Tue. Oct 1st, 2024

Bank Commonwealth Resmi Gabung ke OCBC NISP

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta – PT Bank OCBC NISP Tbk (OCBC) mengumumkan merger dengan PT Bank Commonwealth (PTBC). Hal itu disetujui dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang diselenggarakan pada Jumat, 2 Agustus 2024 di OCBC Tower, Jakarta.

Penggabungan ini merupakan langkah strategis OCBC untuk tumbuh menjadi bank swasta terkemuka di Indonesia, kata Chairman CEO OCBC, Parvati Surjaudaja. Penggabungan ini juga mencerminkan komitmen untuk meningkatkan layanan nasabah dan memanfaatkan peluang di pasar perbankan Tanah Air.

“Kami yakin merger ini akan membawa sinergi. Dengan menggabungkan kekuatan yang kami miliki, OCBC siap melayani basis nasabah yang lebih luas dengan solusi perbankan yang lebih komprehensif,” kata Parvathi dalam keterangan resmi, Jumat (2/8/2024).

Parvathi mengatakan merger ini diharapkan dapat memperluas akses nasabah PTBC terhadap jaringan dan kemampuan OCBC yang luas di kawasan ASEAN, Tiongkok Raya, dan tempat lain, khususnya di perbankan korporasi.

Integrasi nasabah ritel PTBC dan MSP akan memperkuat posisi pasar OCBC, meningkatkan portofolionya dan mengukuhkan OCBC sebagai salah satu bank swasta terkemuka di Indonesia.

 

RUPSLB membahas persetujuan merger PTBC dengan OCBC, dimana Bank OCBC akan menjadi penerima merger, termasuk persetujuan rencana merger dan penyusunan perjanjian merger.

Konfirmasi pembaruan rencana penyelesaian sehubungan dengan pengambilalihan PTBC oleh OCBC setelahnya. Selain itu juga akan dibahas mengenai perubahan Anggaran Dasar OCBC untuk memenuhi ketentuan OJK mengenai penerapan tata kelola syariah.

Sebelumnya, PT Bank OCBC NISP Tbk (OCBC) melaporkan kinerja kuartal I 2024. Pada tiga bulan pertama tahun ini, OCBC kembali mencatatkan kinerja positif, dengan laba bersih meningkat 13% menjadi Rp1,17 triliun dibandingkan 1,Rp03 triliun. Pada periode yang sama tahun sebelumnya.

“Selama kuartal I, kami mencatatkan peningkatan total aset sebesar 5% menjadi Rp 252,4 triliun,” jelas Presiden Direktur OCBC Parvathi Surjaudaja dalam keterangan tertulisnya, Kamis (02/05/2024). 

Laba sebelum pajak OCBC naik 13% year-on-year menjadi Rp 1,48 triliun, sedangkan return on equity (ROE) naik 13%. Selain itu, posisi likuiditas bank tercatat sehat dengan Liquidity Coverage Ratio (LCR) sebesar 228,3% di atas ketentuan regulator.

Kinerja positif OCBC pada kuartal I-2024 didukung oleh peningkatan pendapatan bunga bersih sebesar 6% YoY dan penurunan kerugian penurunan nilai sebesar 96% YoY, sejalan dengan perbaikan kualitas aset akibat pulihnya aktivitas perekonomian.

“Kami selalu optimis dan mendorong pertumbuhan dan pelayanan terpadu di setiap segmen usaha, dengan tetap berpegang pada prinsip kehati-hatian,” tambah Parvathi.

Total pencairan pinjaman di OCBC meningkat 11% tahun-ke-tahun pada kuartal pertama tahun 2024, terutama disebabkan oleh peningkatan pinjaman bank untuk rumah tangga sebesar 13% dan peningkatan pinjaman perbankan bisnis sebesar 10%. Pencairan KPR tumbuh 16% year-on-year, didukung oleh KPR Easy Start dan produk pinjaman ekuitas rumah andalan OCBC, KPR Kendali.

Sejalan dengan komitmen OCBC terhadap pemberian pinjaman, NPL bruto mencapai 1,8% dan NPL neto sebesar 0,6%, keduanya turun dibandingkan tahun lalu.

DPK OCBC meningkat 7% YoY pada akhir Maret 2024 dengan komposisi CASA sebesar 56,6% dibandingkan total DPK.

OCBC telah berhasil mencatatkan pertumbuhan jumlah transaksi melalui e-channel sebesar 58% year-on-year. Selain itu, jumlah pengguna aktif Personal Internet Banking dan OCBC Mobile tumbuh sebesar 28% year-on-year. Nasabah bisnis mengalami peningkatan jumlah nasabah sebesar 22% dari tahun ke tahun dan peningkatan transaksi bisnis OCBC sebesar 32% dari tahun ke tahun.

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *