Sat. Sep 21st, 2024

Bantuan Pangan Stunting Disebar ke 7 Provinsi, Dipastikan Tepat Waktu

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta Pemerintah menyalurkan bantuan pangan untuk mengatasi penyakit gulma melalui Badan Pangan Nasional (Bapanas) dan ID FOOD sebagai distributor di 7 provinsi.

Dalam pelaksanaannya, berbagai evaluasi dan perbaikan terus dilakukan untuk memastikan pendistribusian tepat waktu, sesuai sasaran, dan kualitas produk yang didistribusikan tetap terjaga.

Guna memastikan proyek terlaksana sesuai target, PT BGR Logistik Indonesia sebagai salah satu perusahaan penyalur bantuan berupaya menerapkan berbagai masukan guna meningkatkan kualitas layanan.

“PT BGR Logistik Indonesia (BLI) siap meningkatkan kualitas layanan distribusi proyek bantuan pangan stunting. Termasuk pelaksanaan beberapa hal yang disampaikan pada rapat koordinasi distribusi protein hewani yang diselenggarakan Dinas Pangan dan Peternakan (DKPP) Jawa Barat di Aula “DKPP Jabar” yang akan dilaksanakan pada 14 Mei 2024,” kata BLI DKI Jakarta kepala cabang Farhan Isma Putra.

Farhan, dalam pertemuan yang bertujuan membahas bagaimana dukungan pangan protein hewani diberikan dan disalurkan kepada Keluarga Risiko Stunting (KRS) di Jawa Barat, menjelaskan bahwa BLI mendapat banyak masukan dan saran strategis dalam penyaluran bantuan pangan.

Selain itu, dalam pertemuan tersebut, BKKBN Divisi Jawa Barat menyampaikan, terkait data utama dan data penggantian/cadangan KRS yang belum mencukupi 100 persen saluran, BKKBN dan tim perluasan KB berkomitmen untuk menyiapkan lebih banyak produk baru. informasi.

Hanya saja hal ini harus dikomunikasikan kepada Bapanas bersama ID FOOD agar memenuhi unsur kepatuhan prosedur atau petunjuk teknis. “Kami mencatat dan membuat tindakan perbaikan,” ujarnya.

 

Salah satu masukan yang dikaji adalah terkait pengelolaan jadwal saluran. Menurutnya, BLI akan berupaya melanjutkan jadwal penyaluran bantuan pangan, serta meningkatkan koordinasi dengan pihak terkait agar penyaluran dapat dilakukan secara efektif.

“Selain itu juga dilakukan pembahasan tentang peningkatan koordinasi. BLI akan mengoptimalkan koordinasi di lingkungan DKPP, DKP, BKKBN mulai dari tingkat kabupaten, kabupaten/kota hingga kabupaten, termasuk tenaga promosi KB di desa/kelurahan. kota,” jelasnya.

Selain itu, kekhawatirannya terkait dengan konsolidasi staf penerjemah.

Ditegaskannya: “BLI akan meningkatkan kapasitas dan aktivitas sektor yang ada, dan merupakan penciptaan Kekuatan bagi BLI yang mau bekerjasama dengan negara-negara yang ada di kota/wilayah tersebut,”.

 

Sementara itu, untuk meningkatkan efisiensi dan ketepatan distribusi, kata Farhan, BLI menyambut baik usulan kerjasama dengan Dinas Tenaga Listrik Masyarakat dan Kota (DPMD) dengan meningkatkan efisiensi armada Mascara.

“Langkah ini pasti mencakup model saluran adaptif, rencananya akan menggunakan mobile cold storage sebagai mobile hub,” ujarnya.

 Terkait kuantitas dan kualitas bahan pangan, PT Berdikari sebagai pemasok produk berkomitmen untuk melakukan penggantian apabila kualitas ayam atau telur hilang atau rusak.

Melalui beberapa pengembangan, BLI berkomitmen mendukung program pemerintah dalam mengatasi masalah stunting di Jawa Barat melalui penyaluran bantuan pangan protein hewani yang tepat sasaran dan efektif, serta dilandasi koordinasi yang efektif dengan berbagai pihak.

 

 

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *