Sat. Sep 21st, 2024

Bedah Laparoskopi untuk GERD, Bebas Asam Lambung dan Kembali Aktif dalam Waktu Singkat

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta – Penyakit refluks gastroesofagus atau GERD merupakan suatu kondisi yang kerap mengganggu kualitas hidup seseorang. Gejala seperti mulas, mulas, dan kesulitan menelan bisa sangat menyakitkan.

Bagi banyak pasien, pengobatan dengan obat tidak selalu memberikan hasil yang memuaskan. Namun, ada kabar baik bagi Anda yang sedang mencari solusi efektif, yaitu operasi laparoskopi. Apakah mungkin untuk mengelola GERD?

Menurut dokter bedah pencernaan RS Bethsaida Gading Serpong, dr Eko Priatno, Sp.B-KBD, bedah laparoskopi merupakan prosedur modern yang menawarkan solusi minimal invasif untuk masalah GERD yang tidak dapat ditangani dengan terapi medis konvensional.

Berbeda dengan operasi terbuka yang membutuhkan sayatan besar, operasi laparoskopi hanya memerlukan beberapa sayatan kecil. Melalui sayatan ini, dokter memasukkan kamera dan alat bedah khusus untuk memperbaiki katup antara lambung dan kerongkongan yang menjadi penyebab utama naiknya asam lambung. Apa kelebihan dan kekurangan laparoskopi? Pemulihan Cepat: Salah satu keuntungan utama operasi laparoskopi adalah waktu pemulihan yang jauh lebih cepat dibandingkan metode bedah tradisional. Banyak pasien melaporkan bahwa mereka dapat kembali ke aktivitas normal segera setelah prosedur. Risiko infeksi rendah: Karena sayatan yang digunakan sangat kecil, risiko infeksi pasca operasi juga rendah. Hal ini membuat operasi laparoskopi menjadi pilihan yang lebih aman bagi banyak pasien. Nyeri minimal: Prosedur ini biasanya hanya menimbulkan sedikit rasa sakit setelah operasi. Hal ini berkontribusi pada pengalaman pemulihan yang lebih nyaman bagi pasien.

 

Operasi laparoskopi dianjurkan bagi pasien GERD yang memiliki kondisi berikut: Gejala akut dan kronis: Jika gejala GERD parah dan berlangsung lama serta tidak membaik dengan obat-obatan. Komplikasi GERD: radang kerongkongan, penyempitan kerongkongan, atau kerongkongan Barrett, yang membawa risiko kanker kerongkongan. Ketergantungan obat: Jika Anda perlu terus menggunakan antasida atau penghambat pompa proton (PPI) tanpa perbaikan yang berarti. Efek samping pengobatan: Jika pengobatan jangka panjang menimbulkan efek samping yang mengganggu kualitas hidup Anda.

Rumah Sakit Bethsaida Gading Serpong menawarkan layanan bedah laparoskopi canggih untuk GERD. Dipimpin oleh Dr. Eko Priatno, Sp.B-KBD, rumah sakit ini lebih mengutamakan pendekatan yang berfokus pada kenyamanan dan keselamatan pasien.

 

Eko Priatno menjelaskan bahwa laparoskopi untuk GERD merupakan pilihan yang sangat efektif bagi pasien yang tidak merespon obat dengan baik. “Dengan teknik ini kita bisa memperbaiki katup antara lambung dan kerongkongan yang menjadi penyebab utama naiknya asam lambung. Pasien biasanya bisa kembali beraktivitas normal dalam waktu yang lebih singkat dibandingkan dengan operasi konvensional,” ujarnya.

Direktur Rumah Sakit Betsaida, Dr. Pitono, mengatakan: “Kami sangat bangga memiliki fasilitas dan peralatan medis yang lengkap. Dengan menggunakan teknologi terkini, kami dapat memberikan berbagai pengobatan alternatif, termasuk ahli bedah laparoskopi yang selalu dilakukan oleh Dr aman, efektif dan berkomitmen untuk menyediakan.

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *