Wed. Sep 25th, 2024

Balai Taman Nasional Komodo Tepis Isu Ganggu Bisnis Wisata Akibat Penerapan Sistem Buka Tutup Kunjungan pada 2025

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta – Tinggal beberapa hari lagi untuk mencoba aplikasi SiOra, aplikasi yang dikembangkan oleh Balai Taman Nasional Komodo bagi wisatawan untuk memesan tiket dan memesan pengunjung. Penerapan ini merupakan bagian dari upaya penerapan sistem terbuka dan tertutup dalam kunjungan wisatawan di Taman Nasional Komodo yang rencananya mulai berlaku pada pertengahan tahun 2025.

Lifestyle matthewgenovesesongstudies.com pada Kamis 25 Juli 2024 mengumumkan rencana penutupan sementara sambil menunggu hasil penelitian lebih lanjut. Hendrikus Rani Siga, Kepala Balai Taman Nasional Komodo, menjelaskan proses pelaksanaan harus melalui pelatihan awal, konsultasi masyarakat, konsultasi tambahan jika diperlukan, laporan akhir dan masyarakat sebelum pelaksanaan. 

Namun sistem terbuka dan tertutup diperlukan untuk mengurangi tekanan terhadap kawasan dan mengurangi dampak negatif kegiatan pariwisata terhadap kawasan, yang menurut Hendrik saat ini terlalu tinggi. Rencana penutupan berkala juga diharapkan dapat merevitalisasi destinasi wisata (DTW) di luar Taman Nasional Komodo dan menggairahkan pembangunan ekonomi khususnya di pedesaan.

“Kita perlu melihat alam dan mempunyai kesempatan untuk bersantai. Kita perlu memahami secara kolektif bahwa konservasi adalah hal yang paling penting,” kata Hendrikus.

Ia juga mengatakan, rencana penerapan sistem terbuka dan tertutup bukan berarti membatalkan atau menutup rencana atau menjual paket perjalanan. Menurutnya, ini merupakan perpaduan wisata yang ada di TNK dan di luar TNK bahkan sekitarnya seperti Manggarai, Manggarai Timur, Ngada dan Ende. “Pelaku industri bisa menjual paket kombinasi di dalam dan di luar taman nasional,” ujarnya.

Tolong. Direktur Eksekutif Otorita Labuan Bajo Flores Frans Teguh mendukung rencana sistem terbuka dan tertutup. Ia mengatakan hal ini wajar karena kawasan lindung perlu direstorasi dan dipulihkan.

Menurut Frans, rencana penutupan sementara kegiatan pariwisata di kawasan TNK dilakukan melalui penelitian peluang dan pengelolaan pengunjung untuk menyelamatkan alam khususnya komodo, serta ekosistem darat dan perairan. Meski mengakui Labuan Bajo akan mempengaruhi minat wisatawan untuk berkunjung, Frans menilai hal tersebut merupakan peluang yang baik untuk memberikan edukasi kepada wisatawan.

TNK menyatakan penutupan berkala dan sistem kunjungan terbuka dan tertutup terhadap kawasan tersebut memiliki manfaat jangka panjang bagi upaya konservasi yang dilakukan pemerintah. Dengan cara ini, keberlangsungan Taman Nasional Komodo di masa depan dapat tetap terjaga dan turut menjaga reputasinya sebagai destinasi wisata kelas satu dengan value proposition yang unik.

Penutupan berkala biasanya dilakukan di beberapa kawasan taman nasional (TN) di Indonesia. Kawasan lindung harus tetap menjaga dan mengembangkan sumber dayanya agar tidak rusak atau musnah. dalam keseimbangan alam.” – jelas Prancis yang bekerja sebagai pakar pembangunan berkelanjutan dan konservasi di Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.

Prancis juga mengatakan penutupan kawasan itu dilakukan secara bertahap, bukan jangka panjang, dan sistem yang digunakan adalah membuka dan menutup kunjungan serta merupakan bagian dari strategi manajemen pengunjung. “Mungkin satu hari dalam seminggu atau satu hari setiap dua minggu, dan kawasan akan dibuka pada hari-hari lainnya. Penutupan kawasan TNK secara berkala merupakan bagian dari teknik pengelolaan pengunjung,” kata Perancis.

Saat berlibur, pelaku industri pariwisata dapat merencanakan atau mengarahkan wisatawan ke destinasi lain di luar daerah. Strategi pengelolaan pengunjung ini diterapkan agar destinasi alternatif lain di luar kawasan TNK menjadi daya tarik wisata.

“Pengaturan agenda/itinerary bisa digeser ke lokasi lain sambil menunggu jadwal pembukaan agar pelaku industri tidak khawatir. Operator dan operator tur perlu menyusun strategi dan mengkomunikasikan kepada calon pengunjung/wisatawan mengenai rencana kunjungan yang diharapkan. Tidak mengherankan, ” jelas Fran.

Strategi pengelolaan pengunjung mengacu pada pendekatan sistematis untuk mengelola dan mengendalikan aktivitas pengunjung di berbagai taman, termasuk taman nasional. Tujuan utamanya adalah menciptakan pengalaman positif bagi pengunjung dengan tetap menjaga kelestarian lingkungan dan mengurangi dampak negatif kegiatan pariwisata.

Paus Fransiskus ingin semua pihak memahami pentingnya konservasi dan menjadikannya sebagai prioritas utama. “Untuk generasi mendatang kita masih bisa melihat alam yang bersih, baik dan indah ini. Ini menjadi peluang bagi masyarakat lokal, para pelaku usaha pariwisata di sekitar TNK misalnya, untuk membuka ruang menyusun strategi bagaimana menyikapinya. tutup,” ujarnya.

Taman Nasional Komodo merupakan salah satu dari lima taman nasional yang dibuka di Indonesia pada tanggal 16 Maret 1980. Empat taman nasional lainnya adalah Gunung Leuser, Taman Nasional Ujung Kulon, Taman Nasional Gunung Gede Pangrango, dan Taman Nasional Baluran.

Taman Nasional Komodo telah ditetapkan sebagai Cagar Biosfer dan Situs Warisan Dunia oleh UNESCO dan dinobatkan sebagai salah satu dari Tujuh Keajaiban Alam Baru. Taman nasional ini memiliki potensi kegiatan wisata darat seperti trekking dan mengamati burung khususnya komodo, satwa purba, serta wisata air seperti snorkeling dan diving yang banyak digemari wisatawan.

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1990 Bab VII Pasal 35, pemerintah dalam keadaan tertentu dan untuk memelihara atau memulihkan kestabilan sumber daya alam hayati dan ekosistemnya, dapat menghentikan eksploitasi dan menutup taman nasional, dalam keadaan tertentu dan pada taman hutan luas. dan taman wisata alam untuk jangka waktu tertentu, seluruhnya atau sebagian. Beberapa taman nasional sudah melakukan hal ini secara rutin, seperti Taman Nasional Baluran di Situbon, Jawa Timur dan Taman Nasional Way Kambas (TNWK) serta Taman Nasional Bromo Tengger Semeru. 

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *