Sat. Sep 21st, 2024

Awas Kalap, Simak Jurus Jitu Atur THR Jadi Cuan

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta – Pembayaran Tunjangan Hari Raya (THR) menjadi salah satu acara yang dinanti-nantikan di Hari Raya. Sebab seringkali THR diperuntukkan untuk memenuhi kebutuhan lebaran dan memenuhi keinginan yang sudah lama ada.

Namun di tengah kehebohan ini, seringkali kita mengabaikan perencanaan keuangan yang matang dan lupa menyisihkan sebagian THR untuk ditabung.

Saat THR diterima, tidak jarang masyarakat mengalokasikan dana tersebut untuk kebutuhan Ramadhan dan Idul Fitri, apapun pilihan investasinya. Tanpa disadari, hal ini menghilangkan peluang untuk mencapai masa depan finansial yang lebih aman.

“Dalam pengelolaan THR, penting untuk mengambil langkah cerdas yang dapat membantu kita tidak hanya memenuhi kebutuhan Idul Fitri tetapi juga mencapai kualitas hidup yang lebih baik di masa depan,” ujar CEO – Chief Customer Officer PT DBS Indonesia. Melfrida Gultome dalam keterangannya dikutip Rabu (10/4/2024).

Melfrida berbagi beberapa tips mengelola THR dengan baik. Berikut ulasannya: – Cerdas dalam mengubah kebutuhan dan keinginan

Membedakan antara kebutuhan dan keinginan merupakan langkah awal yang penting dalam mengelola uang dengan bijak. Kekayaan yang berkelanjutan tidak hanya bergantung pada pendapatan yang tinggi, namun juga pada kemampuan mengelola pengeluaran kita dengan baik.

Di tengah kesibukan Ramadhan dan Idul Fitri, Anda bisa mengidentifikasi kebutuhan dan memprioritaskannya untuk dipenuhi, seperti zakat, membeli tiket mudik, memberikan THR kepada pekerja rumah tangga (ART), dan lain-lain.

Selain itu, meski banyak penawaran dan diskon lebaran yang menanti, penting untuk berpikir tenang dan bijak. Lebih baik membeli barang yang benar-benar dibutuhkan dan dimanfaatkan sepenuhnya, kata Melfrida.

– Membuat anggaran sederhana dengan metode 50/30/20 Setelah membedakan antara kebutuhan dan keinginan, menggunakan prinsip penganggaran sederhana adalah solusi yang tepat untuk mengendalikan THR.

Salah satu metode yang dapat digunakan adalah 50/30/20 yang membagi pendapatan menjadi tiga kelompok utama yaitu kebutuhan, keinginan, dan tabungan.

Sekitar 50 persen pendapatan dialokasikan untuk memenuhi kebutuhan pokok sehari-hari seperti makanan, transportasi, tagihan umum dan kebutuhan lainnya. Kemudian gunakan 30 persennya untuk memenuhi keinginan, misalnya baju baru, dekorasi lebaran, dan sebagainya.

Terakhir, sisihkan 20 persen untuk tabungan, dana darurat, dan investasi. Hal ini memungkinkan kita memenuhi kebutuhan dasar, memuaskan keinginan tanpa mengorbankan dana masa depan, dan membangun kekayaan selangkah demi selangkah, kata Melfrida.

– Berinvestasi di THR untuk mencapai tujuan finansial jangka panjang Meski menjanjikan return yang tinggi, namun perlu diingat bahwa berinvestasi bukanlah sesuatu yang bisa dilakukan dalam semalam. Sebagai langkah awal, penting untuk memahami konsep “bayar diri Anda terlebih dahulu”, yang mengajarkan pentingnya menempatkan penghasilan di atas kebutuhan.

Menurut cara penganggaran sederhana, penting untuk menyisihkan sebagian THR untuk tabungan, dana darurat, dan investasi. Hal ini penting sebagai langkah yang lebih hati-hati dalam pengelolaan uang dan keuntungan jangka panjang.

“Dua hal yang perlu dipahami dalam berinvestasi adalah inflasi dan waktu, dengan berinvestasi kita bisa memperoleh keuntungan yang melebihi tingkat inflasi, sehingga uang kita dapat mempertahankan nilainya untuk sementara waktu,” kata Melfrida.

Selain itu, investasi juga menggunakan konsep waktu atau compounding. Dimana laba atas investasi meningkat seiring berjalannya waktu.

Namun sebelum berinvestasi, jangan lupa untuk menjaga tiga hal ini: tabungan dana darurat (sebaiknya 6-12 kali lipat biaya hidup bulanan), memiliki keamanan atau asuransi, dan kenali terlebih dahulu jenis investasi seperti saham, obligasi, dan reksa dana. .

– Kelola uang melalui reksa dana Mengelola THR melalui investasi reksa dana merupakan langkah baik untuk membangun kekayaan selangkah demi selangkah.

Instrumen reksa dana biasanya menjadi pilihan bagi investor baru, karena dana investasi dikelola oleh para profesional yaitu manajer investasi dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Ada beberapa langkah yang harus Anda perhatikan saat mulai berinvestasi di reksa dana. Pertama, kenali tujuan investasi Anda, apakah Anda ingin mencapai pertumbuhan modal yang tinggi dalam jangka panjang, menghasilkan pendapatan rutin yang cukup, atau mencapai keseimbangan di antara keduanya.

Kedua, pilih manajer investasi yang andal dan periksa rekam jejak manajer serta pengalaman manajemen portofolionya.

Terakhir, sebelum memutuskan untuk berinvestasi pada suatu reksa dana tertentu, penting untuk mempertimbangkan beberapa parameter kinerja seperti AUM (aset yang dikelola), rasio tajam yang menunjukkan besarnya keuntungan reksa dana terhadap risikonya, rasio biaya. Mengukur efisiensi pengelolaan reksa dana dan kinerja masa lalu (return).

 

Ketahui juga berbagai jenis reksa dana yang sesuai dengan profil risiko dan ekspektasi finansial Anda. Misalnya saja reksadana pasar uang yang risikonya minimal untuk investasi jangka pendek, reksadana pendapatan tetap yang risiko dan imbalannya sedang, serta reksadana saham yang risiko pasarnya tinggi.

Selain itu, terdapat reksa dana yang memadukan instrumen pasar uang, obligasi, dan saham yang cocok untuk tujuan investasi jangka panjang dan keseimbangan antara pertumbuhan modal dan pendapatan tetap.

 

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *