Thu. Sep 19th, 2024

Badai Magnet Terjang Bumi, Terbesar Sejak 20 Tahun Terakhir

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta – Pusat Prakiraan Cuaca Luar Angkasa Badan Kelautan dan Atmosfer Nasional Amerika Serikat (NOAA) mendeteksi badai magnet ekstrem di Bumi sejak 7 Mei 2024. Badai magnet bumi merupakan gangguan pada medan magnet bumi akibat adanya massa. Aktivitas emisi koronal Matahari.

Menurut NOAA, dikutip dari laman Live Science, Senin (13/5/2024), badai magnet ekstrem mengganggu navigasi satelit dan radio frekuensi rendah. Apalagi fenomena ini menyebabkan munculnya aurora berintensitas rendah di Amerika Serikat dan Eropa. Jaringan komunikasi berbasis satelit juga disebut terganggu pasca kejadian tersebut. Dampak aktivitas jilatan api matahari terhadap Bumi bergantung pada intensitas jilatan api tersebut.

Hal ini disebabkan oleh ledakan di permukaan Matahari (korona). Suar matahari ini melepaskan plasma besar partikel bermuatan (angin matahari) bersama dengan medan magnet berkecepatan tinggi.

Medan magnet ini meluas hingga ke magnetosfer bumi, atau wilayah sekitar planet yang mempunyai medan magnet. Peristiwa lontaran massa koronal atau sering disebut coronal mass ejection (CME) terjadi ketika medan magnet (magnetosfer) di sekitar bumi terkena benturan.

Partikel bermuatan ini dibelokkan oleh medan magnet bumi menuju kutub utara dan selatan. Solar flare disebabkan oleh terbukanya kumparan medan magnet di permukaan Matahari.

Fenomena ini dapat mengeluarkan energi dalam jumlah besar. Badai matahari disebabkan oleh aktivitas internal matahari.

Aktivitas Matahari bertambah dan berkurang dalam siklus 11 tahun. Para ahli atmosfer di seluruh dunia belum mengetahui penyebab pastinya.

Namun, para ahli meyakini fenomena tersebut melibatkan gaya magnet atau reaksi nuklir di Matahari.

 

Sebelumnya, para ahli NOAA mengungkapkan Matahari akan mencapai puncak aktivitasnya pada tahun 2024 pada siklus Matahari 25 (Solar Cycle 25). Sebelumnya, siklus ini diperkirakan akan terjadi pada tahun 2025.

Prediksi puncak aktivitas Solar Cycle 25 yang dikenal dengan istilah ‘solar maksimum’ diperkirakan akan terjadi antara bulan Januari hingga Oktober 2024. Hal ini berdasarkan penelitian yang dipublikasikan oleh US Space Weather Prediction Center (SWPC) pada Oktober 2023.

Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa aktivitas matahari akan meningkat lebih cepat dan mencapai tingkat yang lebih tinggi dari perkiraan sebelumnya. Prediksi ini memperkirakan Siklus Matahari 25 akan mencapai puncaknya pada bulan Januari hingga Oktober 2024, dengan maksimum antara 137 hingga 173 bintik matahari.

Badan Antariksa AS (NASA) dan International Space Environment Services (ISES) memperkirakan pada tahun 2019 bahwa siklus matahari 25 akan mencapai puncaknya pada Juli 2025. adalah 179.

Panel juga memperkirakan Solar Cycle 25 akan sama lemahnya dengan Solar Cycle 24. Ini adalah siklus terlemah dalam 100 tahun terakhir, dengan jumlah puncak bintik matahari sebanyak 116.

Dikutip dari Space Shelf, Senin (13/5/2024) Siklus matahari menunjukkan frekuensi dan intensitas bintik matahari yang terlihat di permukaan. Prediksi kapan badai matahari maksimum akan terjadi didasarkan pada catatan sejarah jangka panjang mengenai jumlah bintik matahari, statistik lanjutan, dan model dinamo surya.

Model dinamo surya adalah aliran gas panas terionisasi di dalam bintang yang menghasilkan medan magnet yang menggerakkan siklus matahari.

 

Melansir laman NASA, Senin (13/5/2024), Badai Matahari sejak 7 Mei 2024 Fenomena tersebut disebut-sebut sebagai badai Matahari terbesar dalam 20 tahun terakhir yang menyebabkan pemadaman listrik dan merusak infrastruktur kelistrikan di Swedia. Afrika Selatan

Faktanya, diperkirakan masih banyak lagi yang akan menghantam Bumi dalam beberapa hari mendatang. Pihak berwenang meminta operator satelit, maskapai penerbangan, dan jaringan listrik untuk mengambil tindakan pencegahan terhadap gangguan yang disebabkan oleh perubahan medan magnet bumi.

Fluktuasi medan magnet yang terkait dengan badai geomagnetik menyebabkan arus pada kabel panjang, termasuk saluran listrik, yang dapat menyebabkan pemadaman listrik. Jaringan pipa yang panjang dapat menjadi teraliri listrik dan menyebabkan masalah teknis.

Selain itu, meskipun atmosfer mencegah radiasi ini mencapai Bumi, pesawat ruang angkasa kemungkinan besar akan terkena radiasi tingkat tinggi. NASA memiliki tim khusus yang memantau keselamatan astronot, dan mungkin meminta personel di Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) untuk pindah ke area dengan perlindungan yang lebih baik di stasiun tersebut.

Merpati dan spesies lain yang memiliki kompas biologis internal juga dapat terpengaruh. Pengamat merpati menunjukkan penurunan jumlah burung yang kembali ke rumah selama badai geomagnetik.

(membengkokkan)

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *