Fri. Sep 20th, 2024

Astra Agro Mau Bagi-bagi Rezeki ke Pemegang Saham, Catat Jadwalnya

matthewgenovesesongstudies.com, Batavia – PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI) sepakat membagikan dividen final sebesar Rp 165 atau total Rp 317,57 miliar untuk tahun buku 2023 (pada Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) Astra Agro. Lestari pada tanggal 23 April 2024 ).

Perseroan membagikan total dividen untuk tahun buku 2023 yaitu. Rp 247,00 per saham atau total Rp 475,4 miliar. Termasuk dividen interim sebesar Rp 82,00 per saham yang akan dibayarkan pada 24 Oktober 2023.

Jadi saya meninggalkan Rs. 165,00 per saham akan dibayarkan pada tanggal 22 Mei 2024 kepada para pemegang saham Perseroan yang namanya tercatat dalam daftar pemegang saham Perseroan pada tanggal 6 Mei 2024 pukul 16.00 WIB.

Pembagian dividen tersebut mengacu pada data keuangan perseroan tahun buku 2023 sampai dengan 31 Desember 2023. Pada periode tersebut, perseroan membukukan laba bersih yang dapat diatribusikan kepada entitas induk sebesar Rp 1,06 triliun. Sedangkan saldo laba ditahan sebesar Rp17,03 triliun dengan ekuitas sebesar 22,57 triliun. jadwal

Berdasarkan informasi keterbukaan Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Jumat (26/4/2024), jadwal pembagian dividen PT Astra Agro Lestari Tbk adalah sebagai berikut: Dengan Tanggal Dividen di Pasar Reguler dan Pasar Bisnis: 2 Mei 2024 Ex Pada Perdagangan Reguler dan Pasar – Tanggal Dividen : 3 Mei 2024 Dengan Tanggal Dividen di Pasar Numerik : 6 Mei 2024 Tanggal Ex Dividen di Pasar Numerik : 7 Mei 2024 Tanggal Pendaftaran Pemegang Saham Dividen Tercatat (DPS) : 6 Mei 2024 Tanggal Perlindungan Dividen: 22 setiap bulan Mei 2014

Sebelumnya, manajemen PT Astra Agro Lestari TBK (AALI) sukses di industri kelapa sawit hanya dengan beberapa tantangan.

Salah satu langkah yang diambil perusahaan adalah dengan tetap melanjutkannya sebagai solusi terhadap perkebunan lama. Direktur Utama PT Astra Agro Lestari TBK, Sentosa mengatakan pada tahun 2023, perseroan berhasil merenovasi lahan perkebunan seluas 4.713 ha) dengan bibit terbaik hasil tim riset dan pengembangan perseroan.

“Ini adalah strategi perusahaan untuk meningkatkan produktivitas jangka panjang,” tambah Sentosa, seperti dikutip dari pengumuman publik, Selasa, 23 April 2014.

Sedangkan pada tahun 2023, produksi inti pengumpulan buah segar (TBS) meningkat sebesar 4,8% dari 3,16 juta ton pada tahun 2022 menjadi 3,31 juta ton pada tahun 2023. Industri kelapa sawit Indonesia sangat menantang dalam hal produktivitas. Salah satunya karena menuanya rata-rata umur tanaman nasional.

Sekitar 46% tanaman tersebut mengalami pertumbuhan negatif. Tantangan peningkatan produktivitas pada tahun 2023 juga semakin berat akibat siklus El Nino yang harus dihadapi perusahaan.

Tantangan yang tidak kalah pentingnya adalah harga. Pada tahun 2022, harga berbagai barang akan naik yang bisa disebut volatilitas. Harga minyak sawit mentah (CPO) di pasar global pada tahun 2022 tercatat sebagai harga tertinggi sepanjang sejarah industri, yakni mencapai USD 1.813/ton.

 Dibandingkan tahun 2023, harga rata-rata CPO sebesar 964 USD /ton atau turun 13,9%.

“Penurunan harga yang tajam ini telah meningkatkan perekonomian industri kelapa sawit Indonesia, termasuk perusahaan itu sendiri,” kata Santosa.

Pada tahun 2023, perseroan membukukan laba bersih sebesar Rp 21,83 triliun atau turun 5% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Penurunan ini berdampak pada laba bersih perseroan. Perseroan membukukan laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik perseroan sebesar Rp1,06 triliun, turun 38,8% dibandingkan tahun 2022 sebesar Rp1,73 triliun.

Komitmen Digitalisasi dan Keberlanjutan Perusahaan terus melanjutkan program digitalisasi. Perusahaan telah menerapkan teknologi informasi secara ekstensif dalam proses produksi pabrik kelapa sawit dan langkah-langkah untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas bisnis, dengan fokus pada operasional manajemen peralatan dan manajemen peralatan.

Perusahaan juga menggunakan Sistem Manajemen Informasi Perkebunan (PIMS) yang menggunakan aplikasi mobile dan sensor/Internet of Things (IoT) untuk mengendalikan penggunaan sumber daya di perkebunan.

Dukungan dari Astro Field Operations Center (OCA) memastikan perusahaan menerima data operasional perkebunan yang benar, cepat, akurat dan tepat. Perusahaan juga terus menjaga keberlanjutan melalui Good Corporate Governance (GCG).

Peran ini sejalan dengan Aspirasi Keberlanjutan AstraZeneca 2003. GCG merupakan key Enabler dalam implementasi strategi Triple-P Roadmap, yaitu Portofolio, Sumber Daya Manusia dan Kontribusi Publik. Pada RUPST yang diselenggarakan pada tanggal 23 April 2024, diusulkan 3 orang anggota Direksi baru dan disetujui pada RUPST ini, setelah diterimanya surat pengunduran diri dari 3 orang direktur yang mengundurkan diri.

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *