Thu. Oct 10th, 2024

BCA Resmi Gabungkan 2 Anak Usaha, Apa Tujuannya?

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) mengumumkan merger BCA Finance dan BCA Multi Finance. Keduanya merupakan perusahaan yang bergerak di bidang usaha pembiayaan dan dimiliki oleh Perseroan.

Sebelum merger, BCA Finance fokus pada pembiayaan kendaraan roda empat, sedangkan BCA Multi Finance fokus pada segmen roda dua dan empat. Manajemen BCA meyakini merger ini akan menyatukan kemampuan terbaik BCA Finance dan BCA Multi Finance, sehingga BCA Finance akan menjadi lebih kuat, efisien, dan efektif sebagai perusahaan gabungan.

Bisnis pembiayaan mobil menggunakan BCA Multi Finance akan semakin lancar dengan terintegrasinya BCA Multi Finance ke BCA Finance. Sementara bisnis pembiayaan kendaraan bermotor BCA Multi Finance akan menjadi bagian dari BCA Finance sebagai perusahaan gabungan.

“BCA Finance sebagai perusahaan hasil merger diharapkan semakin memperkuat posisi kelompok usaha BCA di sektor keuangan Indonesia,” kata manajemen BCA dalam keterangannya kepada Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu (4/9/2024). . ).

Penggabungan tersebut telah disetujui oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan disetujui oleh Rapat Umum Pemegang Saham BCA Finance dan BCA Multi Finance. Selanjutnya entitas konsolidasi ini berlaku efektif mulai 1 September 2024.

Penggabungan kedua anak perusahaan ini sejalan dengan komitmen Grup BCA untuk melayani nasabah di berbagai segmen pembiayaan otomotif. Penggabungan kedua entitas ini diyakini akan meningkatkan kualitas pembiayaan dan kinerja layanan kepada klien.

BCA Finance menerapkan integrasi komprehensif yang memperhatikan seluruh pemangku kepentingan termasuk nasabah, pemberi pinjaman, mitra bisnis, karyawan, dan pemegang saham. Sebagai bagian dari ekosistem BCA Group, BCA Finance dan BCA Multi Finance akan menjamin hak-hak karyawan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Sebelumnya, PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) mengumumkan akan meningkatkan pembagian dividen secara nominal setiap tahunnya. Sekretaris Perusahaan BCA Ramon Yonarto menjelaskan pembagian dividen perseroan didasarkan pada kecukupan modal.

“Bahkan kami terus memantau kebutuhan modal ke depan, sehingga kami berkomitmen untuk terus meningkatkan dividen dari waktu ke waktu,” ujarnya saat live briefing, Rabu (28/8/2024).

Perseroan belum memutuskan pembagian dividen untuk tahun depan, kata Raymond. Namun jika melihat rasio keuangan MBH saat ini, dipastikan jumlah nominal dividen yang dibagikan akan meningkat dibandingkan tahun ini.

“Kami juga melihat ROI kami masih tinggi. Saat ini sebesar 24%. Oleh karena itu, dengan komitmen BCA, kami akan menunjukkan kinerja yang baik ke depan, yang otomatis akan membagikan dividen lebih banyak lagi. Waktunya,” tambah Ramon.

Di sisi lain, BCA mencatat kebutuhan modal ke depan masih cukup besar. Pinjaman terus tumbuh pesat dan anak perusahaan BCA masih membutuhkan modal. Pada semester pertama tahun ini, laba bersih BCA dan anak usahanya naik 11,1% year-on-year menjadi Rp 26,9 triliun.

Pertumbuhan ini didukung oleh perluasan pembiayaan yang berkualitas, peningkatan transaksi dan permodalan. Kredit usaha menunjukkan pertumbuhan yang stabil baik di segmen korporasi maupun UMKM. Pertumbuhan juga terlihat pada segmen kredit konsumer yang didukung oleh terselenggaranya BCA Expoversary 2024.

Kegiatan selama dua bulan ini menghasilkan pengumpulan permohonan KPR dan Kredit Kendaraan Bermotor (KKB) sebesar kurang lebih rp 50 triliun. Kami berterima kasih atas kepercayaan nasabah serta dukungan pemerintah dan otoritas dalam keberhasilan BCA mengarungi semester pertama tahun 2024.

Kredit korporasi menjadi segmen teratas pada Juni 2024, tumbuh 19,9% year-on-year menjadi Rp 388,6 triliun. Pinjaman komersial meningkat 7,9% YoY menjadi Rp 127,8 triliun, dan pinjaman UKM meningkat 12,7% YoY menjadi Rp 114,4 triliun.

 

Portofolio kredit konsumer tumbuh 13,6% YoY menjadi Rp 210,2 triliun, KPR tumbuh 10,8% YoY menjadi Rp 126,9 triliun, dan pertumbuhan KKB sebesar 18,4% menjadi Rp 62,1 triliun. Saldo kredit konsumen lainnya (kebanyakan kartu kredit) naik 20,2% YoY menjadi Rp 17,8 triliun.

Kualitas kredit BCA membaik seiring dengan pertumbuhan kredit yang stabil. Rasio NPL pada semester I-2024 sebesar 6,4%, turun dibandingkan tahun lalu yang sebesar 9%. Rasio kredit bermasalah sebesar 2,2%.

Rasio kredit bermasalah dan kredit bermasalah berada pada level memadai masing-masing sebesar 190,2% dan 71,2%. Di sisi dana, modal pihak ketiga bruto (DPK) naik 5% year-on-year menjadi Rp 1,125 triliun. Dana Lancar dan Simpanan (CASA) menyumbang lebih dari 82% total DP, tumbuh 5,8% menjadi Rp 915 triliun.

Pertumbuhan CASA yang stabil sejalan dengan frekuensi transaksi BCA secara keseluruhan yang mencapai 17 miliar pada semester pertama tahun 2024, naik 21% year-on-year dan meningkat empat kali lipat dalam 5 tahun terakhir. Secara khusus, frekuensi transaksi mobile banking dan Internet banking melalui saluran digital mencapai 14,8 miliar, meningkat 24% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Sebelumnya, PT Bank Central Asia Tbk (BCA) mencatatkan pembayaran KPR dan Kredit Kendaraan Bermotor (KKB) lebih dari Rp 6 triliun. 

Karena ada nasabah yang membayar dan membayar KP dan KKB setiap bulannya. Kalau KPR Rp 2,5 miliar sampai 2,6 triliun, dan KKB Rp 3,2 triliun lebih dari Rp 3 triliun, kata Direktur BCA itu. . Haryanto Budiman, BCA Expo 2024, ICE BSD, Jumat (16/8/2024).

Oleh karena itu, untuk menjaga angkanya tetap dua digit di akhir tahun, BCA harus memiliki program tambahan untuk membantu memenuhi keinginan dan kebutuhan nasabah. Salah satunya adalah expo yang berlangsung hingga akhir tahun 2024 ini.

Apalagi, khusus KPR, di Indonesia kontribusinya mencapai 16% terhadap total produk domestik bruto (PDB). Haryanto mengatakan angka tersebut sangat bagus dan cocok untuk berkontribusi meningkatkan penjualan di sektor domestik lainnya di Indonesia.

 

 

 

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *