Thu. Sep 19th, 2024

Bank Indonesia Sebut Inflasi April 2024 Terkendali, Ini Penopangnya

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta – Bank Indonesia (BI) memperkirakan indeks harga konsumen (IHK) pada April 2024 masih berada di kisaran 2,5% plus minus 1%.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik, inflasi IHK pada April 2024 tercatat sebesar 0,25% (month-on-month), dan secara tahunan sebesar 3,00% (year-on-year).

Manajer Humas Bank Indonesia Fajar Majardi mengatakan, terjaganya inflasi merupakan hasil dari kebijakan moneter yang konsisten. Secara terpisah, Bank Indonesia dan tim pengendalian inflasi pusat dan daerah (TPIP dan TPID) pemerintah (pusat dan daerah) sepakat untuk mengendalikan inflasi melalui penguatan Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) di berbagai daerah. Efek yang hampir sinergis dapat dilihat di area tersebut.

“Ke depan, Bank Indonesia meyakini inflasi akan tetap terkendali pada kisaran 2,5% plus minus 1% pada tahun 2024,” kata Fajar, Jumat (2024), seperti dikutip dari situs Bank Indonesia (5 Maret).

Secara terpisah, Fajjar mengatakan inflasi inti masih belum berubah. Laju inflasi inti bulan April 2024 tercatat sebesar 0,29% (mom), lebih tinggi dibandingkan inflasi bulan sebelumnya sebesar 0,23% (mom) yang disebabkan oleh peningkatan permintaan musiman pada hari raya keagamaan nasional Idul Fitri (HBKN I). . kenaikan harga komoditas global, khususnya harga komoditas emas;

Realisasi inflasi inti terutama didorong oleh inflasi komoditas seperti emas, perhiasan, minyak goreng, dan gula pasir, ujarnya.

Secara tahunan, inflasi inti April 2024 tercatat sebesar 1,82% (YYYY), naik dibandingkan inflasi bulan sebelumnya sebesar 1,77% (YYYY).

Sementara kelompok volafile food mengalami deflasi sebesar 0,31% (month-on-month) pada April 2024, lebih rendah dibandingkan bulan sebelumnya yang mengalami inflasi sebesar 2,16% (month-on-month).

Deflasi pada kelompok pangan labil terutama disebabkan oleh komoditas cabai merah, beras, telur ayam ras, dan cabai rawit. Penurunan harga pangan ini terutama dipengaruhi oleh masih berlangsungnya musim panen, khususnya aneka cabai dan beras.

Deflasi lebih lanjut tertahan oleh inflasi pada komoditas seperti bawang merah, tomat, dan bawang putih, ujarnya.

Secara tahunan, inflasi kelompok volafile food sebesar 9,63% (YYYY), menurun dibandingkan inflasi bulan sebelumnya sebesar 10,33% (YYYY).

Ia mengatakan, inflasi volafile food ke depan diperkirakan akan kembali menurun seiring dengan berlanjutnya musim panen, didukung oleh efek sinergis TPIP melalui penekanan inflasi GDPIP dan TPID di berbagai daerah sehingga akan menstabilkan harga pangan. Dia mengatakan dia akan mendukung inisiatif tersebut.

Inflasi kelompok harga terpandu pada April 2024 sebesar 0,62% (mtm), naik dibandingkan bulan sebelumnya sebesar 0,08% (mtm).

Perkembangan ini terutama disebabkan oleh dampak inflasi terhadap tarif angkutan udara, angkutan antar kota, rokok kretek mesin (SKM), serta peningkatan perjalanan pada masa libur Idul Fitri dan masih adanya kenaikan cukai hasil tembakau. ,” dia berkata.

Secara tahunan, inflasi kelompok harga administratif sebesar 1,54% (year-on-year), naik dibandingkan inflasi bulan sebelumnya sebesar 1,39% (year-on-year).

Sebelumnya, Bank Indonesia (BI) dikabarkan memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada triwulan I dan II tahun 2024 akan lebih tinggi dibandingkan triwulan IV tahun 2023. Hal ini didorong oleh kuatnya permintaan domestik dari konsumsi rumah tangga selama Ramadhan dan Idul Fitri. -Fitri 1445H.

Direktur Kebijakan Keuangan dan Ekonomi Bank Indonesia (BI) Budi Winantia mengatakan investasi konstruksi melebihi permintaan pada Juli didukung oleh berlanjutnya proyek strategis nasional (PSN).

“Kami mencari stimulus dari permintaan dalam negeri. Konsumsi tetap kuat, tapi relatif terhadap historis. Tadinya rendah, tapi membaik.” Sumut, Minggu (28/4/2024).

Sementara itu, BI memperkirakan laju pertumbuhan ekonomi nasional pada tahun 2024 berada pada kisaran 4,7 hingga 5,5 persen. Juli mengatakan meski ada ketidakpastian global dan geopolitik, perekonomian Indonesia masih relatif kuat.

Seperti diketahui, Bank Indonesia (BI) memutuskan menaikkan suku bunga acuan atau BI rate sebesar 25 basis poin menjadi 6,25%.

Selain itu, ketidakpastian di pasar global akibat meningkatnya ketegangan geopolitik di Timur Tengah telah mendorong banyak investor global mengalihkan portofolionya ke aset yang lebih aman, khususnya dolar AS dan emas.

“Hal ini menyebabkan terjadinya capital flight dan depresiasi nilai tukar di negara-negara berkembang,” tutupnya.

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *