Mon. Sep 16th, 2024

Banjir Bandang Tanzania Tewaskan 155 Orang, 10.000 Rumah Rusak

matthewgenovesesongstudies.com, Dodoma – Banjir di Tanzania menyebabkan 155 orang tewas dan sedikitnya 236 orang luka-luka, kata Perdana Menteri Kassem Majaliva Kamis, 25 April 2024.

Lebih dari 10.000 rumah rusak dan lebih dari 200.000 orang terkena dampaknya, kata Majaliwa kepada parlemen Tanzania di ibu kota Tanzania, Dodoma, CNN melaporkan.

Perdana Menteri menambahkan: “Hujan lebat akibat El Nino disertai angin kencang, banjir, dan tanah longsor telah menimbulkan dampak buruk di berbagai wilayah di negara ini.”

“Ini termasuk kematian, kerusakan tanaman, harta benda, infrastruktur seperti jalan, jembatan, dan kereta api,” jelas Majaliyeva.

Banjir juga melanda Kenya, yang berbatasan dengan Tanzania di Afrika Timur.

Setidaknya 32 orang tewas akibat banjir di Kenya hingga Selasa (23/4), menurut Kantor Koordinasi Urusan Kemanusiaan PBB (OCHR).

Kenya dilanda hujan deras sejak pertengahan Maret, namun hujan semakin deras pada minggu lalu, menyebabkan banjir besar yang berdampak pada sekitar 103.500 orang.

Palang Merah Kenya mengatakan mereka telah melakukan lebih dari 188 operasi penyelamatan sejak awal Maret. Beberapa jalan di Nairobi, ibu kota Kenya, ditutup pada hari Rabu, dan beberapa lingkungan terendam banjir setelah seharian diguyur hujan lebat. Kenya Railways juga telah menghentikan layanan kereta kota di seluruh negeri.

Menurut Komite Manajemen Darurat Nasional (NCEM), sedikitnya 17 orang tewas di Oman hingga Minggu, 14 April 2024 akibat banjir akibat hujan lebat.

Pada Selasa (16/4/2024), menurut CNN, pemerintah memberhentikan pegawai dan pekerja sektor publik dan swasta di lima provinsi, termasuk Musandam, Al Burimi, Al Dhahira dan Al Dahiya, karena melanggar hukum. iklim

Pemerintah telah mengizinkan karyawannya untuk bekerja jarak jauh sebanyak mungkin.

Sementara itu, pihak berwenang Oman melakukan “operasi penyelamatan” setelah mengumumkan penutupan seluruh sekolah di enam provinsi, termasuk Muscat, pada hari Senin “karena kondisi cuaca yang tidak stabil,” menurut pernyataan UNOCHA pada Senin (15/4).

Dalam beberapa hari mendatang, hujan ringan diperkirakan akan terjadi di wilayah timur laut dan utara Oman.

Kantor Berita resmi Teluk pertama kali melaporkan pada hari Minggu bahwa sembilan pelajar dan tiga lainnya “meninggal setelah mobil mereka terendam banjir”.

Dalam banjir Oman yang melanda wilayah timur laut negara ini, 5 orang juga hilang.

Kantor Berita Oman (Oman News Agency) memberitakan pada Senin (15/4), jenazah seorang anak dan tiga orang lainnya juga ditemukan.

Petir hebat, hujan lebat, dan angin kencang yang dimulai pada Minggu (14/4/4) melanda negara itu dan menyebabkan banjir di beberapa wilayah di utara dan timur Oman, lapor ahram.org.

Dewan Menteri Sultan mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa mereka “penuh kesedihan” dan “menyampaikan belasungkawa dan simpati yang tulus kepada keluarga dan kerabat para siswa yang meninggal baru-baru ini di Provinsi Timur.”

Pada Senin (15/4), Kementerian Pendidikan Oman bahkan memutuskan menutup sekolah di sebagian besar wilayah sebagai tindakan pencegahan banjir yang menyebabkan beberapa jalan ditutup.

Dalam operasi dengan bantuan helikopter Angkatan Udara Oman, puluhan orang berhasil diselamatkan.

Badai tersebut diperkirakan akan berdampak pada negara-negara Teluk lainnya, termasuk Bahrain dan Uni Emirat Arab, pada hari berikutnya.

Tiga anak tewas dalam banjir di Oman setelah hujan lebat pada bulan Februari.

Akibat hujan dan banjir selama tiga hari di Afghanistan, sedikitnya 33 orang tewas.

Hal tersebut diumumkan pada Minggu (14/4/2024) oleh Departemen Penanggulangan Bencana Alam negara tersebut.

Pada Senin (15/4), juru bicara kementerian Janan Sayeh seperti dikutip Voice of America Indonesia mengatakan, “Sejak Jumat (12/4), hujan lebat dan banjir bandang telah menyebabkan banyak korban jiwa dan harta benda.” Adalah.

Ia menambahkan: Informasi awal menunjukkan sayangnya 33 orang tewas dan 27 luka-luka akibat banjir.

Korban terbanyak disebabkan oleh runtuhnya atap. Sekitar 600 rumah rusak atau hancur. Siyak mengatakan: Sekitar 600 kilometer jalan terendam banjir, dan sekitar dua ribu hektar lahan pertanian terendam banjir.

Sekitar 20 dari 34 provinsi di negara ini terkena dampak hujan lebat yang terjadi setelah musim dingin yang sangat kering, mengeringkan ladang dan memaksa petani menunda penanaman.

Sejak kembalinya Taliban pada tahun 2021, aliran bantuan asing ke negara miskin tersebut anjlok, sehingga menghambat respons bantuan bencana.

Sedikitnya 25 orang tewas akibat tanah longsor akibat hujan salju lebat di Afghanistan timur pada Februari lalu. Sekitar 60 orang meninggal akibat hujan lebat selama tiga minggu Maret 2024.

PBB memperingatkan tahun lalu bahwa “Afghanistan sedang mengalami perubahan besar dalam kondisi cuaca ekstrem.”

Para ilmuwan mengatakan bahwa kejadian cuaca ekstrem disebabkan oleh perubahan iklim. Dan setelah empat dekade dilanda perang, Afghanistan adalah salah satu negara yang paling tidak siap menghadapi fenomena ini.

 

Sementara itu, provinsi Balochistan di Pakistan dilanda banjir besar setelah hujan lebat pekan lalu.

Nasib masyarakat Baloch yang semakin parah kini menghadapi ancaman yang lebih serius, demikian laman terbaru, Minggu (3/3/2024).

Buruknya kondisi infrastruktur di Balochistan membuat masyarakat kesulitan menerima bantuan.

Saat ini, organisasi hak asasi manusia dan pekerja sosial menjadi satu-satunya harapan bagi masyarakat.

Komite Solidaritas Baloch (BYC) mengumumkan dalam postingan media sosial “X” bahwa “Ketua Komite Solidaritas Baloch Dr. Mahrang Baloch dan rekan lainnya sekarang berada di Gwadar dan telah memberikan rincian tentang situasi banjir.”

Lanjutan artikel ini berbunyi: Setelah meninjau situasi, Komite Solidaritas Baloch prihatin dengan kondisi warga dan kelalaian lembaga negara yang memperburuk situasi.

Curah hujan sekitar 180 mm turun di distrik Gwadar dalam dua hari terakhir, mengganggu kehidupan normal dan menyebabkan ratusan orang kehilangan tempat tinggal, kata pejabat setempat.

Puluhan bangunan perumahan dan komersial runtuh dan jalan rusak parah. Lalu lintas antara Karachi dan Gwadar belum pulih karena kerusakan jalan raya pesisir.

Lanjutan kabar yang sama, banjir dikabarkan masuk ke dalam rumah dan memaksa banyak keluarga mengungsi ke tempat yang aman.

Warga ini berkata: Kami kehilangan keluarga tercinta akibat banjir dan rumah kami tidak layak huni.

Sistem saluran pembuangan kota pelabuhan kewalahan akibat banjir dan limbah di jalan raya.

Tidak ada pasokan air di Gwadar dan hanya beberapa pompa yang berfungsi mengeringkan daerah banjir.

Jaringan pasokan air juga rusak parah dan masyarakat kekurangan air minum.

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *