Wed. Oct 9th, 2024

Ayah Bunda Jangan Lengah, Ketahui Ciri-Ciri Stunting pada Anak

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta – Stunting merupakan kondisi gagal tumbuh pada anak di bawah usia lima tahun akibat kekurangan gizi, penyakit berulang, dan kurangnya rangsangan mental.

Penyakit ini ditandai dengan tinggi badan anak yang lebih pendek dari tinggi badan normal untuk anak seusianya. Gagap dapat mempengaruhi perkembangan fisik dan intelektual anak sehingga dapat mempengaruhi masa depannya.

Menurut laporan dari situs resmi Kementerian Kesehatan, anak kecil dapat diidentifikasi gagap jika diukur tinggi badan atau tinggi badannya, kemudian dibandingkan dengan standar, dan hasil pengukurannya berada di bawah.

Apakah seorang anak gagap atau tidak tergantung pada hasil tes tersebut. Jadi tidak bisa diterima atau diterima tanpa adanya pengukuran.

Selain tinggi badan anak, ada ciri-ciri lainnya, yaitu:

1. Pertumbuhannya lambat

Stunting terjadi ketika pertumbuhan anak tidak sesuai dengan usianya.

Keterbelakangan pertumbuhan juga dapat dideteksi pada anak yang usianya sama, namun pertumbuhannya berkurang.

2. Tumbuh gigi tertunda

Tertundanya tumbuh gigi pada anak juga bisa disebabkan oleh adanya masalah pada mulut atau rahang yang tidak memungkinkan gigi erupsi.

3. Performa buruk dalam kemampuan fokus dan memori

Depresi, terutama pada anak-anak, dapat menimbulkan dampak negatif. Kecemasan dapat mempengaruhi prestasi anak di sekolah.

Mereka mungkin juga mengalami kesulitan melakukan aktivitas sehari-hari. Anak-anak juga kesulitan dalam menarik informasi. Tidak jarang masalah kronis juga memengaruhi kemampuan Anda berbicara.

Anak usia 8 – 10 tahun bersifat pendiam, tidak melakukan kontak mata dengan orang disekitarnya

 

Penurunan berat badan yang ekstrem merupakan tanda malnutrisi, yaitu ketika tubuh kekurangan nutrisi untuk berfungsi.

Penurunan berat badan pada anak seringkali disebabkan oleh mudahnya membakar kalori, tidak mengonsumsi makanan sehat, sedang sakit, atau metabolisme yang lambat.

Penurunan berat badan secara tiba-tiba pada anak dapat mempengaruhi kesehatan dan pertumbuhan anak.

5. Anak mudah terserang berbagai penyakit menular

Pernafasan merupakan masalah kesehatan masyarakat yang perlu mendapat penanganan serius. Indonesia merupakan negara kelima dengan jumlah penderita gagap terbanyak.

Anak kecil yang gagap memiliki tingkat kecerdasan yang sangat rendah sehingga membuat anak lebih rentan terkena penyakit dan berisiko menurunkan produktivitas di masa depan.

Pada akhirnya, guncangan tersebut akan mengganggu pertumbuhan ekonomi, meningkatkan kemiskinan dan meningkatkan kesenjangan.

Pengalaman dan bukti internasional menunjukkan bahwa resesi dapat menghambat pertumbuhan ekonomi dan menurunkan produktivitas pasar tenaga kerja, menyebabkan hilangnya 11% PDB (Produk Domestik Bruto) dan mengurangi pendapatan pekerja besar sebesar 20%.

Selain itu, disabilitas juga dapat berkontribusi terhadap meningkatnya ketimpangan, berkurangnya 10% total pendapatan seumur hidup dan menyebabkan kemiskinan antargenerasi.

 

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *