Fri. Sep 20th, 2024

Australia Larang Judi Online Pakai Kripto dan Kartu Kredit

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta – Pemerintah Australia telah melarang penggunaan cryptocurrency dan kartu kredit untuk perjudian online. Kebijakan ini diterapkan untuk melindungi warga negara dari peningkatan utang yang tidak bersifat darurat.

Laporan dari Canberra Times menyatakan bahwa Australia akan mulai melarang penggunaan mata uang digital dan kartu kredit untuk platform game online mulai 11 Juni 2024.

News.bitcoin.com meluncurkan Rabu (6/12/2024) Pemerintah Australia mengumumkan bahwa perusahaan yang tidak mematuhi peraturan baru ini dapat didenda hingga sekitar 234.750 AUD atau setara dengan Rp 1.000.000.

Aturan tersebut mencakup kartu kredit yang ditautkan ke dompet digital, mata uang kripto seperti bitcoin, dan bentuk kredit baru lainnya.

Kebijakan baru ini juga mematuhi undang-undang perjudian darat Australia. Namun ada pengecualian, seperti pembayaran lotere online, yang masih memperbolehkan kartu kredit.

Kai Cantwell, kepala eksekutif Responsible Wagering Australia, sebuah organisasi independen penyedia perjudian berlisensi Australia, menyatakan dukungannya terhadap kebijakan tersebut.

Dia mengatakan langkah itu akan memudahkan masyarakat mengendalikan pengeluarannya.

 

“Ini adalah langkah penting untuk melindungi pelanggan dan memudahkan orang mengontrol perilaku bermain game mereka,” kata Cantwell.

 

Cantwell percaya bahwa kecuali perlindungan diterapkan secara konsisten pada semua bentuk perjudian, orang-orang “akan beralih ke jenis perjudian yang kurang diatur, sehingga membuat diri mereka menghadapi risiko bahaya yang lebih besar.”

Industri game juga diberi masa transisi selama enam bulan, dengan larangan total mulai berlaku pada 11 Juni. Pengawas komunikasi Australia juga diberi wewenang untuk menerapkan pembatasan baru.

 

Harap diperhatikan: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual mata uang kripto. matthewgenovesesongstudies.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang timbul dari keputusan investasi.

 

Tiongkok dan Uni Emirat Arab (UEA) akan mengintensifkan kerja sama dalam memerangi kejahatan dunia maya yang terkait dengan mata uang kripto.

Komitmen terakhir ini diungkapkan dalam pernyataan resmi bersama pada tanggal 30 Mei 20244 setelah kunjungan kenegaraan Presiden UEA Mohammed bin Zayed Al Nahyan ke Tiongkok.

Laporan dari Coinmarketcap, Kamis (06/06/2024) Pengumuman tersebut muncul ketika data Hong Kong menunjukkan peningkatan tajam aktivitas penipuan kripto antara tahun 2022 dan 2023. Pernyataan bersama tersebut menyoroti beberapa bidang yang menjadi perhatian, termasuk penipuan di jaringan telekomunikasi. dan perjudian online.

Kedua negara fokus dalam memerangi aktivitas ilegal yang mungkin menyalahgunakan mata uang kripto dan menunjukkan komitmen bersama untuk menyelesaikan masalah ini.

Selain berfokus pada kejahatan dunia maya, Tiongkok dan UEA telah menekankan komitmen mereka untuk memerangi pencucian uang, perdagangan manusia, narkoba, dan imigrasi ilegal. Upaya yang lebih luas ini menargetkan aliran keuangan gelap yang mungkin mencakup aset digital.

Meskipun pernyataan tersebut tidak menguraikan peraturan khusus yang menargetkan mata uang kripto, pernyataan tersebut menunjukkan pendekatan terkoordinasi oleh kedua negara untuk memerangi potensi penyalahgunaan teknologi kripto.

Selain masalah keamanan, pernyataan tersebut menyoroti pentingnya mendukung kemitraan perdagangan dan investasi bilateral. Kedua negara berkomitmen untuk mempromosikan perdagangan, memfasilitasi investasi dan mengembangkan pariwisata melalui Komite Ekonomi dan Komersial Bersama.

Aspek penting dari pernyataan bersama ini adalah pengakuan mata uang digital bank sentral (CBDC) untuk meningkatkan perdagangan dan investasi lintas batas. 

Tiongkok dan Uni Emirat Arab telah menyatakan komitmennya untuk memperdalam kerja sama bilateral dan multilateral berdasarkan Nota Kesepahaman tentang Penguatan Kerjasama Bank Sentral di Bidang Mata Uang Digital yang ditandatangani oleh bank sentral mereka.

Bergabunglah dengan proyek ini

Bank sentral Hong Kong, Tiongkok, Thailand dan Uni Emirat Arab, bersama dengan HKMA, sedang mengembangkan mBridge, sebuah inisiatif mata uang digital bank sentral lintas batas.

Proyek ini diperkirakan akan diluncurkan pada pertengahan tahun 2024 dan dapat memberikan alternatif terhadap infrastruktur pembayaran Swift yang dominan, yang berpotensi menyebabkan peningkatan fragmentasi pembayaran di wilayah lain. HKMA juga sedang mengerjakan proyek terkait CBDC lainnya, yang disebut e-HKD.

 

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *