Tue. Oct 8th, 2024

Bangladesh Minta Malaysia Izinkan 17 Ribu Warganya Masuk untuk Bekerja

matthewgenovesesongstudies.com, Dhaka – Bangladesh meminta Malaysia mengizinkan masuknya hampir 17.000 warganya dengan visa kerja. Puluhan ribu migran melewatkan batas waktu 31 Mei untuk menginjakkan kaki di Malaysia.

Menteri Kesejahteraan dan Ketenagakerjaan Luar Negeri Bangladesh Shofiqur Rahman Chowdhury mengatakan kepada kantor berita FMT, dirinya akan mengadakan pertemuan dengan Komisaris Tinggi Malaysia untuk Bangladesh Haznah Hashim pada Rabu (6/4/2024).

Choudhury mengaku sudah meminta perpanjangan sejak dua pekan lalu untuk mengantisipasi masalah tersebut

Jika tidak, mereka akan menghadapi kesulitan yang luar biasa, katanya. “Banyak di antara mereka yang mengosongkan tabungannya atau mengambil uang untuk mengirim korespondensi ke agen.”

Menurut Choudhury, Topan Remal, kurangnya penerbangan dan buruknya koordinasi yang dilakukan badan tersebut membuat banyak orang tidak dapat melakukan perjalanan ke Dhaka dan mereka tiba terlambat di Malaysia.

Choudhury menekankan bahwa semua migran dikeluarkan setelah mendapat persetujuan visa on-call dari Departemen Imigrasi Malaysia, serta visa on-call dari Biro Tenaga Kerja, Ketenagakerjaan dan Kantor Bangladesh dan siap melakukan perjalanan.

Visa undangan dirancang pemerintah Malaysia untuk menarik tenaga kerja asing dari 15 negara asal untuk bekerja di berbagai sektor usaha, khususnya di sektor 3D (berbahaya, kotor, dan berat).

 

 

Selama seminggu terakhir, para pejabat dan pengusaha bergegas mendatangkan pekerja dari Bangladesh untuk memenuhi tenggat waktu 31 Mei yang ditetapkan pemerintah Malaysia pada bulan Januari.

Para migran harus membayar lebih untuk penerbangan dan gaji yang lebih tinggi dari agen perekrutan, menurut laporan.

Choudhury membenarkan bahwa kementeriannya telah membentuk komite beranggotakan enam orang untuk memeriksa laporan tersebut. Dia menambahkan bahwa Asosiasi Agen Perekrutan Internasional Bangladesh (BAIRA) mungkin bertanggung jawab.

“Saat kami minta daftar nama untuk mengatur penerbangan, pihak asosiasi tidak bekerja sama dengan kami. Kami akan datangkan petugas untuk memesannya,” ujarnya.

Namun, Choudhury menekankan bahwa prioritas kementerian saat ini adalah memastikan bahwa migran yang tersisa bisa terbang ke Malaysia sesegera mungkin.

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *