Thu. Sep 19th, 2024

Astra International Serap Capex Rp 45,9 Triliun pada 2023, Untuk Apa Saja?

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta PT Astra International Tbk (ASII) mendapat belanja modal (capex) hingga Rp 45,9 triliun pada 2023. Angka tersebut hampir dua kali lipat dibandingkan belanja modal pada tahun 2022 yang sebesar Rp 26,4 triliun.

Selama setahun terakhir, grup ini terus melakukan investasi modal untuk memperkuat portofolio inti dan mendiversifikasi bisnisnya. “Belanja modal dan investasi konsolidasi grup akan meningkat dua kali lipat menjadi Rp 45,9 triliun pada tahun 2023, terutama disebabkan oleh investasi PT United Tractors Tbk (UNTR) di sektor nikel dan energi terbarukan sebagai bagian dari rencana transisinya,” kata Presiden Direktur Astra. Internasional, Djony Bunarto Tjondro dalam keterangan resmi, dikutip Rabu (28/2/2024).

United Tractors juga mengeluarkan belanja modal yang lebih tinggi untuk penggantian alat berat pasca pandemi seiring dengan peningkatan aktivitas bisnis. Lebih lanjut, belanja modal tahun 2023 juga akan digunakan untuk membiayai berbagai aksi korporasi guna memperkuat portofolio inti dan diversifikasi bisnis.

Di divisi otomotif, perseroan mengakuisisi PT Tokobagus (OLX), perusahaan pengelola platform periklanan baris terkemuka di Indonesia. Akuisisi ini diharapkan dapat memperkuat ekosistem digital grup.

Di divisi alat berat, pertambangan, konstruksi, dan energi, perseroan mengakuisisi 70 persen kepemilikan PT Stargate Pacific Resources (SPR), perusahaan pertambangan nikel, dan PT Stargate Mineral Asia (SMA), perusahaan pengolahan nikel, dengan nilai investasi. . sebesar Rp3,2 triliun.

Selanjutnya, grup ini mengakuisisi 66,7 persen kepemilikan saham di PT Anugerah Surya Pacific Resources, perusahaan induk yang masing-masing memiliki 30 persen saham di SPR dan SMA, dengan nilai investasi Rp 1,6 triliun.

Masih di divisi yang sama, perseroan membeli 19,99 persen saham Nickel Industries Limited (NIC) dengan nilai transaksi USD 942,7 juta. NIC terdaftar di Bursa Efek Australia dan merupakan perusahaan pertambangan dan pengolahan nikel terintegrasi dengan aset utama di Indonesia.

Perseroan juga melakukan penyertaan 49,6 persen saham di PT Supreme Energy Srivijaya (SES) yang nilai transaksinya sebesar 51,9 juta dolar AS. SES merupakan pemegang saham 25,2 persen di Supreme Energy Rantau Dedap, yang saat ini mengoperasikan proyek panas bumi 2 x 49 MW di Sumatera Selatan.

Antara lain, Astra telah menginvestasikan tambahan USD 100 juta pada platform ekosistem kesehatan digital terkemuka di Indonesia, Halodoc. Total investasi kumulatif grup tersebut sebesar 135 juta dolar AS dan kepemilikan saham sebesar 21,04 persen.

Perseroan mengakuisisi 96,92 persen saham PT Bhumi Prama Arjasa (BPA), dahulu PT Jai Mandarin Agung, dengan harga transaksi US$85 juta. BPA memiliki Mandarin Oriental Hotel, Jakarta, dan lahan premium seluas 1 hektar di mana hotel tersebut berada.

Pada tahun 2023, Astra Equinix, Inc. mendirikan usaha patungan dengan salah satu perusahaan infrastruktur digital terbesar di dunia, untuk mengembangkan pusat data di Indonesia, yang 25 persen sahamnya dimiliki oleh grup tersebut.

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *