Fri. Sep 20th, 2024

Astra Bagi Dividen Rp 519 per Saham

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta – PT Astra International Tbk (ASII) menggelar Rapat Umum Tahunan (RUPST) hari ini, Selasa 30 Mei 2024. Dalam rapat tersebut, pemegang saham menyetujui pembagian pembayaran tahun buku 2023 senilai Rp 21 triliun. atau Rp 519 per saham.

CEO Astra International Company Affairs Riza Deliansyah menjelaskan dividen tersebut sudah termasuk pembayaran interim sebesar Rp 98 per saham, total Rp 3,97 triliun dibayarkan pada 31 Oktober 2023.

Kemudian sisanya sebesar Rp 17,04 triliun atau Rp 421 per saham akan dibayarkan pada tanggal 30 Mei 2024 kepada pemegang saham perseroan yang namanya tercatat dalam daftar pemegang saham (DPS) perseroan pada tanggal 15 Mei 2024 pukul 16.00 WIB, ” kata Riza. dalam tekanan. rapat usai RUPS perseroan, Selasa (30/4/2024).

Jumlah dividen tersebut setara dengan 62,09 persen dari laba bersih perseroan tahun buku 2023 yang tercatat sebesar Rp 33,84 triliun. Sisa kas tahun buku 2023 sekitar Rp 12,83 triliun dibukukan sebagai laba ditahan perseroan. Manajemen Perubahan

Selain pembagian dividen, pemegang saham menerima pengunduran diri Johannes Loman sebagai Direktur Perseroan. Sementara itu, pemegang saham memilih Rudy dan Thomas Junaidi Alim. W adalah Direktur Perusahaan.

Di jajaran Direksi, pemegang saham menyetujui pengangkatan Bambang Permadi Soemantri Brodjonegoro sebagai Direktur Khusus Perseroan dan Hsu Hai Yeh sebagai Komisaris Perseroan. Dengan demikian susunan Dewan Pengawas dan Direksi Perseroan akan berubah menjadi: Direksi Perseroan Komisaris Utama: Prijono Sugiarto Komisaris Khusus: Sri Indrastuti Hadiputranto Komisaris Khusus: Apinont Suchewaboripont Komisaris Khusus: Bambang Permadi Soemantri Brodjonegoro Komisaris Khusus : Muliaman Darmansyah Hadad Komisaris: Anthony John Liddell Nightingale Komisaris: Benjamin William Keswick Komisaris: John Raymond Witt Komisaris: Stephen Patrick Gore Komisaris: Benjamin Herrenden Birks Komisaris: Hsu Hai Yeh Direksi Chief Executive Officer: Djony Bunarto Tjondro Direktur: Suparno Djasmin Direktur : Chiew Sin Cheok Direktur: Gidion Hasan Direktur: Henry Tanoto Direktur: Santosa Direktur: Gita Tiffani Boer Direktur: FXL Kesuma Direktur: Hamdani Dzulkarnaen Salim Direktur: Rudy Direktur: Thomas Junaidi Alim. W.

PT Astra International Tbk (ASII) mengumumkan kinerja kuartal I 2024 yang berakhir pada 31 Maret 2024. Pada periode tersebut, kinerja perseroan mengalami penurunan pendapatan dan laba.

Laba bersih Astra International sebesar Rp 81,2 triliun. Pendapatan ini turun 2% dibandingkan kuartal I tahun lalu yang sebesar 82,98 triliun.

Laba bersih Astra pada kuartal I 2024, di luar penyesuaian nilai wajar investasi di GoTo dan Hermina, sebesar Rp 8,1 triliun. Pencapaian tersebut lebih rendah 5% dibandingkan kuartal I tahun 2023. Jika memperhitungkan penyesuaian nilai wajar, maka laba grup mengalami penurunan 14,39% menjadi Rp 7,46 triliun pada kuartal I tahun 2023.

“Penurunan aktivitas ini mencerminkan penurunan aktivitas industri alat berat serta pertambangan dan engineering Grup,” kata Presiden Eksekutif PT Astra International Tbk, Djony Bunarto Tjondro dalam keterangan resmi, Selasa (30/4/2024). ).

Berdasarkan laporan keuangan perseroan pada Keterbukaan Informasi Bursa dan penurunan mata uang tersebut, harga mata uang pada triwulan I tahun 2024 turun menjadi Rp 63,62 triliun pada triwulan I tahun 2023.

Pada kuartal I 2024, perseroan meraup beban penjualan sebesar 2,87 triliun, beban usaha sebesar 4,57 triliun, laba bersih sebesar Rp 978 miliar 330 miliar.

Sehingga investasi langsung pada PT Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) dan PT Medikaloka Hermina Tbk (HEAL) pada kuartal I 2023 tercatat sebesar Rp 665 miliar. Pada periode tersebut, perseroan membukukan pendapatan lain-lain sebesar Rp 468 miliar, bagian laba bersih ventura bersama sebesar Rp 2,01 triliun, dan bagian laba bersih entitas berelasi sebesar RO 597 miliar.

Secara keseluruhan, Djony mengatakan kinerja Grup menurun pada kuartal pertama tahun 2024, mencerminkan lemahnya perekonomian dan penurunan harga batu bara dari tingkat harga yang tinggi secara historis. Meskipun terdapat tantangan-tantangan ini, Grup tetap optimis terhadap pertumbuhan ekonomi di Indonesia.

“Didukung oleh basis finansial yang kuat, Grup dan portofolio bisnisnya yang beragam memiliki posisi yang baik untuk memanfaatkan peluang pertumbuhan jangka panjang,” kata Djony.

Aset perseroan per 31 Maret 2023 meningkat menjadi Rp 460,03 triliun dari Rp 445,68 triliun pada akhir tahun lalu. Pinjaman yang diberikan juga meningkat menjadi Rp 198,45 triliun pada triwulan I 2024 dibandingkan Rp 195,26 triliun pada akhir tahun 2023. Sementara itu, ekuitas hingga 31 Maret 2024 meningkat menjadi Rp 261,58 triliun dibandingkan spot pada akhir Desember 2023. telah direkam. sebesar Rp 445,68 triliun.

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *