Thu. Sep 19th, 2024

Bank Mandiri Serius Terapkan Digital Carbon Tracking untuk Tekan Emisi Perusahaan

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta Bank Mandiri meningkatkan penggunaan platform pelacakan karbon digital sebagai transparansi informasi emisi gas rumah kaca (GRK) dari operasional perusahaan.

Sekadar informasi, Bank Mandiri meluncurkan Platform Digital Carbon Tracking pada Mandiri Environmental, Social and Governance (ESG) Festival akhir tahun 2023. WHO

Vice President ESG Communications Bank Mandiri Adam Zahir mengatakan Bank Mandiri merupakan bank pertama yang mulai melakukan pelacakan emisi karbon di Indonesia melalui pelacakan karbon digital. Platform ini juga merupakan komitmen perusahaan terhadap operasi Net Zero Emissions (NZE) pada tahun 2030. WHO

“Dengan memantau jejak karbon kami secara digital, kami meningkatkan kesadaran untuk menerapkan praktik bisnis yang lebih berkelanjutan dan menentukan strategi masa depan guna memperkuat upaya kami mengurangi emisi operasional kami,” kata Adam. WHO

Berdasarkan perhitungan Bank Mandiri selama lima tahun terakhir, total emisi GRK mengalami penurunan dari 358.753,56 tCO2e pada tahun 2019 menjadi 295.713,18 tCO2e pada tahun 2023 atau sebesar 17,6%. Sebagai catatan, tahun 2019 merupakan tahun dasar penghitungan emisi.

Upaya Bank Mandiri dalam menurunkan emisi operasional juga mencakup penurunan intensitas emisi gas rumah kaca pegawai yang turun dari 9,18 tCO2e pada tahun 2019 menjadi 7,59 tCO2e pada tahun 2023. Penurunan ini dicapai sejalan dengan komitmen Bank Mandiri untuk mencapai netralitas karbon, khususnya dalam hal efisiensi energi. Contohnya seperti penghematan bahan bakar minyak dan listrik, penggunaan mobil listrik, penggunaan lampu LED, dan pemasangan panel surya.

Platform digital carbon tracking akan memantau dan mencatat secara ketat kinerja penurunan emisi karbon Bank Mandiri secara transparan. Pendaftarannya berlaku di seluruh divisi Bank Mandiri di tanah air, baik pusat, daerah, maupun cabang. WHO

Transparansi dan akuntabilitas juga menjadi prioritas dalam penerapan platform ini. Oleh karena itu, dashboard platform juga dapat diakses oleh masyarakat umum melalui tautan https://esg.bankmandiri.co.id/ sehingga pihak yang berkepentingan dapat memantau langsung dashboard tersebut. WHO

“Platform penghitungan telah mengadopsi ISO 14064-3:2019 untuk kuantifikasi dan pelaporan emisi dan emisi gas rumah kaca.

Platform ini bekerja dengan memantau tiga cakupan emisi. Cakupan pertama menyangkut konsumsi bahan bakar (BBM). Kisaran kedua terkait pembelian listrik. Sedangkan cakupan ketiga adalah kegiatan perjalanan dinas pegawai Bank Mandiri dengan menggunakan pesawat udara. Ketiga rentang emisi ini didasarkan pada protokol gas rumah kaca (GRK). WHO

Protokol GRK membantu unit bisnis dan organisasi mengukur, mengelola, dan melaporkan emisi GRK dari operasi perusahaan mereka.

“Emisi GRK diukur pada cakupan pertama melalui penggunaan bahan bakar pada 4.353 kendaraan dan cakupan kedua melalui konsumsi listrik pada 2.232 cabang yang tersebar di Indonesia, pelaporannya setiap bulan melalui website Bank Mandiri.”

Pak Adam mengatakan, laporan tahunan dapat diakses melalui Laporan Keberlanjutan. “Penghitungan ini dilakukan sesuai standar terkini. Artinya perhitungan dari pelacakan karbon digital sangat mutakhir,” imbuhnya.

Bank Mandiri terus mengupayakan operasional yang berkelanjutan sejalan dengan visinya menjadi “Indonesia’s Sustainability Champion for a Better Future”. Sebagai bagian dari pemenuhan pilar operasional berkelanjutan dalam kerangka ESG Bank Mandiri, pembentukan platform pelacakan karbon digital untuk mencapai target operasional NZE pada tahun 2030.

WHO

(*)

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *