Thu. Sep 19th, 2024

Aurora Australis Terlihat Lebih Banyak dari Biasanya di Langit Australia, Indah tapi Pertanda Bahaya

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta – Pengamat bintang dan langit di Australia bagian selatan disuguhi pemandangan spektakuler aurora Australia pada Sabtu, 11 Mei 2024. Dikutip dari The Sydney Morning Herald, Minggu 12/5/2024. Pandangan itu kemungkinan besar akan terulang malam ini.

Aurora australis berasal dari dua kata, aurora yang berarti cahaya di langit jika dilihat dari garis lintang, dan australis yang berasal dari austral yang berarti selatan. Selain aurora australis, ada juga aurora borealis yang dikenal dengan nama Northern Lights.

Aurora australis dilaporkan menari melintasi langit Tasmania, lepas pantai Australia Barat, dan lepas pantai Victoria dan Australia Selatan pada malam hari. Ini merupakan pemandangan langka karena cahaya ini biasanya hanya dapat dilihat di ujung Tasmania dan Victoria Selatan.

Faktanya, aurora australis terlihat di langit kota-kota seperti Melbourne, Adelaide, dan Perth, namun polusi cahaya mengurangi kecerahan aurora. Sementara itu, awan tebal dan hujan di Sydney dan Canberra menghalangi pemandangan aurora australis.

Biro Meteorologi Australia mengunggah di Facebook: “Tadi malam Australia disuguhi pertunjukan cahaya spektakuler berkat badai geomagnetik terkuat dalam lebih dari 20 tahun.

Cahaya ini biasanya terlihat antara pukul 22.00 hingga 02.00, namun sulit diprediksi secara pasti kapan akan muncul. Namun Biro Meteorologi Australia menyebutkan cahaya badai matahari tersebut diperkirakan akan berlangsung hingga Senin pagi, 13 Mei 2024.

 

 

 

Aurora australis yang lebih besar dari biasanya tampaknya disebabkan oleh gelombang panas yang disebabkan oleh badai matahari baru-baru ini yang melanda Bumi. Baik aurora australis maupun aurora borealis telah terlihat di seluruh dunia dalam beberapa hari terakhir karena matahari mengeluarkan sejumlah besar material “balon” dari permukaannya ke luar angkasa.

Profesor Andrew Cole, dosen fisika di Universitas Tasmania, sedang berada pada fase paling aktif dalam satu dekade, yang berarti akan ada lebih banyak peluang untuk menyaksikan cahaya Australia pada akhir tahun ini.

“Anda tidak pernah bisa mengetahui secara pasti kapan aurora akan berhenti dan kapan akan dimulai, namun hal ini lebih mungkin terjadi saat ini dibandingkan di masa lalu,” katanya. Lebih lanjut, Cole mengungkapkan badai geomagnetik ini bisa berlangsung hingga akhir tahun dan merupakan fenomena langka yang hanya terjadi sekali dalam beberapa dekade.

Biro Meteorologi Australia mengumumkan pada Sabtu, 11 Mei 2024 bahwa badai geomagnetik akan mencapai tingkat kutub G5 akhir pekan ini. G5 adalah ukuran tertinggi skala fluktuasi medan magnet bumi. Terakhir kali terjadi badai G5 di dunia adalah pada tahun 2003.

 

Selain aurora di langit selatan, badai matahari ini menyebabkan fenomena alam tersebut juga terjadi di beberapa tempat lain di dunia. Aurora terlihat di Inggris dan Amerika, termasuk California, Missouri dan Oregon, menurut Euronews. Selain itu, aurora dikabarkan akan terjadi di langit Tiongkok.

Badan Kelautan dan Atmosfer Nasional AS (NOAA) telah mengeluarkan peringatan mengenai dampak badai geomagnetik ini, yang diyakini dapat menimbulkan masalah bagi pembangkit listrik di orbit Bumi dan Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS).

Meski cukup dahsyat, badai matahari terbesar yang pernah tercatat menyebabkan aurora di Amerika Tengah pada tahun 1859. Meski tidak menimbulkan risiko langsung bagi warga, badai geomagnetik ini dikhawatirkan dapat mengganggu jaringan listrik tegangan tinggi, layanan navigasi dan komunikasi di sekitar. Dunia.

Bahkan setelah badai mereda, sinyal antara satelit GPS dan penerima di darat mungkin macet atau hilang, kata NOAA. Namun karena banyaknya satelit navigasi, pemadaman listrik tidak berlangsung lama.

Ada dua jenis aurora yaitu aurora australis dan aurora borealis. Keduanya berbeda dalam penampilan.

Aurora australis biasanya muncul di garis lintang selatan, di wilayah seperti Australia dan Selandia Baru. Aurora jenis ini biasanya dapat dinikmati sepanjang tahun, namun paling terlihat pada bulan-bulan musim dingin pada bulan Mei hingga Agustus.

Sedangkan aurora borealis mengacu pada cahaya di langit yang terlihat di garis lintang utara dunia. Aurora jenis ini dapat dilihat di negara-negara yang dekat dengan Kutub Utara, seperti Islandia, Kanada dan Rusia bagian utara, Norwegia, Finlandia, dan Swedia.

Aurora juga hadir dalam berbagai warna, namun sebagian besar berwarna hijau dan ungu. Warna yang dihasilkan aurora sangat bergantung pada kondisi alam seperti tingkat gelombang geomagnetik dan radiasi matahari. Karena Indonesia terletak di tengah garis lintang bumi, jauh dari kutub, fenomena seperti itu belum pernah terjadi.

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *