektif digunakan di lapangan.

 

Setelah selesai uji coba produksi, merek Astemic memperoleh hak kekayaan intelektual (HAKI) dan selanjutnya didaftarkan ke Kementerian Pertanian untuk mendapatkan izin edar.

Yang menarik, menurut Santos, pupuk asemik mampu menurunkan NPK sebesar 25% dengan efisiensi penyerapan pupuk yang ada.

Sebanyak 25% dosis pupuk diuji, ditentukan setelah analisis data tanaman ekstensif dan diterapkan pada tanaman kelapa sawit remaja selama lebih dari 7 tahun. Dengan keunggulan tersebut, Santosa yakin Astemic siap diadopsi secara mainstream.

“Astemic siap mengaplikasikan 50.000 hektar tanah mineral Astra Agro pada tahun 2024 untuk mengurangi penggunaan pupuk kimia sebesar 25%,” ujarnya. Namun menurutnya, pupuk ini disiapkan hanya untuk memenuhi kebutuhan internal perusahaan dan kebun petani mitra Astra Agro.

Hingga saat ini tim peneliti mikrobiologi Astra Agro masih melakukan penyempurnaan terhadap pupuk asemik. Harapannya, pupuk ramah lingkungan ini mampu semakin mengurangi penggunaan pupuk buatan tanpa mengurangi produksi minyak sawit.

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *