Fri. Sep 20th, 2024

Banjir Kota Gorontalo, 430 Orang Mengungsi di Rumah Dinas Wali Kota

matthewgenovesesongstudies.com, Gorontalo – Banjir yang melanda Kota Gorontalo memaksa ratusan warga dievakuasi pada Sabtu (13/7/2024). Pengungsi banjir tersebut berasal dari beberapa kecamatan di Kota Grantalu.

Desa-desa tersebut antara lain Bugis, Epilo, Tanda dan Bayau. Ketiga kecamatan ini menjadi wilayah yang paling terdampak banjir akibat intensitas hujan yang tinggi.

Salah satu pengungsi, Hadija Nadu (56), mengatakan, dirinya sudah lebih dari empat hari berada di rumah dinas Wali Kota (Rodis) dan keluarganya.

Sebab, hingga saat ini rumah mereka terendam air. Meski begitu, sebagian warga sudah kembali.

“Mereka sudah kembali ke rumah masing-masing, namun ada juga yang masih kehilangan tempat tinggal karena banjir belum juga surut,” kata Hadija.

Saat ini, jumlah warga yang berlindung di pengungsian sebanyak 430 orang. Upaya pemerintah dalam menangani korban banjir masih berjalan dengan baik.

Alhamdulillah rotinya tidur, sehari 2 kali makan, ujarnya.

Pengungsi lainnya Ibrahim Daud (53) mengatakan, pemerintah menyediakan makan siang dan makan malam. Untuk sarapannya, mereka kerap meminta bantuan dari para donatur.

“Kadang kami sarapan dengan makanan dari donatur, kadang tidak,” kata Ibrahim.

Tidak hanya itu, kesehatan mereka seringkali dikendalikan oleh layanan kesehatan. Sejauh ini sudah ada warga yang dirawat di rumah sakit karena asam lambung.

Saat ini, anak-anak di bawah usia lima tahun dan orang tua dipindahkan ke kamp pengungsian mereka, kata Ibrahim. Jadi, mereka sangat membutuhkan kebutuhan seperti popok dan susu.

Berdasarkan statistik pemerintah Kota Gorontalo, jumlah pengungsi saat ini berjumlah 430 orang. Dari jumlah tersebut, 30 orang merupakan lansia dan 56 orang merupakan anak balita.

 Tonton juga video pilihan di bawah ini:

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Gorontalo Mehmood Badran mengatakan, banjir terparah di Gorontalo mencapai ketinggian di atas 50 cm di Kecamatan Dambu ​​Raya dan Kota Barat.

Menurut dia, banjir tersebut disebabkan oleh hujan deras yang menyebabkan meluapnya sungai Bon dan Bolingo serta aliran sungai yang berasal dari Danau Limbuto.

“Mereka semua bertemu di kota Gurantalu, yang mengakibatkan banjir,” kata Mahmood.

Dijelaskannya, Kota Gorontalo dilanda banjir akibat hujan lebat sejak 23 Juni 2024, kemudian terulang lagi pada 27 Juni hingga 3 dan 4 Juli.

Dikatakannya, pada tanggal 8, 9, dan 10 kemarin dan hingga saat ini banjir masih terus melanda, bahkan hampir seluruh wilayah Kota Gorontelo terendam banjir.

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *