Sat. Sep 21st, 2024

Bank Mandiri Raup Laba Bersih Konsolidasi Rp 26,6 Triliun, Asalnya dari Sini

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta – PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) menorehkan rekor impresif hingga Juni 2024. Hal itu tercermin dari pelaksanaan penyaluran kredit yang mencapai Rp 1.532 pada semester I 2024, meningkat sebesar 20,5% per tahun. (BAGAIMANA). Pertumbuhan tersebut lebih tinggi dibandingkan rata-rata industri perbankan sebesar 12,36% YoY per Juni 2024.

Pertumbuhan kredit ini juga mengikuti pertumbuhan laba Bank Mandiri yang meningkat 5,23% YoY menjadi Rp 26,6 juta pada akhir Juni 2024.

CEO Bank Mandiri Darmawan Junaidi mengatakan pertumbuhan kredit di luar bisnis perbankan normal tidak lepas dari keamanan dan perkembangan perekonomian Indonesia, serta perekonomian dunia.

Keberhasilan tersebut juga mengikuti perbaikan aset Banki Mandiri yang sejalan dengan penerapan prinsip keberlanjutan, ketertiban, rasionalitas, dan pemerataan.

(Rabu, 31 (31) 7/2024).

Pertumbuhan kredit Bank Mandiri membaik di seluruh sektor. Penyaluran pinjaman kepada investor korporasi dan institusi mencapai Rp561 triliun pada kuartal II-2024, meningkat 29,7% YoY dibandingkan tahun lalu sebesar Rp433 triliun.

Di luar mitra, kredit sektor usaha naik 21,7% YoY menjadi Rp 262 miliar, sedangkan nilai UMKM meningkat 6,3% YoY menjadi Rp 127 triliun.

Pinjaman ini diberikan dan berkontribusi terhadap aset Bank Mandiri mencapai Rp2.258 juta pada akhir Juni 2024, meningkat 15% per tahun.

Kedepannya Bank Mandiri pasti akan terus melakukan inovasi dan peningkatan layanan. Darmawan mengatakan, Dengan menyusun rencana bisnis yang lebih baik, kami berharap Bank Mandiri dapat terus tumbuh dan menjadi bank yang berdaya saing di tingkat regional dan internasional.

 

Sementara laba Bank Mandiri ditopang pertumbuhan positif sebesar 12,5% pada kuartal II 2024. Yoy

Peningkatan pendapatan nirlaba ini disebabkan oleh peningkatan pendapatan dari bisnis perseroan yaitu Livin’ dan Mandiri sebesar 26,4% YoY. Darmawan menambahkan, kesuksesan Bank Mandiri tidak lepas dari kontribusi cabang-cabangnya.

Secara kolektif, cabang-cabang Bank Mandiri mampu membukukan laba sebesar Rp5,7 juta atau tumbuh hampir 10% YoY, dengan laba Bank Mandiri mencapai Rp2,98 triliun pada kuartal II-2024, ujarnya. katanya. Darmawan.

 

Di tengah ketidakpastian perekonomian global dan tingginya permintaan kredit, Bank Mandiri tetap tabah menjaga kualitas aset dengan tetap memperhatikan prinsip kehati-hatian. Memanfaatkan pengalaman Banki Mandiri selama bertahun-tahun sebagai bank terkemuka di Indonesia, dan transisi bisnis jangka panjang, Banki Mandiri terus menjaga kualitas kreditnya.

Hal ini menunjukkan bahwa di perbankan hanya tingkat kredit bermasalah (NPL) yang mengalami penurunan hingga ke level 1,01% pada Juni 2024. Posisi tersebut lebih baik dibandingkan Juni 2024 yang berada di level 1,53% atau turun 1,53%. 52 poin (bps). Untuk menjaga kualitas aset, Bank Mandiri juga telah menyiapkan cadangan yang memadai.

“Sejak Juni, simpanan kami sudah cukup, dimana NPL banknya sendiri sudah mencapai level wajar yakni 332%,” kata Darmawan.

Akibat penerapan rencana manajemen risiko tersebut, Cost of Ownership (CoC) Bank Mandiri hanya mampu bertahan di level 0,86% dari bulan Juni 2024. Hal ini baik dibandingkan bulan Juni 2023 yang sebesar 0,98. %.

Darmawan mengatakan: “Keberhasilan ini merupakan hasil pertimbangan yang matang dan matang dari Bank Mandiri untuk memastikan kualitas aset berada pada tingkat yang berkelanjutan.”

 

Kinerja netral tersebut juga diimbangi dengan peningkatan DPK yang meningkat 15,4% YoY menjadi Rp 1,651 triliun pada kuartal II 2024. Darmawan menambahkan, kenaikan DPK ini terutama disebabkan oleh pertumbuhan uang murah sebesar 17,9% YoY. pertumbuhan dukungan dan dana meningkat 23% YoY menjadi Rp612 juta dan tabungan meningkat 13,4% YoY menjadi Rp626 juta.

Perkembangan tersebut turut memperkuat rasio kas (CASA Ratio) yang terus meningkat hingga mencapai 79,7% untuk bank saja, yang merupakan level tertinggi sepanjang sejarah Banki Mandiri. Keberhasilan tersebut berkontribusi dalam menjaga biaya dana atau cost of owner (CoF) Bank pada level rendah sebesar 2,08%.

“Perkembangan rekening premium di Bank Mandiri tidak terlepas dari transformasi digital yang kami lakukan dengan fokus pada inovasi untuk memberikan layanan nasabah yang lebih baik,” kata Darmawan.

Melalui serangkaian inovasi yang dilakukan hingga pertengahan tahun, Livin’ and Mandiri mampu melayani lebih dari 26 juta pelanggan domestik dan internasional, meningkat 35% YoY. Program perbankan Mandiri yang tangguh juga mengelola 1,8 miliar transaksi hingga Juni 2024. Sementara itu, nilai Livin’ by Mandiri tercatat lebih dari Rp1,883 juta, meningkat 25% dibandingkan tahun lalu.

Sementara itu, Kopra Wholesale Digital Super Platform Mandiri mengelola 610 juta hingga kuartal II 2024 dengan nilai Rp 10.000 juta. Platform digital yang lengkap ini dapat melayani berbagai aktivitas kapan pun dibutuhkan, di berbagai sektor usaha, mulai dari perusahaan hingga UKM.

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *