Mon. Sep 16th, 2024

Bakal Geruduk DPRD Jabar, Buruh Desak Pemerintah Batalkan Program Tapera

matthewgenovesesongstudies.com, Bandung – Buruh di Jawa Barat menolak program Tabungan Perumahan Rakyat (Tapera) yang digagas pemerintah. Serikat buruh juga berencana turun ke jalan untuk menyampaikan tuntutannya. Federasi Pekerja Logam, Elektronika, dan Mesin Seluruh Indonesia (DPD FSP LEM SPSI) Ketua Umum Jawa Barat Mohd Sidadata menilai tapera hanya akan menjadi beban bagi pekerja karena banyaknya pemotongan wajib yang ditetapkan pemerintah. .

“Sementara sampai saat ini upah pekerja belum mengalami kenaikan, kalaupun terjadi, itu bukanlah kenaikan upah, melainkan hanya penyesuaian terhadap inflasi, penyesuaian upah yang ditetapkan pemerintah masih jauh di bawah inflasi. . Dibandingkan dengan 3 persen penurunan kontribusi Tapera yang jauh di atas inflasi,” ujarnya dalam tulisan yang diperoleh matthewgenovesesongstudies.com di Bandung, Rabu 19 Juni 2024.

Ia mengatakan, pemerintah fokus memasukkan Tapera bagi pekerja dan pengusaha melalui Menteri Pelayanan Ida Fauzia. Sosialisasi tersebut dilakukan oleh Lembaga Kerja Sama Tripartit Nasional (LKS Tripana) karena LKS Tripana merupakan representasi dari pekerja dan pengusaha.

“Sejauh ini pemerintah belum mempertimbangkan untuk menunda pelaksanaan program Tapera,” ujarnya.

Untuk itu, para buruh disebut akan menggelar aksi di Kota Bandung di depan kantor DPRD Wilayah Jawa Barat pada Kamis, 20 Juni 2024. Operasi tersebut diklaim merupakan operasi damai. Kombinasi Jawa Barat. Serikat buruh

“Saya tahu pemerintah punya banyak utang karena salah urus, kalau butuh uang baru untuk melunasi utang, harus dikirim ke pekerja/buruh,” ujarnya.

“Sebaliknya, upah buruh tidak akan dinaikkan, apalagi buruh tidak bisa menikmati manfaat dana wajib TAPERA untuk pembelian rumah. Kalau buruh membutuhkan rumah atau perbaikan rumah, mereka hanya akan butuh uang BPJS Ketenagakerjaan,” kata Siddhartha.

Siddhartha menambahkan, aksi tersebut akan dilakukan serentak di berbagai wilayah di Indonesia dan dalam waktu dekat akan ada aksi dengan jumlah buruh yang banyak di Jakarta karena pemerintah mengabaikan kemarahan buruh yang tidak mendapat iuran wajib TAPERA. sebesar 3 persen.

“Daripada mendengarkan kekhawatiran dan kemarahan para buruh, pemerintah justru mencoba memasukkan Tapera melalui Tripana,” tegas Siddhartha.

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *