Sat. Sep 21st, 2024

Bandara Changi Singapura Kini Pakai Sistem Imigrasi Otomatis, Berlaku untuk Semua Turis

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta – Seluruh wisatawan asing yang tiba di Singapura akan menggunakan jalur otomatis di Bandara Changi untuk melewati imigrasi. Fitur yang diluncurkan pada awal Mei 2024 ini memungkinkan pengunjung yang baru pertama kali ke Singapura.

Mengutip Strait Times, Rabu 22 Mei 2024, wisatawan asing bisa menggunakan jalur otomatis tanpa mendaftar terlebih dahulu di sistem. Ini adalah bagian dari konsep akreditasi baru dari Otoritas Imigrasi dan Inspeksi (ICA) yang diumumkan pada tahun 2019.

Tujuan dari proses ini adalah untuk menyediakan migrasi yang cepat dan aman. Awalnya, jalur otomatis hanya akan digunakan oleh warga Singapura dan pemegang paspor dari 60 provinsi tersebut.

Lebih dari 160 jalan tol telah dibangun pada tahun 2023, dan 230 jalan lainnya akan dibangun pada tahun 2024. ICA menargetkan untuk membangun sekitar 800 jalan tol melalui pos pemeriksaan Singapura pada tahun 2026.

Atul Sethi (46), seorang pengusaha asal India yang sedang melewati Singapura dalam perjalanan pulang dari Amerika, mengaku sangat senang dengan adanya pintu otomatis tersebut. Dia menggunakannya pertama kali pada 16 Mei untuk mendapatkan imigrasi dalam waktu kurang dari satu menit.

Dia berkata, “Senang rasanya bisa datang ke Singapura dan menggunakan perusahaan baru di sini. Setelah berada di antrean imigrasi AS selama kurang lebih satu jam, ada baiknya untuk menyelesaikan (imigrasi) di sini.”

“Hampir tidak diperlukan interaksi manusia. Teknologi ini merupakan berkah, dan kami berharap dapat datang ke sini lagi dalam waktu dekat,” tambahnya.

Dapat dipahami bahwa peluncuran ini merupakan langkah lain menuju imigrasi tanpa kontak dan imigrasi di semua pos pemeriksaan yang ingin diterapkan Singapura pada akhir tahun 2024. Asisten Komisaris Phua Chiew Hua, wakil kepala departemen yang bertanggung jawab atas operasi ICA, mengatakan untuk menjangkau warga Singapura dan semua orang yang keluar dari negara itu. Penumpang akan dapat menikmati imigrasi nirsentuh di bandara Changi dan Seletar, serta Marina Bay Cruise Center, pada akhir tahun 2024. 

Sistem akan dapat mengidentifikasi wisatawan dengan memindai wajah dan iris mata mereka. Artinya mereka tidak perlu menunjukkan paspor, program ini akan membantu mengurangi waktu izin imigrasi di bagian penumpang kurang lebih 40 persen, katanya.

Dia menambahkan bahwa petugas polisi akan diizinkan untuk dilatih melakukan tugas-tugas lain seperti wawancara dan menulis profil. ICA mengadakan seminar perencanaan layanan tahunan pada tanggal 17 Mei di Marina Bay Sands Convention Center dengan tema, “Revitalisasi Strategis dan Pemberian Layanan”. 

Menteri Dalam Negeri Muhammad Faishal Ibrahim yang menjadi tamu pada acara tersebut mengatakan Singapura akan menjadi negara pertama di dunia yang memperkenalkan imigrasi bebas paspor. Ia mengatakan teknologi merupakan hal penting dalam upaya transformasi ICA.

“Konsep paten baru ini mendefinisikan potensi batas-batas, dan menjadikan otomasi sebagai norma di seluruh bidang penelitian kami. Ini adalah demonstrasi nyata tentang bagaimana kita dapat menjadikan teknologi bermanfaat bagi masyarakat. Ini merupakan kabar baik dan baik. Semakin banyak orang yang melihat dan menggunakannya. dan mengambil manfaat darinya,” tambahnya.

Associate Professor Muhammad Faishal Ibrahim juga berbicara tentang tujuan perusahaan untuk memberikan pengalaman tanpa kerumitan bagi mereka yang mencari layanan ICA. Mereka menabung sebanyak yang mereka bisa untuk perjalanan mereka ke ICA House.

Sekitar 95 persen permohonan yang diterima ICA untuk layanannya bersifat online. Dia mengatakan itu akan terjadi pada tahun 2025, ketika Pusat Layanan ICA baru di dekat gedung ICA di Lavender akan siap. 

 

Kedepannya, ICA House akan lebih nyaman dengan adanya satu loket yang dapat melayani segala layanan termasuk urusan paspor dan imigrasi. Pembangunan tersebut dijadwalkan selesai pada tahun 2024 namun ditunda hingga tahun 2025.

Profesor Faishal menambahkan, ICA menggunakan teknologi yang fleksibel, karyawan akan bebas melakukan pekerjaan lain dan melakukan pekerjaan yang bernilai tinggi. Mereka akan menangani risiko penumpang dan kasus-kasus kompleks.

Dihadapan para pemimpin ICA pada acara tersebut, beliau mengatakan bahwa ICA telah mencapai kemajuan signifikan menuju visi 2018 dalam waktu singkat. “Hal ini dimungkinkan karena mereka memiliki pemimpin yang visioner, dan pemimpin seperti Anda yang siap menerima perubahan,” ujarnya. 

Sebelumnya, sekitar akhir Desember 2023, Bandara Changi Singapura juga memperkenalkan sistem lain yang memudahkan pengunjung mendapatkan Paspor Wisatawan di kios otomatis STP. Singapore Tourist Pass kini tersedia 24 jam sehari di lantai bawah tanah Terminal 2 dan Terminal 3 Bandara Changi, di sebelah Kantor Tiket SimplyGo.

 

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *