Fri. Sep 20th, 2024

Bayi Asal Sukabumi Meninggal Beberapa Jam Usai Imunisasi, Komnas KIPI Angkat Bicara

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta Seorang bayi berusia dua bulan dengan akronim MKA asal Sukabumi, Jawa Barat meninggal beberapa jam setelah mendapat vaksin.

Dalam keterangan resmi Kementerian Kesehatan RI, bayi-bayi tersebut pada hari yang sama diberikan empat vaksin yaitu BCG untuk tuberkulosis, DPT-HB-Hib, obat tetes polio, dan rotavirus.

Setelah mendapat suntikan, kondisi bayi normal, namun tidak butuh waktu lama hingga tubuhnya lemas. Ia dibawa ke puskesmas dan dilarikan ke rumah sakit, dimana ia meninggal pada 11 Juni 2024.

Menyikapi laporan kematian bayi diduga subpos MKA terkait vaksinasi ganda, Komisi Daerah KIPI Jawa Barat dan Komisi Nasional (Komnas) KIPI melakukan audit sebab akibat. Hasil audit menunjukkan penyebab kematiannya belum bisa dipastikan.

“Audit KIPI dilakukan bersama dengan Komisi Daerah KIPI Jawa Barat dan Komisi Nasional KIPI. Hasil audit berdasarkan informasi yang ada, penyebab kematian belum dapat dipastikan apakah terkait dengan vaksin. atau tidak,” kata Ketua Komnas KIPI, Hindura.

Terkait rencana otopsi, pihak keluarga terhadap jenazah bayi MKA kurang senang. Keluarga Baby MKA kemudian mencabut tuntutannya kepada polisi dan kuasa hukum.

“Keluarga tidak menginginkan otopsi dan mencabut tuntutan polisi dan pengacara. Pihak keluarga sudah memastikan menerima kematian bayi MKA, kata Hindra dalam keterangan resmi yang diperoleh matthewgenovesesongstudies.com pada Minggu, 30 Juni 2024. 

 

Hindra juga mengungkapkan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Indonesia telah menguji vaksin yang disuntikkan pada bayi MKA yang meninggal. Pengambilan sampel vaksin dilakukan untuk menilai kualitas vaksin.

BPOM juga mengambil sampel vaksin yang diberikan kepada anak MKA yang meninggal. Sampel ini untuk uji kualitas.

 

Direktur Vaksinasi Prima Yosephine mengatakan Dewan Teknis Imunisasi Indonesia (ITAGI) dan Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) merekomendasikan dua dosis vaksin atau lebih.

“Vaksinasi ganda ini aman dalam satu kali kunjungan,” ujarnya.

Penyelenggaraan jadwal imunisasi nasional dilaksanakan sesuai dengan rekomendasi Badan Kesehatan Dunia (WHO), baik vaksin rutin maupun rutin.

“Vaksin kombinasi (lebih dari satu antigen atau vaksin) sama aman dan efektifnya dengan satu vaksin,” jelas Prima.

“Penting untuk mengumpulkan beberapa vaksin atau vaksinasi dalam satu kunjungan untuk melindungi anak dari berbagai penyakit sesegera mungkin. Hal ini juga memudahkan untuk menyelesaikan dosis yang dianjurkan tepat waktu.

Penting untuk ditekankan bahwa menerima dua suntikan juga tidak mempengaruhi sistem kekebalan tubuh.

Antigen dalam vaksin hanyalah sebagian kecil dari apa yang dialami tubuh kita setiap hari, kata Prima.

Data ilmiah dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) AS menunjukkan bahwa vaksinasi bersama tidak menyebabkan masalah kesehatan kronis.

Beberapa penelitian telah dilakukan untuk menganalisis efek pengendalian dari berbagai kombinasi vaksin.

Vaksin yang direkomendasikan telah terbukti efektif bila dikombinasikan atau sebagai suntikan tunggal. Terkadang kombinasi beberapa vaksin secara bersamaan dapat menyebabkan demam. Namun kondisi ini bersifat sementara dan tidak menimbulkan kerusakan permanen.

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *