Sun. Sep 22nd, 2024

Astronom Temukan Titan Alami Erosi Serupa Bumi

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta – Titan merupakan bulan terbesar di planet Saturnus yang terkenal dengan atmosfernya yang tebal. Menariknya, sungai-sungai di bulan alami Saturnus juga penuh dengan metana cair dan etana, yang mengalir ke danau dan lautan luas.

Beberapa di antaranya seukuran danau di Bumi. Para ilmuwan di Massachusetts Institute of Technology (MIT) meyakini perairan Titan menghasilkan gelombang, menurut Live Science, Selasa (25 Juni 2024).

Tak hanya itu, gelombang metana cair terus mengikis permukaan Titan, terutama di wilayah sekitar lautan. Dengan menggunakan gambar permukaan Titan dari jarak jauh, para ilmuwan telah menemukan tanda-tanda aktivitas gelombang yang menyebabkan erosi di wilayah tersebut.

Hipotesis ini baru-baru ini dipublikasikan di jurnal Science Advances. Tim MIT telah melakukan simulasi cara untuk menguji keberadaan gelombang di Titan, dan untuk pertama kalinya membuat model bagaimana danau bisa pecah di Bumi.

Para ahli kemudian menggunakan pemodelan lautan Titan untuk menentukan bentuk erosi apa yang mungkin menyebabkan pantai-pantai seperti yang terlihat pada gambar Cassini. Berdasarkan hasil penelitian, gelombang adalah penjelasan yang paling mungkin.

Dengan menggunakan pemodelan, para peneliti berupaya menentukan seberapa kuat angin Titan untuk menghasilkan gelombang yang berulang kali menghancurkan pantai. Mereka juga berharap dapat menggunakan bentuk garis pantai Titan untuk menentukan arah mana angin bertiup paling kencang.

Para peneliti menekankan bahwa hasil mereka tidak meyakinkan. Untuk memastikan adanya pasang surut air laut di Titan, para ahli harus melakukan pengamatan langsung terhadap aktivitas air di permukaan bulan.

Informasi gelombang juga membantu para ilmuwan memprediksi bagaimana lautan Titan akan terbentuk seiring berjalannya waktu. Keberadaan lautan besar dan danau kecil di Titan dikonfirmasi pada tahun 2007 oleh pesawat ruang angkasa Cassini milik NASA.

Sejak itu, para ilmuwan telah menganalisis gambar tersebut untuk mendapatkan petunjuk tentang lingkungan cair misterius bulan-bulan Saturnus. Danau dan lautan memainkan peran penting dalam siklus hidrologi berbasis metana di permukaan Titan.

Keberadaan pantai di Titan diteorikan untuk mencatat sejarah interaksi antara iklim Titan dan geologi permukaan.

 

Para ilmuwan menggunakan data dari misi Cassini, yang terbang di atas bulu Enceladus dan cincin E Saturnus beberapa kali. Kemudian penganalisis debu kosmik Cassini mendeteksi mineral dan senyawa organik yang diperlukan untuk kehidupan.

Para ilmuwan telah menemukan zat kimia utama bagi kehidupan di bulan Saturnus, Enceladus, zat kimia tersebut adalah fosfor. Untuk pertama kalinya, para ilmuwan mendeteksi fosfor dalam butiran es asin yang terlempar ke luar angkasa melalui semburan uap di antara retakan pada kerak es Bulan.

Enceladus memiliki lautan di bawah permukaan esnya yang tebal dan sering terjadi letusan geyser di kutub selatan bulan. Materi tersebut dikaitkan dengan cincin E terluar Saturnus.

Sebelumnya, peneliti mengamati adanya senyawa natrium, kalium, klorin, dan karbonat pada partikel es yang dikumpulkan dan dianalisis oleh Cassini. Kini para ilmuwan dapat menambahkan fosfor ke dalam daftar tersebut.

Studi yang merinci hasilnya dipublikasikan di jurnal Nature.

(Tiffany)

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *