Sun. Sep 29th, 2024

ATVI-IMDE dan Google Siap Berkolaborasi Dorong Pendidikan Digital di Indonesia

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta – Akademi Televisi Indonesia (ATVI) yang akan diubah menjadi Emtek Digital Media Institute (IMDE) menunjukkan komitmennya dalam mengadopsi teknologi digital dalam proses pendidikan.

Hal ini ditunjukkan dengan kunjungan pimpinan ATVI-IMDE ke kantor Google Indonesia untuk mengetahui berbagai proyek dan penerapan Google dalam dunia pendidikan di Indonesia, khususnya pendidikan tinggi.

CEO ATVI, Totok A. Soefijanto mengatakan, kamp ATVI-IMDE akan lebih fokus pada pemanfaatan dan pemanfaatan berbagai perangkat teknologi digital.

“Tidak mungkin kami akan mendukung Google, baik dalam penggunaan berbagai produk teknologi pendidikan maupun aplikasi dari Google dan layanan lainnya,” kata Totok dalam keterangan resminya, Kamis (15/8/2024).

“Tujuannya agar guru dan siswa dapat mengakses ilmu pengetahuan dan teknologi dengan mudah menggunakan alat dan aplikasi digital,” imbuhnya.

Sementara itu, Strategic Partner Manager Chrome OS Indonesia, Ganis Samoedra menjelaskan, penggunaan Google Workplace di Chromebook merupakan proses interaksi dan pembelajaran unik yang digunakan oleh banyak perusahaan baik tingkat dasar, menengah, maupun tinggi di Indonesia. .

“Google telah memberikan 1,5 juta laptop Chromebook ke seluruh sekolah dan universitas negeri di Indonesia. Yang kurang adalah Google Reference University,” ujarnya.

Seperti yang Anda ketahui, Chromebook merupakan perangkat komputer/laptop yang bentuknya seperti laptop pada umumnya. Perbedaannya hanya pada sistem operasi yang digunakan yaitu Chrome OS.

Chrome Device Manager (CDM) digunakan untuk mendukung Chrome sebagai software yang berfungsi untuk mendaftarkan (mendaftarkan) Chromebook di domain learn.id. Pendaftaran dilakukan melalui penyedia layanan dengan ketentuan tertentu.

 

Sementara itu, Google Edu Cloud Indonesia, Sugiyanto Yoannatan, mengatakan penggunaan AI semakin meningkat di sektor pendidikan, termasuk untuk kajian seni dan proses kreatif.

“Misalnya AI digunakan untuk mencari ide orisinal lukisan, ide kreatif untuk mengumpulkan penelitian tentang lukisan, bahkan kursus seni pun bisa menggunakan AI,” ujarnya.

Totok juga mengamini bahwa AI sangat penting dan harus digunakan dalam dunia pendidikan dan pendidikan tinggi.

“Karena AI tidak mematikan kreativitas, malah mendorong lahirnya berbagai inovasi,” tutupnya.  

Manajer Program Pemasaran Google untuk Pendidikan, Tiffany Santosa, menjelaskan apa yang telah dilakukan Google Workspace untuk membantu pelajar di Indonesia dan di seluruh dunia.

Ia mengatakan Google Workspace for Education merupakan layanan yang dirancang agar sekolah dan siswa dapat berkolaborasi, mempermudah pengajaran, dan menjaga proses pembelajaran.

Platform ini menawarkan banyak pilihan untuk memenuhi kebutuhan dunia pendidikan, terutama untuk membantu proses belajar mengajar, seperti ruang kelas, Google Meetings, Google Books, Google Books dan Google Chat.

Tiffany mengatakan bahwa “Google Workspace for Education Edisi Standar sama dengan Education Core, namun dengan fitur keamanan tingkat lanjut dan kontrol administratif yang ditingkatkan.”

Sementara itu, Google Workspace for Education Plus mencakup semua fitur pendidikan standar dan peningkatan proses belajar mengajar serta fitur lain untuk beberapa fungsi, seperti pelacakan kehadiran dan Google Meetings.

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *